Cerita WNI Saat Gempa Mengguncang Taiwan: Syok, Seperti Sedang di Atas Kapal

TEMPO.CO, Jakarta – Gempa bumi kuat melanda Taiwan dengan magnitudo 7,2 pada Rabu pagi, 3 April 2024. Gempa ini merupakan yang terkuat dalam 25 tahun terakhir.

Seorang WNI atau WNI yang tinggal di Taiwan mengaku terguncang akibat gempa. Menurut Kustia yang saat ini sedang menjalani program doktoral di Taipei, dirinya kaget saat gempa terjadi. “Gempanya terasa seperti di atas kapal, di tengah gelombang laut yang ganas,” kata Kustia, saat dihubungi pagi tadi.

Ia sempat meninggalkan apartemennya saat gempa terjadi di Taiwan. Barang-barang yang disimpan di rak-rak rumah terjatuh, meski tidak ada bagian rumah yang rusak. Gempa terjadi sekitar pukul 07.58 dan terjadi beberapa kali gempa susulan. “Gempa susulan terjadi lebih dari enam kali, gempa dirasakan satu kali,” ujarnya.

Lanjutnya, saat gempa terjadi di Taiwan, peringatan di aplikasi sudah menyala. Dan warga Taipei yang berada di sekitar komplek perumahan Kustia tidak tampak panik. “Saya kagum dengan masyarakat di sini, mereka tetap tenang saat terjadi gempa, padahal saya masih merasa trauma,” kata Kustia yang sudah tujuh bulan tinggal di Kota Taipei.

Gempa yang terjadi hari ini merupakan gempa terkuat yang melanda pulau tersebut dalam 25 tahun terakhir. Sebanyak tujuh orang tewas akibat gempa di Taiwan, dan puluhan lainnya luka-luka.

Setidaknya 26 bangunan runtuh, lebih dari separuhnya berada di Hualien, dan sekitar 20 orang terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung, katanya. Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu), sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban gempa di Taiwan dan Jepang. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Yuda Nugraha mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka dan dunia usaha Indonesia. dan Kantor Perekonomian (KDEI) Taipei untuk memastikan kondisi WNI. Hasil koordinasi Kementerian Luar Negeri dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa di Taiwan atau Prefektur Okinawa, Jepang, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri. Lalu. Muhammad Iqbal, dalam pesan singkatnya kepada media. Republik Demokratik Kongo | NABILA AZZAHRA | CHANNEL ASIA NEWS Pilihan Editor: Para menteri NATO mempertimbangkan dana militer €100 juta untuk Ukraina

Kementerian Luar Negeri menyatakan, pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan. Baca selengkapnya

Taiwan telah diguncang puluhan gempa bumi sejak Senin malam. guncangan terkuat terjadi dengan kekuatan hingga 6,3 derajat. Baca selengkapnya

Gempa tersebut disebabkan oleh keretakan aktif dasar laut. Baca selengkapnya

Topik dosen penerima kredit publikasi ilmiah di jurnal nasional menjadi berita terpopuler di Top 3 Techno News Hari Ini. Baca selengkapnya

Sebagian besar gempa bumi memiliki intensitas guncangan pada skala MMI III. Ada juga MMI IV. Lihat data BMKG selengkapnya. Baca selengkapnya

Gempa yang terjadi merupakan gempa berkekuatan sedang akibat aktivitas deformasi batuan di Lempeng Banda. Baca selengkapnya

Guncangan kuat dirasakan di wilayah Chiamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI. Baca selengkapnya

Gempa tektonik berkekuatan 4,7 SR mengguncang wilayah Bajah, Provinsi Banten pada Selasa, 16 April 2024 pukul 10.18 WIB. Getaran gempa terasa hingga hingga Kabupaten Sukabumi. Baca selengkapnya

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 melanda kawasan Banda More pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB. Baca selengkapnya

Status aktivitas Gunung Avu di Sangihe ditetapkan status Level II atau Waspada per 25 Agustus 2022. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *