BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Departemen Hubungan Internasional Polri dan Kepolisian Filipina menangkap Gregor Johann Haas, buronan kartel narkoba asal Meksiko. Pada Rabu, 15 Mei 2024, seorang pria Australia yang diduga sering melakukan penyelundupan narkoba di Asia ditangkap di Cebu, Filipina.

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono menjelaskan, Gregor saat ini masih ditahan di Filipina. Namun, dia menyatakan akan segera membawa pengungsi tersebut ke Indonesia. “Pertanggungjawabkan perbuatannya dan ekspos jaringannya di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di kantor BNN di Cwang, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei 2024.

Menurut Pudjo, manajemen BNN saat ini sedang mengoordinasikan upaya pemindahan Gregor ke Indonesia dengan pihak yang berwenang, yakni aparat penegak hukum Filipina dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina. “Orang tersebut akan segera kami bawa ke Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, Gregor Johann Hass memiliki nama samaran yakni Fernando Tremendo Chimenea. Dalam identitas palsu tersebut, ia mengaku berkewarganegaraan Spanyol dan lahir pada 18 November 1988. Identitas tersebut berbeda dengan paspornya sebagai Gregor Johann Haas yang tertulis lahir pada 23 Maret 1978.

Di Indonesia, Gregor tinggal di Gili Trawangan, Lombok Utara. Kasus penyelundupan narkoba Gregor di Indonesia terjadi pada 5 Desember 2023, ditemukan 5 kilogram sabu. Pudjo mengaku masih menyelidiki Gregor yang memiliki jaringan di luar Indonesia.

“Tetapi kami tidak bisa mempublikasikannya secara umum karena masih melibatkan jaringan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di tempat lain, seperti negara asal dan tempat penangkapannya,” kata Mohammad Idris: Perubahan Iklim.

Duta Besar Inggris untuk Meksiko telah dicopot dari jabatannya karena diduga mengacungkan senapan mesin di mobil stafnya.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, penghargaan tersebut merupakan motivasi untuk mengabdi, mengayomi, dan membela masyarakat. Baca selengkapnya

Harun Masiku sudah 4 tahun mencalonkan diri, baru-baru ini komisi antirasuah mengundang seorang mahasiswa dan pengacara untuk mengusut kasus suap kader PDIP. Baca selengkapnya

Penyelenggara Pilkada 2024 bisa menggunakan alutsista TNI-Polr untuk perlengkapan logistik. Baca selengkapnya

Peristiwa pengejaran anggota Densus 88 Jampidsus Febria Adriansyah tidak menjadi masalah, kata polisi

Menurut kepolisian negara bagian, menaikkan usia pensiun merupakan peluang untuk lebih melayani masyarakat. Baca selengkapnya

Menurut polisi, tindakan anggota Densus 88 usai Jampidsus Febrie Adriansyah tidak menimbulkan masalah. Apa alasannya? Baca selengkapnya

Polri belum mau membeberkan alasan Bripda Iqbal Mustofa, anggota Densus 88 AT Polri, memantau Jaksa Agung Jampidsus. Mengapa? Baca selengkapnya

Demikian jawaban Polri saat ditanya siapa yang memerintahkan Densus 88 mengikuti Jampidsu

Anggota DPR meminta Jaksa Agung menjelaskan kepada publik alasan meminta bantuan keamanan kepada TNI pasca pengejaran Jampidsus. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *