Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

TEMPO.CO , Jakarta – Mata Syafudin masih berkaca-kaca saat membawa jenazah kedua anaknya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedua anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin, 8 April 2024.

Selalu (pulang) bersama-sama, kata Syafuddin mengenang perjalanan kedua anaknya ke Ciamis, Jawa Barat, kepada Tempo di RS Polri, Senin, 15 April 2024.

Syaifudin mengatakan istrinya sedang hamil tua sehingga memutuskan untuk tidak pulang. Dia meminta putra dan putrinya yang masih kecil, Valdana Rabbani (14) dan Yasmeen Mufid Zulfa (10) untuk pergi sendiri.

Keduanya siap pulang ke kota orang tua atau ke rumah neneknya di Ciamis. “Kami mendidik anak-anak untuk mandiri,” ujarnya.

Duduk di depan ambulans yang membawa putranya, Syafudin berharap saat itu putranya Valdan bisa memperhatikan Yasmina selama perjalanan.

“Jika terjadi sesuatu sebagai kakak laki-laki, kamu bertanggung jawab terhadap kakakmu,” ucapnya dengan wajah dingin.

Syaifudin mengatakan, dirinya dan pengemudi mobil Gran Max yang ditumpangi anaknya saling kenal. Keluarga ini selalu memanggil supir Manga Ukar.

Ia mengatakan, kabar kecelakaan fatal tersebut sampai ke telinganya saat mereka mendoakan Asara. “Kami mengetahui bencana tersebut dari Desa Ciamis,” ujarnya.

Ukar adalah pemimpin Gran Max yang tinggal di Rajades. Dia membawa penumpang ke-11. Dua anaknya ada di dalam mobil. Syafudin mengatakan, Sopir dan kedua anaknya meninggal dunia. Total korban luka dalam kecelakaan di kilometer 58 itu ada 12 orang.

Penumpang yang tewas dalam kecelakaan tersebut mengalami luka bakar. Keluarga korban kesulitan mengidentifikasi saudara laki-lakinya. Bersama Syafudin. “Iya karena luka bakar,” ujarnya. Hasil tes DNA menunjukkan dua dari 12 korban adalah Valdans dan Yasmīna.

Kapolda dan Puskesmas Irjen Asep Hendradiana mengatakan, identifikasi korban kecelakaan mobil di kilometer 58 merupakan hak asasi manusia. Hasil identifikasi tersebut berhasil mengungkap identitas korban.

“Hal ini tidak mengurangi kepedulian kami yang mendalam terhadap para korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut,” ujarnya.

Menurut Asepa, hasil identifikasi menggunakan beberapa metode, salah satunya tes DNA. Proses identifikasi memakan waktu hingga tujuh hari. Hasil identifikasi tersebut memastikan korban kecelakaan maut tersebut berjumlah 12 orang, yakni 7 laki-laki dan 5 perempuan.

Kerabat tampak menangis saat jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Sirene ambulans mengikuti keberangkatan mereka untuk mengembalikan jenazah mereka ke rumah.

Pada akhirnya Valdan dan Jasmīna tidak berhasil sampai ke Ciamis. Keduanya kembali ke Depok, rumah orang tuanya, tidur di kotak berwarna putih

Pilihan Editor: Pariwisata ilegal masih aktif di sekitar Cwang UKI, disebut aman dari penggerebekan polisi

Kami berharap lisensi pesawat yang ditandatangani Joe Biden dapat meningkatkan kualitas di beberapa industri. Baca selengkapnya

Kedua korban bus Kelompok SMK Lingga Kencana itu menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya perjalanan pelatihan senilai 800 ribu. Itu cerita lain. Baca selengkapnya

KNKT juga menganalisis apakah perubahan desain bus penumpang yang tidak tepat berperan dalam kecelakaan fatal tersebut. Baca selengkapnya

Kakorlantas Polri mengatakan, pengusaha dan sopir bus tersebut kemungkinan akan dimintai keterangan dalam kasus kecelakaan bus sekolah Lingga Kencan. Baca selengkapnya

Kakorlant Polri Aan Suhanan mengatakan, akan mengusut semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus sekolah Lingga Kencan di Subang. Baca selengkapnya

Dokter spesialis ortopedi Bhayangkara menceritakan kepada RS Brimob mengenai kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat mendapat pertolongan pertama. Baca selengkapnya

Polres Malang membeberkan kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang yang terjatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo. Baca selengkapnya

Kementerian Pariwisata atau Kementerian Pariwisata terus berupaya mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di bus yang masih bermasalah serius. Baca selengkapnya

Kepala AKBP RS Bhayangkara Brimob Taufik Ismail mengatakan, 7 pasien korban kecelakaan bus sekolah Lingga Kencan sudah diperbolehkan pulang. Baca selengkapnya

Departemen Perhubungan mempunyai beberapa opsi untuk meningkatkan pelayanan transportasi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *