Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

TEMPO.CO, Jakarta – Dua faksi yang bersaing di Palestina, Fatah dan Hamas, bersatu di Beijing untuk meminta pemerintah China membantu menyelesaikan konflik Timur Tengah.

“Kami mendukung penguatan Otoritas Nasional Palestina dan rekonsiliasi seluruh faksi Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin pada konferensi pers di Beijing, Jumat.

Pada pemilu tahun 2006, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, memenangkan pemilu dengan telak. Pasca pemilu, konflik antara kedua kelompok politik tersebut berujung pada kemerdekaan Palestina.

Pemerintahan koalisi antara kedua kelompok tersebut berumur pendek dan hanya bertahan satu tahun. Konflik berdarah tahun 2007 semakin melemahkan perjuangan Palestina. Hamas kemudian menguasai Jalur Gaza, sementara Fatah, yang memimpin Otoritas Palestina, bermarkas di kota Ramallah, Tepi Barat.

“Kami akan mendukung peningkatan kerja sama melalui dialog dan konsultasi lebih lanjut,” tambah Wang Wenbin.

Namun Wang Wenbin tidak membeberkan rincian peserta dan hasil pertemuan tersebut.

Kunjungan Hamas ke Beijing merupakan kali pertama perwakilan Hamas mengunjungi Tiongkok sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023.

Utusan Tiongkok untuk Timur Tengah Wang Kejian sebelumnya bertemu dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada Maret 2024.

Pada bulan yang sama, pemerintah Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohamed Mustafa, mengatakan “menghentikan perang” adalah prioritasnya.

Tiongkok telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina sebagai anggota penuh PBB. Namun Amerika Serikat menolak usulan agar Palestina menjadi anggota penuh Dewan Keamanan PBB.

Jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza telah melebihi 34.300, menurut badan kesehatan yang dikendalikan Hamas. Israel mengatakan 1.139 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 200 orang disandera dalam serangan yang dilakukan Hamas di perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober.

Pada bulan Februari, mantan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shahid bertemu dengan pejabat Hamas di Moskow, dan kedua belah pihak sepakat tentang perlunya Israel menarik diri dari Gaza dan mendirikan negara Palestina.

Pilihan Editor: Kepala intelijen Mesir memimpin delegasi ke Israel di tengah kekhawatiran akan serangan darat di Rafah

Ketika

Yang paling menonjol: Jokowi memasang unit perawatan rawat inap reguler untuk pasien BPJS kesehatan, Mohamadiyah Orman bereaksi terhadap pembagian izin pertambangan. Baca selengkapnya

Baca selengkapnya pada 13 Mei 2024, termasuk berita 3 penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama di dunia telah meninggal.

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait serangan Israel di Jalur Gaza. Israel mengusulkan bom nuklir di Gaza

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah akibat serangan militer Israel meningkat menjadi 360.000. Baca selengkapnya

Pasukan Israel memasuki reruntuhan perbatasan utara Jalur Gaza, dan tank serta pasukan Israel menyerbu jalan raya menuju Rafah.

Ponsel pintar Huawei seri Pura 70 dipandang sebagai simbol kemerdekaan Tiongkok dari sanksi AS. Chip tersebut masih menjadi titik terlemahnya. Baca selengkapnya

Seorang mantan pilot Angkatan Laut AS tanpa disadari bekerja dengan seorang peretas Tiongkok saat memperjuangkan ekstradisi dari Australia, kata pengacaranya. Baca selengkapnya

Ketua Shin Bet Ronan Barr mengakui bahwa Shin Bet gagal memberikan payung pelindung yang dibanggakan Israel selama serangan 7 Oktober. Baca selengkapnya

Anthony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu kerusuhan. Baca selengkapnya

Seorang anggota politbiro Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *