Bukan Pengobatan tapi Jus Jambu Biji Bisa Bantu Pulihkan DBD

TEMPO.CO, Jakarta – Seiring dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin meningkat di Jakarta. Dokter kesehatan masyarakat Dr. Ngabila Salama mengatakan, minum jus jambu biji bisa membantu melawan demam berdarah.

“Tapi ingat, ini bukan pengobatan utama demam berdarah, ini ada manfaatnya dan merupakan tambahan dari pengobatan utama yang diresepkan dokter,” kata Ngabila.

Ngabila merinci banyak manfaat jus jambu biji bagi kesehatan, terutama untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap demam berdarah. “Pertama, mengandung antioksidan anti inflamasi atau anti inflamasi yang menyebabkan trombosit turun,” ujarnya.

Setelah itu, jus jambu biji mengandung flavonoid quercetin yang mampu mencegah pertumbuhan virus darah di dalam tubuh, sehingga trombosit tidak turun. Selain itu, ekstrak daun jambu biji mencegah perkembangan virus demam berdarah di dalam tubuh.

“Juga mencegah pendarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit hingga 100.000 mikroliter dalam waktu 16 jam,” ujarnya.

Perbanyak asupan air Ngabila mencatat, pengobatan utama demam berdarah adalah hidrasi dan menghentikan peradangan. “Juga sebaiknya tidak menggunakan jus buah yang difermentasi, karena gula dan bahan tambahan di dalamnya tidak baik untuk tubuh,” kata Ngabila.

Sebelumnya, Direktur Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, berdasarkan data terakhir, kasus malaria tertinggi ada di Jakarta Barat yakni sebanyak 716 orang.

Ani di Jakarta, Kamis 28 Maret 2024 saat PSN 3M di Kelurahan Sipete Utara.

Ia mengatakan, pada praktiknya, rata-rata kasus DBD di lima kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta juga meningkat di Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan, Pusat, dan Kepulauan Seribu. Namun per 26 Maret 2024, wilayah yang paling terdampak DBD adalah Jakarta Barat dengan 716 kasus, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262, Jakarta Pusat 172, dan 18 ribu pulau.

Pilihan Editor: Benarkah Jus Jambu Biji Direkomendasikan untuk Penderita DBD?

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah di negara-negara tropis di seluruh dunia. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Baca selengkapnya

Sebuah video dibagikan tentang wabah demam berdarah di Bekasi, terjebak di ruang gawat darurat RS Chasbullah Abdulmajid Bekasi.

Mencegah lebih baik daripada mengobati demam berdarah. Berikut pernyataan Kementerian Kesehatan. Baca selengkapnya

Beragam cerita di tengah proses UTBK SNBT di UNJ, termasuk seorang peserta yang mengidap penyakit demam berdarah. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan telah menerima beberapa laporan mengenai perubahan gejala pasien penularan darah pascapandemi COVID-19. Sesuatu? Baca selengkapnya

Asia sedang menghadapi dampak krisis iklim. Banyak negara yang mengalami panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat Celsius. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil sedang merencanakan upaya untuk mencegah penyebaran penyakit arbovirus seperti demam berdarah.

Sebab jika suhu tubuh anak naik saat demam, maka sistem imunnya akan melawan virus dan bakteri. Baca selengkapnya

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ibu yang terinfeksi demam berdarah saat hamil dapat mempengaruhi kesehatan bayinya dalam 3 tahun pertama. Baca selengkapnya

Demam berdarah dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan demam tifoid. Namun keduanya merupakan penyakit yang berbeda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *