Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

TEMPO.CO, Jakarta – Orang yang seumur hidup tidak pernah merokok mungkin bertanya-tanya mengapa bisa terkena kanker paru-paru. Rokok tidak sendirian. Kombinasi beberapa faktor meningkatkan risiko terkena penyakit mematikan ini.

Menurut Macmillan Cancer Support, perokok pasif yang hanya terpapar asap rokok dan tidak pernah menghirupnya, juga berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru. Demikian pula, risikonya meningkat seiring bertambahnya usia, dengan hampir empat dari 10 orang didiagnosis menderita kanker paru-paru setelah usia 75 tahun, The Sun melaporkan.

Bahan dan bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh saat bekerja meningkatkan risiko kanker paru-paru. Salah satunya adalah asbes, bahan yang biasa digunakan dalam industri konstruksi, misalnya untuk atap. Menurut Macmillan, orang yang terpapar asbes dalam jangka panjang memiliki peningkatan risiko terkena kanker paru-paru.

Paparan Logam dan Polusi Paparan logam berat dan asap knalpot solar di tempat kerja juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. Begitu pula dengan gas radon. Paparan radon tingkat tinggi jarang terjadi namun meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama pada perokok.

Yang terakhir dan paling tidak berbahaya adalah tempat Anda tinggal. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi juga berisiko mengalami kecelakaan serius. Namun risikonya tidak terlalu besar, kata McMillan.

Oleh karena itu, bagi yang bukan perokok disarankan untuk melakukan pemeriksaan paru-paru: – yang tinggal di daerah pemeriksaan paru-paru – berusia 55-74 tahun – jika perokok atau mantan perokok.

Pilihan Editor: Waspadai gejala kanker paru-paru yang sering kali tertutupi oleh kondisi lain

Bagaimana aturan berkunjung ke Candi Borobudur, apa saja yang diperbolehkan dan apa yang dilarang? Saat ini Pasar Medang akan digelar pada 23-26 Mei 2024. Bacalah secara lengkap

Pemerintah Indonesia diminta meniru cara-cara Eropa dalam memerangi kecanduan rokok di masyarakat. Bagaimana cara melakukannya? Baca selengkapnya

Orang tua harus mewaspadai dampak konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan anak. Terlalu banyak gula berdampak buruk bagi kesehatan anak. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan meminta jemaah haji berhati-hati terhadap virus MERS-CoV saat menunaikan ibadah haji. Berikut gejala dan risiko tertular virus ini. Baca selengkapnya

Raja Charles III dikabarkan kehilangan indera perasa akibat efek samping pengobatan kanker. Baca selengkapnya

Raja Charles III berbagi pengalamannya dengan tentara yang menderita kanker

UGM AD Suhariadi lulus sebagai Guru Besar Aktif FMIPA UGM ke-42. Demikianlah profil dan pidato pembuka mengenai pengembangan penelitian di bidang nanomaterial.

Musisi Bob Marley meninggal karena penyakit melanoma. apa itu? Bagaimana cara menyimpan? Baca selengkapnya

Sejauh ini 30 anak meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel. Baca selengkapnya

Terbatasnya waktu konsultasi membuat pasien kanker seringkali bingung memahami penyakitnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *