Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

TEMPO.CO, Jakarta – Bagi sebagian lansia, masa pensiun merupakan hal yang menyenangkan, menghabiskan waktu bersama keluarga, anak, dan cucu. Namun bagi sebagian lainnya, ini bisa menjadi saat yang membosankan, kesepian, dan sedih.

Lebih dari sepertiga lansia mengaku merasa kesepian setidaknya sekali seminggu, menurut University of Michigan Healthy Aging Poll. Dokter bedah umum di negara tersebut menyebut kesepian dan isolasi sebagai “masalah kesehatan yang serius”.

“Pensiun dari kehidupan kerja secara signifikan mengurangi keterlibatan dan perasaan sejahtera,” Neal Shah, CEO CareYaya Health Technologies di Raleigh-Durham, North Carolina, mengatakan kepada Fox News Digital.

“Perasaan ini, dikombinasikan dengan hal-hal seperti kehilangan teman, pertemanan, dan berkurangnya mobilitas, dapat berkontribusi pada perasaan kesepian dan isolasi,” katanya.

Meskipun kesepian tampaknya tidak berbahaya, para ahli berpendapat tidak demikian. Dampak psikologis dari kesepian dapat mempengaruhi kesehatan fisik.

“Kesepian mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, menyebabkan depresi, kecemasan, penurunan kognitif, dan peningkatan risiko demensia. Penyebab kesepian: Kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras dan pola makan yang tidak sehat berkurang sehingga mudah sakit dan terserang penyakit.

Kesepian juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, demensia, dan penyakit jantung. Secara kiasan dan kiasan, kesepian itu menyakitkan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kesepian meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kecanduan, dan kematian dini. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh lansia untuk mencegah kesepian.

Tetap bersosialisasi berarti bergabung dengan kelompok dengan minat yang sama, menjadi sukarelawan, berpartisipasi dalam acara komunitas, atau mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan keterampilan Anda.

Menjaga hubungan dengan teman dan keluarga Sudah menjadi sifat manusia untuk ingin terhubung dengan orang lain, dan penting untuk memupuk perasaan ini.

“Obrolan video, media sosial, dan forum online dapat membantu para lansia tetap berhubungan dengan teman dan orang-orang terkasih,” kata Shah.

Pilihan Editor: Penelitian ini menemukan banyak orang yang kesepian dalam populasi

Penuaan bukanlah penghalang untuk tetap kreatif dan produktif. Ada banyak hal yang dapat dilakukan para lansia untuk menikmati penuaan. Baca selengkapnya

Menurut para ahli, banyak orang yang mengikuti atau menjalankan diet selama beberapa waktu. Sebenarnya, makan adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan kesehatan Anda. Baca selengkapnya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan (PUPR) dikritik karena memotong gaji pekerja atau pekerja pemilik rumah untuk tapera. Baca selengkapnya

Selamat datang di Hari Hitam Nasional, berikut tips pakar nutrisi untuk membantu lansia hidup sejahtera. Baca selengkapnya

Ahli saraf sering kali menyarankan para lansia untuk tidak mengalami depresi seiring bertambahnya usia, karena ini merupakan tanda demensia. Baca selengkapnya

Menteri Sosial Tri Rismakharini bersama Risma menghadiri Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 di Aceh Utara pada Rabu, 29 Mei 2024. Baca selengkapnya

Tahun ini, sekitar 21% dari total jumlah jemaah haji berada pada kategori berusia di atas 65 tahun atau lanjut usia. Baca selengkapnya

Home Office mengatakan banyak lansia yang takut mengikuti program operasi gratis karena takut terjatuh dan menjadi buta.

Banyak lansia yang takut menjalani operasi katarak karena mereka bisa menjadi buta jika tidak bisa membaca dengan baik.

Banyak orang masih tetap berada dalam pekerjaan yang tidak sehat (toxic jobs), dan ini adalah masalah yang perlu diwaspadai oleh para pekerja. Gejala pada tubuh berbeda-beda. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *