Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) meluncurkan promosi pariwisata pagi dan sore hari untuk menstabilkan pasar. Masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas di luar ruangan karena cuaca yang sangat panas yang dialami di Thailand dan banyak negara di Asia Tenggara.

Dilaporkan oleh Bangkok Post, Somradee Chitchong, wakil kepala pemasaran lokal TAT, mengatakan agensinya akan fokus pada kampanye promosi untuk menghindari panas terik di siang hari.

Ia mengatakan, masyarakat Thailand, khususnya lansia, enggan bepergian karena cuaca yang sangat panas. Banyak orang melewatkan tempat-tempat di luar ruangan seperti kuil dan memilih aktivitas di dalam ruangan atau tempat wisata luar ruangan seperti air terjun.

Untuk merangsang pendapatan bagi operator lokal yang kehilangan pendapatan karena cuaca buruk, TAT berencana untuk mempromosikan kegiatan yang lebih cocok di pagi, siang dan malam hari, seperti lari, kano, atau melihat bintang.

Somradee mengatakan TAT juga berencana memperbaiki pasar selama musim hujan untuk mengkompensasi kerugian akibat kabut asap beracun PM2.5 yang membuat kawasan wisata sepi, terutama di utara dan timur laut.

Wutichai Lungamornlert, CEO Siam Park City Group, operator Siam Wonder Park, mengatakan cuaca yang sangat panas menghalangi orang untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Oleh karena itu, jumlah pengunjung ke tempat tersebut berkurang sekitar 5-10 persen.

Belanja pengunjung turun 10 persen karena rendahnya kepercayaan terhadap perekonomian dan tingginya biaya hidup, terutama tagihan listrik, kata Wuthichai.

“Wisatawan domestik memperketat anggaran makanan dan minuman saat bepergian. “Karena suhu yang tinggi di siang hari, kami melihat lebih banyak penduduk setempat memilih mal ber-AC di akhir pekan dibandingkan mengunjungi taman rekreasi air kami,” katanya.

Kurangnya pengunjung terjadi di tengah meningkatnya biaya operasional operator tur Thailand. Kenaikan harga rata-rata sebesar 10-20 persen, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya energi dan tenaga kerja. Situasi ini nampaknya akan semakin parah seiring dengan berakhirnya puncak musim liburan.

VN EKSPRES | Pos Bangkok

Pilihan Editor: Kontroversinya, Warga Thailand diminta ramah terhadap turis asing

Badan Reserse Kriminal Polri disebut terus mencari keberadaan gembong narkoba Freddie Pratama. Jalin komunikasi dengan polisi Thailand. Baca selengkapnya

Selain denda dan pencabutan izin, pengemudi tuk tuk di Thailand diwajibkan mengikuti sesi pelatihan etiket. Baca selengkapnya

Model dan tujuan penguatan industri pariwisata di Yogyakarta sebenarnya sama dengan yang ada pada bagian Read more.

Menurutnya, study tour akan memberikan efek domino terhadap pariwisata dan perekonomian daerah, khususnya di Yogyakarta. Baca selengkapnya

Sebuah penerbangan Singapore Airlines melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada Selasa 21 Mei 2024 akibat turbulensi parah yang menewaskan satu penumpang.

How to Make a Million Before Grandma Dies merupakan film Thailand yang tayang di bioskop Indonesia pada 15 Mei 2024. Full

Study tour tersebut dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Baca selengkapnya

Plotnya bisa dengan mudah diprediksi. Namun kisah film Netflix ini menarik untuk diikuti berkat keindahan lokasi yang ditampilkan. Baca selengkapnya

Perjalanan lambat memungkinkan wisatawan untuk merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Visa 7 hari ini sangat penting untuk mencapai tujuan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *