Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan farmasi AstraZeneca memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Kebijakan penarikan tersebut bukan karena efek samping vaksin, melainkan karena berkurangnya permintaan dan tersedianya vaksin Covid-19 lain yang dinilai lebih efektif.

Banyak yang menduga penarikan stok vaksin yang dilakukan AstraZeneca, yang diproduksi bekerja sama dengan Universitas Oxford, dipicu oleh pengakuan bersalah perusahaan tersebut dalam sidang pengadilan di Inggris pada Februari lalu. Dalam sejumlah kecil kasus, efek samping vaxsefria, yang meliputi penurunan pembekuan darah dan trombosit, diketahui.

AstraZeneca mengakui bahwa vaksin tersebut dapat menimbulkan efek samping, namun penarikan kembali stok Vaxzefria yang kini beredar di seluruh dunia bukanlah pengakuan atas efek samping tersebut. Namun hal ini disebabkan menurunnya minat terhadap vaksin ini karena hadirnya merek lain yang mengklaim lebih baik. Misalnya Pfizer dan Moderna.

“Kami sangat bangga dengan peran Vaxzefria dalam mengakhiri pandemi global. Pada tahun pertama penggunaannya, lebih dari 6,5 juta nyawa telah diselamatkan dan lebih dari tiga miliar dosis telah dikirimkan ke seluruh dunia,” kata AstraZeneca dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis. 9 Mei 2024

Dijelaskan AstraZeneca, dorongan persetujuan uji coba dan pembatalan vaksin Vaxzefria terjadi pada waktu yang bersamaan. Namun bukan berarti saham tersebut ditarik karena proses hukum. “Waktunya benar-benar tidak disengaja,” kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.

Pembatalan vaksin AstraZeneca bukan berarti perusahaan farmasi tersebut berhenti beroperasi. AstraZeneca, yang terdaftar di Bursa Efek London, mulai menjual vaksin untuk melawan virus pernapasan dan obat anti-obesitas dalam serangkaian kesepakatan tahun lalu setelah memperlambat pertumbuhan karena rendahnya penjualan vaksin Covid-19. Komisi Eropa menjelaskan.

Faktanya, distribusi vaksin AstraZeneca telah dikurangi sejak tahun 2021. Situasi tersebut dibuktikan dengan kebijakan pemerintah Inggris yang mengganti wajib suntik vaksin Covid-19 dengan vaksin Pfizer dan Moderna. Pfizer dan Moderna menggunakan vaksin tersebut dalam kampanye promosi ekstensif di Inggris.

Selain itu, Kepala Vaksin Badan Obat-obatan Eropa, Marco Cavalleri, mencatat sebelum pihaknya mengajukan gugatan terhadap AstraZeneca, Uni Eropa telah mengambil kebijakan untuk menarik kembali vaksin AstraZeneca. Hal ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keamanan obat-obatan yang diberikan kepada warga.

“Hal ini sesuai dengan harapan kami untuk menarik kembali vaksin-vaksin yang tidak lagi digunakan sesuai indikasi dan tidak diperbarui,” kata Marko.

Reuters, TELEGRAF

Pilihan Redaksi: Siswa Penerima KIP Melenturkan, Guru Administrasi Publik Jelaskan Kekurangan Puslapdzik

Sandiago Uno menegaskan, warga Singapura tidak dilarang bepergian ke negaranya, meski kasus Covid-19 di negara tetangganya meningkat.

Ketika fase pandemi usai, bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi Covid-19. Baca selengkapnya

Ahli epidemiologi Dickie Budiman mengatakan kekacauan bisa terjadi seiring meningkatnya kasus Covid-19. Baca selengkapnya

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 akan hampir dua kali lipat pada bulan Mei, namun virus ini menjadi lebih menular. Baca selengkapnya

Pernyataan Dharma Pongrekun menuai kontroversi di masa pandemi Covid-19 karena diyakini merupakan hasil konspirasi dan rekayasa. Kini dia menjadi calon Pilkada dari DKI. Baca selengkapnya

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan sub-varian SARS-CoV-2 Covid-19 yang disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS. Baca selengkapnya

Kebijakan pemerintah mengenai impor telah direvisi melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 atau Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8. Alasannya disampaikan Wakil Menteri Perdagangan. Baca selengkapnya

OJK mengungkap perkiraan kredit bermasalah bank tersebut. Baca selengkapnya

Eko Rosmalasari, Koordinator Urusan Masyarakat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berbicara tentang penarikan kembali vaksin AstraZeneca di seluruh dunia. Baca selengkapnya

Berita ekonomi dan bisnis terpopuler Rabu 15 Mei 2024 memuat besaran iuran BPJS kesehatan pasca penggantian sistem KRIS. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *