Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

TEMPO.CO Jakarta – Haji menjadi dambaan umat Islam. Dan persiapan yang cukup sangat penting bagi penderita diabetes. Sehingga mereka dapat melaksanakan upacara tersebut tanpa membahayakan kesehatannya.

Farid Kurniawan, PhD, dokter spesialis penyakit dalam di Departemen Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo dari Jakarta menekankan pentingnya kesiapsiagaan pasien penyakit Diabetes sebelum bepergian ke tempat suci Ia mengatakan perlu persiapan khusus untuk mengatasi risiko tersebut. Jadi apa saja pengaturan khusus ini?

1. Konsultasikan dengan dokter Penderita diabetes sebaiknya menemui dokter sebelum melakukan perjalanan haji. Dokter Anda akan melakukan penilaian komprehensif terhadap kesehatan Anda. Sesuaikan pengobatan jika perlu. dan memberikan nasehat pengendalian diabetes selama menunaikan ibadah haji. Selain itu, menurut Dr. Farid, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter tentang potensi komplikasi dan menyesuaikan dosis atau jenis insulin yang mereka gunakan

2. Mintalah surat keterangan dari dokter Anda. Saat berkonsultasi dengan dokter, penting untuk meminta surat keterangan yang menjelaskan kondisi pasien dan pengobatan diabetes. Sertifikat ini diperlukan untuk membantu tenaga kesehatan yang menunaikan ibadah haji dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat. Saat pasien berobat ke Tanah Suci, Farid Ph.D juga menjelaskan detail surat klarifikasi tersebut.

“Termasuk nama, kontak, grup atau grup yang bisa dihubungi. Ini termasuk informasi tentang obat-obatan yang mereka minum. Hal ini seringkali memudahkan tim kesehatan atau panitia penyelenggara dalam mengidentifikasi kebutuhan jemaah,” jelas Farid.

3. Siapkan obat-obatan Anda dan pastikan obat Anda cukup selama perjalanan. Ini termasuk insulin atau obat oral untuk mengontrol kadar gula darah. Selain itu, peralatan medis seperti pengukur gula darah dan jarum suntik. Itu juga perlu diangkut dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan selama perjalanan.

Yang sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Farid berpesan kepada penderita diabetes yang akan berangkat haji agar menyiapkan obat secukupnya atau lebih untuk memastikan obat tersedia saat dibutuhkan. Ia juga menekankan pentingnya memastikan obat-obatan yang dibutuhkan selama 3×24 jam selalu ada di dalam tas dengan bukti identitas saat beraktivitas di Tanah Suci.

4. Siapkan kantong insulin. Disarankan bagi penderita diabetes yang membutuhkan insulin untuk segera menyimpannya di tas jinjing atau tas pendingin saat bepergian dengan pesawat dan di lemari es saat tiba di akomodasi untuk menjaga kualitas pada insulin dan Menyediakan jarum suntik secukupnya selama menunaikan ibadah haji.

5. Jika memungkinkan, ukur gula darah Anda secara rutin. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Ia juga menyarankan untuk membawa sumber gula, seperti permen atau makanan ringan. Untuk mencegah hipoglikemia

6. Diperlukan vaksinasi. Farid menjelaskan, penderita diabetes juga perlu mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit seperti meningitis, influenza, dan pneumonia. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan saat menunaikan ibadah haji. Hal ini penting karena penderita diabetes lebih mungkin mengalami komplikasi serius akibat infeksi. Ketika vaksinasi dilakukan dengan benar Mereka dapat lebih terlindungi dari potensi risiko ini. dan dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih aman

Di antara pilihan redaksi: LBM PBNU menekankan kemungkinan menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi sebagai Ghasab.

AirNav Indonesia mencatatkan jumlah penumpang terbanyak di boarding point Kualanamu di Medan, Sumatera Utara, dengan 444 penerbangan haji.

Tim pemeriksa DPR menemukan sejumlah kekurangan dalam penyelenggaraan haji. Mereka akan membentuk panitia khusus. Baca selengkapnya

Kemenang diduga mengubah alokasi kuota tambahan secara sepihak. Kuota jalur khusus haji melebihi aturan. Baca selengkapnya

Mukmin dan puluhan jemaah asal Bogor lainnya awalnya disuruh menunggu jadwal perjalanan dan menunggu visa keluar. Baca selengkapnya

Setidaknya 550 jemaah meninggal dunia pada ibadah haji 2024, 323 di antaranya warga Mesir. Baca selengkapnya

NEWS24.CO.ID – Asosiasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Peru (LPPNPI) atau Airnav Indonesia mengoperasikan 1.407 penerbangan haji pada 12 Mei hingga 10 Juni 2024. AirNav mencatat volume lalu lintas tertinggi terjadi di Kualanamu Medan. dengan total 444 gerakan.

Sejauh ini belum ada tragedi di Muzdalifah seperti tahun lalu ketika jamaah haji Indonesia sepi dan berkumpul. Baca selengkapnya

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengakui penyelenggaraan haji masih menghadapi kendala. Baca selengkapnya

Berbagai permasalahan muncul pada ibadah haji Muharram tahun 1445, mulai dari tenda yang penuh sesak hingga makanan yang basi. Baca semua detailnya di bawah ini. Baca selengkapnya

Kementerian Agama meminta tim haji DPR memberikan penjelasan resmi mengenai dasar hukum pengalihan kuota haji. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *