BRIN: Indonesia di Peringkat 19 Dunia dalam Jumlah Publikasi Ilmiah

TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono mengatakan, dari sisi jumlah publikasi ilmiah, Indonesia saat ini berada di peringkat 19 dunia. Ia menilai peringkat tersebut merupakan sebuah pencapaian karena merupakan yang tertinggi dalam 24 tahun terakhir.

Agus menyampaikan temuan tersebut pada agenda peluncuran proyek penelitian bersama Australia-Indonesia di kantor BRIN di Jakarta. Ia memuji Australia karena secara konsisten berada di peringkat 10 besar dunia dalam hal jumlah pekerjaan ilmiah internasional.

“Jumlah publikasi di NKRI semakin meningkat setiap tahunnya, dan kita tentunya belajar dari Australia yang sangat stabil di peringkat 10 besar dunia dalam hal jumlah publikasi,” kata Agus, Jumat, 21 Juni. , 2024.

Saat ini terdapat perjanjian pendanaan penelitian bilateral antara Australia dan Indonesia. Skema ini dinilai unik karena bekerja sama untuk saling mendanai penelitian keanekaragaman hayati laut yang berkelanjutan. “Tentunya dengan adanya kerjasama Indonesia dan Australia ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kuantitas dan kualitas produktivitas ilmu pengetahuan di Indonesia,” kata Agus.

Pilihan Editor: Segudang Potensi Pemicu Gangguan Imigrasi di Bandara, Mana yang Paling Berbahaya?

Australia dan BRIN telah meluncurkan dukungan pendanaan baru untuk penelitian. Pendaftaran terbuka untuk universitas, lembaga penelitian dan LSM. Baca selengkapnya

BNN meminta agar fasilitas kratom tersebut tidak digunakan oleh masyarakat pada saat penelitian. Baca selengkapnya

Pendanaan kerjasama ini terbuka untuk seluruh peneliti BRIN dan akademisi kampus di Indonesia. Baca selengkapnya

BRIN kembali mengungkap rencana pembangunan museum baru untuk menampung seluruh koleksi dan aset negara yang masih tersebar di banyak daerah. Baca selengkapnya

Pemerintah sepakat untuk mengatur sistem perdagangan kratom. Menteri Perdagangan Julikifli Hasan akan menerbitkan Peraturan tersebut. Baca selengkapnya

Sementara itu, Kepala BRIN menegaskan rencana pemindahan koleksi arkeologi Baru terus berlanjut. Baca selengkapnya

Kratom mengandung zat obat penenang dalam kadar tertentu. Pemerintah meminta BRIN mencari tahu betapa berbahayanya hal tersebut. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Kesehatan, Brin, dan BPOM melakukan penelitian lebih mendalam mengenai manfaat tanaman kratom.

Sistem e-voting BRIN diklaim telah dikembangkan dalam bentuk program teknis yang dapat disimulasikan di banyak kabupaten sebagai pembuktian konsep. Baca selengkapnya

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Denmark dan Badan Riset Nasional (BRIN) bekerja sama serta Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *