Demensia Vs Amnesia, Berikut Perbedaan yang Melibatkan Gangguan Memori

TEMPO.CO, Jakarta – Demensia dan amnesia merupakan dua kondisi yang kerap membingungkan banyak orang karena sama-sama berkaitan dengan masalah daya ingat. Namun keduanya memiliki perbedaan mendasar pada penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Seperti dilansir Lone Star Neurology, demensia merupakan istilah umum yang mencakup berbagai kelainan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, termasuk memori, berpikir, dan kemampuan sosial. Kondisi ini biasanya bersifat progresif, artinya gejalanya semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, namun ada jenis lain, seperti demensia vaskular, demensia dengan badan Lewy, dan kanker frontotemporal. Demensia biasanya berkembang secara perlahan, dan penderitanya mungkin mulai dengan gejala ringan, seperti lupa kata-kata atau tempat yang familiar, yang akhirnya berkembang menjadi masalah dalam aktivitas sehari-hari dan perubahan karakter yang signifikan.

Amnesia, di sisi lain, adalah suatu kondisi hilangnya ingatan, yang bisa bersifat sementara atau permanen. Amnesia dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat informasi yang tersimpan atau menciptakan ingatan baru.

Amnesia sering kali terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan otak, penyakit, atau keterbelakangan mental. Ada beberapa jenis amnesia, antara lain amnesia anterograde (ketidakmampuan membentuk ingatan baru setelah kejadian tertentu) dan amnesia retrograde (hilangnya ingatan terhadap peristiwa yang terjadi sebelum penyebab amnesia).

Demensia disebabkan oleh kerusakan atau kematian sel-sel otak. Penyebab spesifiknya bergantung pada jenis demensia. Misalnya, penyakit Alzheimer dikaitkan dengan penumpukan plak amiloid dan protein tau di otak, yang merusak dan membunuh sel-sel otak.

Mengutip dari Psychologylogs.co, demensia vaskular disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke otak, yang bisa terjadi akibat stroke atau kondisi lain yang merusak pembuluh darah di otak. Penyebab demensia lainnya termasuk penyakit otak, penyakit Parkinson, dan penyakit genetik lainnya.

Amnesia seringkali disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengontrol memori, seperti hipokampus. Kerusakan ini dapat terjadi karena berbagai sebab, termasuk trauma fisik seperti pukulan di kepala, stroke, infeksi otak, atau trauma emosional yang parah. Selain itu, beberapa jenis amnesia dapat disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol kronis atau kekurangan nutrisi lainnya.

Gejala demensia meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, kesulitan melakukan tugas sehari-hari, masalah bahasa, perubahan suasana hati, dan kehilangan konsentrasi.

Pada tahap awal, penderitanya mungkin hanya mengalami rasa lupa atau kebingungan ringan, namun lama kelamaan gejala tersebut bisa semakin parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Pada stadium lanjut, penderita mungkin memerlukan bantuan penuh dalam aktivitas sehari-hari dan mengalami perubahan perilaku atau perilaku yang drastis.

Saat ini, gejala utama amnesia adalah kehilangan ingatan. Pada amnesia anterograde, penderitanya kesulitan menciptakan ingatan baru setelah peristiwa tertentu, sedangkan pada amnesia retrograde, penderitanya kehilangan ingatan terhadap peristiwa yang terjadi sebelum penyebab amnesia.

Meskipun penderita amnesia mungkin mengalami kesulitan mengingat detail tertentu, mereka sering kali mampu berpikir dan berfungsi secara normal di banyak area lainnya. Penderitanya dapat menjalani kehidupan sehari-hari, namun mungkin mengalami kesulitan mengingat peristiwa atau informasi baru.

Meskipun demensia dan amnesia melibatkan masalah ingatan, keduanya merupakan kondisi berbeda dengan penyebab, gejala, dan pengobatan berbeda. Demensia adalah suatu kondisi progresif yang menyebabkan penurunan kognitif secara umum, sedangkan amnesia adalah hilangnya ingatan yang lebih spesifik, yang dapat bersifat sementara atau permanen.

Pilihan Editor: Tanda-tanda demensia, Anda sering mulai melupakan hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini

Menurut dokter, salah satu faktor penyebab terjangkitnya penyakit demam berdarah adalah kebiasaan terlalu banyak minum air putih dan tidak menjaga kebersihan. Baca selengkapnya

Demensia adalah penyakit mental kronis dan melemahkan. Rata-rata usia penderita demensia adalah 60-95 tahun. Baca selengkapnya

Apa perbedaan antara dehidrasi dan tenggelam sekunder dan mengapa dokter masih mempertimbangkan tenggelam? Berikut penjelasannya. Baca selengkapnya

Ahli saraf sering meminta untuk tidak mempertimbangkan berapa usia orang, karena ini bisa menjadi tanda suatu penyakit. Baca selengkapnya

Demensia mengganggu kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan berpikir jernih. Baca selengkapnya

Para peneliti menemukan bahwa toleransi stres yang rendah selama masa remaja merupakan faktor risiko psoriasis, setidaknya pada anak laki-laki.

Lupa adalah hal yang normal, namun beberapa jenis kehilangan ingatan dapat dianggap tidak normal dan merupakan tanda adanya masalah serius. Baca selengkapnya

Satu dari 10 orang dengan gangguan kognitif nantinya akan mengalami demensia. Berikut tanda-tanda yang harus diperhatikan dan cara menghindarinya. Baca selengkapnya

Para ilmuwan telah menemukan bahwa banyak hal dan kebiasaan yang tidak berbahaya dapat mempercepat penuaan otak. Baca selengkapnya

Pola makan Mediterania yang mencakup biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun membantu mengurangi risiko demensia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *