Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

TEMPO.CO, Batavia – Merek sepatu Bata menjadi perbincangan beberapa hari terakhir karena pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup setelah 30 tahun beroperasi. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang sebagai produsen sepatu di Indonesia dan internasional.

Bata muncul di Indonesia sejak tahun 1931. Awalnya Bata bermitra dengan perusahaan kolonial Belandach-Indisch sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, pabrik pertama didirikan di tengah perkebunan yucca di Kalibata, selatan Batavia.

Bicara soal sepatu, ada kisah pilu dari mantan wakil presiden sekaligus pendiri bangsa, Mohammad Hatta. Pria yang kerap disapa Bung Hatta ini memimpikan merek sepatu Bally sepanjang hidupnya. Namun, keinginannya tidak pernah terkabul sampai dia meninggal.

Pertama dia menemukan foto sepatu itu di koran. Bung Hatta pun merobek foto sepatu itu dan menyimpannya di dompetnya. Barang ini baru ditemukan terbungkus dalam tas ketika keluarganya menemukannya sepeninggal Bung Hatta pada tahun 1980. Kartu tersebut menunjukkan menu sepatu Bally, merek barang kulit mewah asal Swiss.

Betapa Bung Hatta bermimpi memiliki sepatu tersebut karena fotonya tersimpan dengan baik di dompetnya, ibarat seorang pria yang sedang jatuh cinta menaruh foto kekasihnya yang sangat diidam-idamkan. Hingga akhir hayatnya, Bally tidak membeli sepatu. Padahal, sejak menjabat wakil presiden dan pernah menjadi perdana menteri, Hatta mudah membeli sepatu tersebut.

Bagi Hatta, hidup dan pekerjaannya harus dipisahkan, juga berdasarkan sumber daya yang diberikan negara. Ia langsung mengecam sekretarisnya, I Wangsa Wijaya, yang menggunakan kartu sekretariat berisi tiga uang logam negara untuk menulis surat tentang kantor presiden.

Hatta kemudian mengganti ketiga meja tersebut dengan uang logam milik Wakil Presiden. Memang terlihat sepele, namun merupakan salah satu cara memperkuat integritas, sesuai dengan pepatah Jerman yang mengatakan bahwa Hatta menganut “Der Mensch ist, war es iszt” – pikiran seseorang diukur dari seberapa banyak dia makan.

Hal ini juga diturunkan kepada putri-putrinya. Suatu ketika, Gemala Rabi’ah Hatta yang bekerja paruh waktu di KJRI Sydney, saat menerima surat di Australia, mengirimkan surat kepada ayahnya. Surat tersebut akan dikirim ke KJRI dalam amplop yang diberi stempel resmi. Alhasil, Hatta menanggapi surat tersebut dengan nasehat.

“Kalau surat untuk bapak dan orang lain, jangan pakai kertas KJRI. Surat Gemala adalah surat pribadi, bukan surat resmi,” kata Hatta.

Mohammad Hatta meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di tempat pemakaman umum, Tanah Kusir. Hingga akhir hayatnya Hatta mengurungkan niatnya untuk memakai sepatu.

ILONA ESTHERINA | HENDRIK KHOIRUL MUHID

Pilihan Redaksi: Pabrik Batu Bata di Purwakarta Ditutup, Berikut Komentar Jokowi Saat Bekerja. Gubernur Jawa Barat

Jika ingin pulih dari PHK ada beberapa langkah yang bisa dilakukan

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) cabang Purwakarta mengatakan, gaji karyawan PT Sepatu Bata Secernere sudah diterima. untuk mengetahui lebih lanjut

Ekonom senior Institute of Economic Finance (INDEF) Tauhid Ahmad Bata menanggapi penutupan pabrik sepatu tersebut. untuk mengetahui lebih lanjut

PT Shoes Bata Tbk mengumumkan kebangkrutan melalui laporan Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 karena jumlah produksi yang terus menurun. untuk mengetahui lebih lanjut

15. Tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional antara lain Penerbit Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said dan AK Gani. untuk mengetahui lebih lanjut

Ratusan pekerja di pabrik sepatu Bata menjadi sasaran PHK massal. Apa saja hak pekerja, baik tetap maupun kontrak, yang diberhentikan? untuk mengetahui lebih lanjut

Seratus karyawan PT Sepatu Bata Tbk yang telah disetor akan mendapat pembayaran tersendiri sebesar 1x Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PMTK). Berikut penjelasannya. untuk mengetahui lebih lanjut

Sebanyak 244 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK akibat penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, akan menerima pesangon. untuk mengetahui lebih lanjut

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup untuk melanjutkan bisnis jangka panjang setelah merugi akibat pandemi Baca Selengkapnya

PT Sepatu Bata PHK ratusan karyawannya. Bagaimana hak-hak karyawan pabrik sepatu dijamin? untuk mengetahui lebih lanjut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *