BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

TEMPO.CO , Jakarta – Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan kembali vaksin AstraZeneca secara global. Ia membenarkan, vaksin AstraZeneca saat ini belum tersedia di Indonesia.

Eka menjelaskan, vaksin AstraZeneca mulai beredar pada masa pandemi, yakni pada tahun 2021. Ia juga mengatakan, izin distribusi vaksin Covid-19 sudah berupa Emergency Use Authorization (EUA) dan sudah tidak berlaku lagi.

Terakhir didistribusikan pada September 2023. Kemudian tidak dilanjutkan proses registrasinya. Oleh karena itu, saat ini vaksin tersebut belum beredar di Indonesia, kata Eka melalui pesan tertulis saat dilansir Tempo, Kamis, 16 Mei 2024.

Selain itu, ECA juga menyatakan penghentian sementara distribusi vaksin AstraZeneca bukan karena ditemukannya efek samping serupa seperti yang ditemukan di Inggris.

Eka menjelaskan, manfaat vaksin ini lebih besar dibandingkan risikonya. Keyakinan tersebut, jelas Eka, juga melalui proses penilaian BPOM yang melibatkan Tim Ahli Penilai Nasional Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ahli farmakologi, akademisi, Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Indonesia (ITAGI), Kementerian Kesehatan. Perlindungan Kesehatan. program, dokter terkait seperti ahli paru dan lain-lain.

Tidak berhenti sampai disitu, kata Eka, belum ada laporan kejadian terkait keamanan, termasuk TTS – Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia – terkait vaksin AstraZeneca di Indonesia. Ia juga mengatakan, BPOM bersama Kementerian Kesehatan dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Comnas KIPI) masih terus dipantau.

“Sejauh ini belum ada laporan karena kejadian TTS sangat rendah,” ujarnya.

Berikutnya: AstraZeneca menarik vaksin Covid-19…

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19

AstraZeneca telah menarik vaksin Covid-19 buatannya yang diedarkan dan dijual di seluruh dunia. Sebelumnya, pengadilan Inggris mendengarkan kasus terhadap raksasa farmasi Swedia karena vaksin virus corona menyebabkan kematian dan cedera serius, termasuk trombositopenia dengan sindrom trombosis TTS.

Namun, pihak perusahaan menegaskan penarikan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus hukum yang mereka hadapi di pengadilan Inggris.

AstraZeneca, menurut kantor berita Sputnik, pada Selasa 14 Mei 2024, menyatakan penarikan itu dilakukan karena alasan komersial dan menambahkan ada beberapa vaksin di pasaran yang ditujukan untuk melawan Covid-19 jenis baru.

Permintaan penarikan vaksin yang dijual dengan merek UE Kovishield dan Vaxuria ini dilakukan pada 5 Maret 2024 dan akan berlaku efektif pada 7 Mei 2024. Demikian pernyataan perusahaan seperti dilansir surat kabar The Telegraph.

Permintaan serupa diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang di Inggris dan negara-negara lain yang telah menyetujui vaksin tersebut.

Pada bulan April, muncul laporan bahwa AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui dalam dokumen hukum yang diajukan ke pengadilan Inggris pada bulan Februari bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi.

Efek samping yang dimaksud adalah sindrom trombositopenia (TTS) disertai trombosis, yang menyebabkan penggumpalan darah dan jumlah trombosit yang rendah.

Pilihan Redaksi: Menteri ESDM: Kajian Minerba PP sudah siap, tinggalkan Istana saja

Tahukah Anda apa itu Negara Persemakmuran Inggris? Temukan informasi lengkapnya di bawah ini, termasuk daftar negara yang bergabung. Baca selengkapnya

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norge merupakan dua sahabat yang berhasil mendaki puncak tertinggi Gunung Everest pada 29 Mei 1953. Baca selengkapnya

Bridgerton Musim 3 memiliki beberapa lokasi syuting baru Baca selengkapnya

Setelah lebih dari satu dekade melakukan penelitian, pengembangan, dan pengujian, Concorde melakukan penerbangan komersial pertamanya pada 24 Mei 1976, atau 48 tahun lalu. Baca selengkapnya

Jerman mengatakan akan mematuhi hukum tersebut setelah kepala jaksa ICC, Karim Khan, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mencari surat perintah penangkapan untuk Netanyahu. Baca selengkapnya

Istana Buckingham, rumah bagi Raja dan Ratu Inggris, terbuka untuk umum, namun ternyata tidak semua orang menyukai istana tersebut. Baca selengkapnya

Di manakah 5 supercar milik Rudy Salem sementara 9 mobilnya disita bea cukai? Baca selengkapnya

Setiap tahunnya mahasiswa Fakultas Farmasi UI mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh IPSF APRO. Baca selengkapnya

Biopharma sosialisasikan vaksin Qdenga, vaksin demam berdarah yang dikembangkan perusahaan bekerja sama dengan Takeda. Baca selengkapnya

Rudy Salem membeli 14 mobil mewah dari Inggris dan mengimpornya melalui perusahaan Speedline Industries Sdn Bhd milik Kenneth Koh. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *