Dari Produsen Baterai, Simak Perjalanan BYD Masuk Industri EV

TEMPO.CO, Jakarta – Produsen baterai BYD sejak awal berdiri dikenal dengan berbagai inovasi dan kualitas produknya. Tak hanya menjadi pemasok utama baterai kendaraan listrik (EV), jauh sebelum BYD memasok baterai untuk peralatan elektronik lainnya, termasuk ponsel.

“BYD didirikan pada tahun 1995 sebagai perusahaan baterai. Kemudian kami membangun mobil sendiri pada tahun 2003,” kata Jacob Ma, kepala pendidikan BYD Asia-Pasifik, saat ditemui di ruang pameran IIMS 2024, Rabu, 21 Februari 2024. .

Pada tahun 2003, BYD mengakuisisi perusahaan milik negara untuk mendapatkan izin memproduksi mobil dan pada tahun 2010 mulai memproduksi mobil konvensional. Menariknya, meski merupakan produsen baterai, mobil pertama yang diproduksi BYD adalah mesin pembakaran internal (ICE).

Mobil produksi pertama BYD, BYD F3, dirilis pada 22 September 2005. Menurut Jacob Ma, alasan mereka membuat mobil ICE karena harus belajar dari industri, artinya harus membuat kendaraan pertama yang bermesin bensin.

“Saat membangun sebuah kendaraan, kita harus belajar dari awal. F3 menjadi salah satu kendaraan terpopuler dari tahun 2005 hingga 2010,” ujarnya.

Memanfaatkan kesuksesan pembuatan mobil ICE, BYD memutuskan untuk memasuki pasar New Energy Vehicle (NEV). Pada tahun 2008, BYD menciptakan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) pertama dan mengklaimnya sebagai yang pertama di dunia. Mobil itu adalah BYD F3DM.

Kata DM pada nama mobil hybrid berasal dari singkatan dual mode yaitu EV dan Hybrid. Dari situlah tonggak sejarah BYD di pasar kendaraan listrik dimulai dan berlanjut hingga saat ini.

Mobil Plug-in Hybrid pertama dibuat oleh BYD. Mobil ini memiliki dua fungsi yaitu memiliki sistem ganda, EV atau hybrid. DM-i menjadi dasar dari teknologi yang kami kembangkan, kata Jacob.

BYD menjual satu juta unit mobil ramah lingkungan pertama dalam 13 tahun. Sedangkan butuh waktu 18 bulan untuk beralih dari satu juta unit menjadi tiga juta unit.

Penjualan dari tiga juta unit menjadi lima juta unit dicapai dalam sembilan bulan. Sedangkan pada tahun 2023, BYD akan mencatatkan penjualan enam juta unit mobil dalam waktu tiga bulan setelah terjual lima juta unit.

Pilihan Editor: Insentif untuk mobil listrik diperpanjang tahun ini, lihat aturan baru

Ingin berbicara dengan redaksi tentang artikel di atas? Yuk gabung di Membership.tempo.co/communitas, pilih grup GoOto

Ceria berkomitmen untuk mendukung industri nikel yang berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global. Baca selengkapnya

IPA Convex ke-48 mengangkat tema “Mempromosikan saran mengenai ketahanan energi berkelanjutan di Indonesia dan kawasan”. Baca selengkapnya

Kementerian Perindustrian mengaku masih belum mengetahui alasan penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat. Baca selengkapnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Shoes Bata Tbk., akibat penutupan pabrik sepatu di Purwakarta, Jawa Barat. Baca selengkapnya

Bata telah melakukan beberapa upaya dalam empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan dalam industri ini. Baca selengkapnya

Asosiasi Alas Kaki Indonesia merespons penutupan pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor membuat industri kesulitan mendapatkan bahan baku. Baca selengkapnya

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta ditutup akibat kerusakan tersebut. Bata pernah memiliki salah satu industri sepatu terbesar di tanah air. Baca selengkapnya

Penyebab fast charge tidak berfungsi bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya karena port chargernya yang rusak. Pelajari cara mengatasinya. Baca selengkapnya

BYD berkomitmen berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang di Indonesia. Baca selengkapnya

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *