Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah penelitian melaporkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko anak terkena eksim atau dikenal dengan dermatitis atopik. Laporan dari Medical Daily, Kamis 25 April 2024, Eksim merupakan penyakit yang menyebabkan kulit penderitanya menjadi merah, bengkak, perih dan iritasi. Meski biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, penyakit ini bisa terjadi pada usia berapa pun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal World Allergy Organization menyebutkan bahwa terdapat korelasi antara kadar vitamin D dengan sensitivitas alergen. Sensitisasi alergen dapat terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi terhadap alergen yang mungkin tertelan, terhirup, atau terhirup.

Para peneliti di Universitas Chang Gung di Taiwan yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut mengatakan penelitian tersebut juga mengamati kemungkinan anak-anak terkena eksim.

Menurut mereka, kekurangan vitamin D secara signifikan mempengaruhi frekuensi sensitisasi alergen sehingga dapat meningkatkan risiko eksim pada masa kanak-kanak. Kekurangan vitamin D diketahui dapat menurunkan kekuatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang dan infeksi.

Penelitian ini melibatkan 222 anak, termasuk mereka yang menderita eksim dan anak-anak sehat pada usia yang sama tanpa kondisi tersebut atau penyakit terkait lainnya.

Pesertanya terdiri dari tiga kelompok umur, yakni enam bulan, dua tahun, dan empat tahun. Dari anak-anak berusia enam bulan, 59 orang menderita eksim, dan 36 orang sehat. Pada kelompok anak umur dua tahun terdapat 37 anak menderita eksim, 29 anak sehat, namun 32 anak menderita dermatitis atopik, dan 29 anak sehat pada kelompok umur empat tahun.

Sampel serum dari seluruh peserta dikumpulkan dan dianalisis untuk vitamin D, kadar IgE total, dan kadar IgE spesifik alergen. Berdasarkan tingkat vitamin D-nya, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok di bawah -20 ng/ml, kelompok di tengah-tengah. 20 ng/ml dan 30 ng/ml, dan yang di atas 30 ng/ml,” ujarnya.

Kemudian, pada anak usia 6 dan 4 tahun, anak dengan kadar vitamin D di bawah 20 ng/ml lebih banyak mengalami atopi dan atopi ibu dibandingkan anak dengan kadar vitamin D di atas 30 ng/ml.

Atopi mengacu pada kecenderungan genetik terhadap perkembangan alergi, asma, dan eksim.

Anak-anak penderita eksim memiliki kadar vitamin D terendah pada usia 2 dan 4 tahun. Namun, peningkatan kadar vitamin D lebih sering terjadi pada anak penderita eksim pada usia 6 bulan dibandingkan anak sehat pada usia yang sama.

Para peneliti juga mencatat bahwa sensitivitas makanan lebih tinggi pada anak-anak penderita eksim pada usia 0,5 dan 4 tahun, sedangkan sensitivitas tungau dan IgE lebih tinggi pada usia 2 dan 4 tahun.

Alergi makanan dan atopi ibu telah diidentifikasi sebagai faktor risiko utama eksim pada anak usia enam tahun. “Namun, pada anak usia dua dan empat tahun, faktor risiko utamanya adalah kadar vitamin D dan sensitisasi alergi tungau,” kata para peneliti.

Pilihan Editor: Masalah Kesehatan Kulit Dapat Menyebabkan Kesehatan Usus Buruk

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi, dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 saat hamil menimbulkan berbagai risiko. Baca selengkapnya

Vitamin D berperan dalam pemeliharaan otot dan pertumbuhan tulang dengan cara menyerap kalsium dari sistem pencernaan. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan bahwa penggunaan vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Studi tersebut mengatakan bahwa tingkat kekurangan vitamin D yang lebih tinggi pada orang yang mengalami obesitas mungkin disebabkan oleh berkurangnya vitamin D. Baca Sekarang

Perempuan mungkin berisiko mengalami malnutrisi karena kebutuhan biologis dan tahap kehidupan mereka. Baca selengkapnya

Ketahui tanda dan gejala keracunan vitamin D agar tidak membahayakan kesehatan atau menyebabkan kematian. Baca selengkapnya

Toksisitas vitamin D dikatakan sebagai penyebab utama kematian pada lansia di Inggris. Pastikan untuk tidak melebihi dosis yang dianjurkan. Baca selengkapnya

Tubuh bisa menunjukkan tanda-tanda kekurangan vitamin D, beberapa di antaranya terlihat di mulut. Baca selengkapnya

Berikut lima kombinasi makanan yang memberikan manfaat tambahan bagi tubuh jika disantap bersama. Baca selengkapnya

Ada lima gejala yang bisa diketahui tubuh jika kekurangan vitamin D, di antaranya rasa lelah dan sakit. Khususnya? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *