Cerita WNI Terkesima Menonton Aurora Australis dari Australia

TEMPO.CO, Jakarta – Nurul Mahmudah merasa sangat beruntung bisa menyaksikan fenomena Aurora di langit Victoria, Australia. “Saya beruntung sekali,” ujarnya kepada Tempo, 12 Mei 2024.

Nurul adalah warga negara Indonesia yang saat ini tinggal di Melbourne, Australia. Pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024 pukul 21.30 waktu setempat, ia mengunjungi Pantai Altona di Victoria. Tak disangka, ia menjadi satu dari ribuan orang yang menyaksikan fenomena alam Aurora Australis. Warnanya hijau, merah muda, ungu dan sedikit kuning dan sedikit merah, katanya.

Perpaduan warna terlihat di langit selatan sepanjang pantai Australia. Warnanya terus menyentuh pantai. “Bentuk warnanya seperti nyala api.

Semakin larut malam, kobaran api semakin indah. “Warna terbaik dilaporkan antara jam 10 dan 2 siang,” katanya.

Aurora Australis dan Borealis akan terlihat akhir pekan ini karena meningkatnya aktivitas matahari. Fenomena Aurora Borealis di langit Eropa dan Aurora Australis yang sering muncul di belahan bumi selatan.

Menurut beberapa ahli meteorologi, badai geomagnetik ekstrem melanda kedua kawasan kutub tersebut pada 10-11 Mei 2024 waktu setempat. Aurora terjadi ketika partikel bermuatan bertabrakan dengan gas di atmosfer bumi di sekitar kutub magnet.

Nurul Mahmudah dan suaminya 11 Mei 2024/Nurul Mahmudah berpose bersama Aurora Australis di latar belakang Pantai Altona di Victoria, Australia

Nurul sungguh menikmati anugerah menyaksikan fenomena tersebut. Ia tidak menyangka akan bertemu dengannya lagi di pantai yang hanya berjarak 3-4 menit dari tempat tinggalnya. Namun ada juga awan dan tanah yang menghalangi pandangan. Maklum, rumah Nurul berjarak sekitar 20 menit dari pusat kota Melbourne.

Harapannya pun sirna ketika melihat fenomena tersebut karena pemerintah mengatakan Aurora Australis akan paling terlihat di selatan Victoria. “Saya tidak menyangka bisa melihat aurora dengan jelas, karena menurut pemberitaan, disarankan berkendara 3-4 jam ke arah selatan Melbourne untuk melihat lebih jelas,” kata Nurul.

Melihat fenomena alam tersebut pada Sabtu, 11 Mei 2024, Nurul tak siap. Yang dia persiapkan untuk proses menulis hanyalah pakaian hangat dan ponsel. Ia mendengar fenomena alam ini berlangsung selama 72 jam di Australia. Artinya, Minggu 12 Mei 2024 diperkirakan lebih tinggi lagi. Nurul mempersiapkan diri lebih baik keesokan harinya. Ia berencana melihat Aurora Australis, sebuah bukit kecil tak jauh dari rumahnya. Ia menyiapkan sebotol coklat untuk menghangatkan badan, kamera DSLR, dan kamera GoPro untuk dokumentasi yang lebih canggih. “Saat ini di Melbourne sedang musim gugur, jadi berhati-hatilah dengan suhu dingin karena suhu malam hari berkisar 8-10 derajat Celcius,” ujarnya.

Tak heran jika mereka yang menyukai berbagai pantulan cahaya indah bersiap untuk berlindung dari dinginnya angin. Nikmati dari Australia Selatan

Menurut Nurul, mulai awal pekan ini, sekitar 7 Mei 2024, otoritas cuaca Australia mengingatkan masyarakat bahwa akan ada fenomena alam bernama Aurora Australis yang terjadi setiap 20 tahun sekali. Nurul mengatakan, masyarakat diajak untuk menikmati keberkahan tersebut. Pemerintah menganjurkan agar masyarakat menikmati hal ini ketika berkunjung ke Australia Selatan.

Jika banyak pemberitaan tentang fenomena alam tersebut, ada beberapa tawaran wisata dadakan dari komunitas yang mengadakan perjalanan singkat bagi mereka yang berminat menikmati tontonan tersebut. Warga setempat pun mendokumentasikan foto-foto lampu warna-warni tersebut dan mengunggahnya ke berbagai situs media sosial.

“Saya sangat beruntung bisa menikmati aurora tanpa harus ke Norwegia atau Kutub Utara,” ujarnya.

Pilihan Editor: Mengapa aurora tidak terlihat di Indonesia?

Pada tahun 2024, peluang meramal nasib akan meningkat di beberapa tempat

Aurora merupakan tampilan cahaya alami yang bersinar di langit. Bedakan antara Aurora Borealis dan Aurora Australis. Baca selengkapnya

Muncul di kutub bumi yang berlawanan, kedua aurora tersebut memiliki nama yang berbeda. Baca selengkapnya

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat dan waktu yang tepat untuk melihat aurora australis merah. Baca selengkapnya

Badai geomagnetik akibat aktivitas matahari atau badai matahari 2024 terjadi sejak Jumat, 10 Mei dan seterusnya. Baca selengkapnya

Karena letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa, kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat kecil.

Gelombang protes pro-Palestina di universitas-universitas Amerika telah menyebar ke berbagai universitas di Australia. Baca selengkapnya

Timnas Indonesia mengikuti Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju ke babak semifinal. Baca selengkapnya

Pada tahun 1950-an, timnas Indonesia menjadi perbincangan saat melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Namun pada tanggal 5 Mei, indahnya cahaya Aurora borealis akan mulai terlihat di Gardens by the Bay. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *