Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan gagasan klub presidensial sebenarnya muncul pada 2014, di akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

“Saat itu SBY menyatakan bersedia membantu presiden berikutnya. Memecah kebuntuan di era Bung Karno yang tidak ada komunikasi baik antara presiden dan presiden sebelumnya,” kata Andi Arief kepada Tempo, Rabu, 8 Mei 2024.

Ketua Badan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat itu mengatakan, mantan Presiden Sukarno tidak menyapa Presiden Soeharto. Hal ini juga terjadi ketika Presiden B.J. Habibie tidak mengucapkan selamat tinggal kepada Soeharto setelah ia mengundurkan diri. Suasana ini berlanjut pada era pemerintahan SBY.

“Bagaimana bisa ada pembangunan berkelanjutan tanpa celaan di antara para presiden?” kata Ketua Badan Pemilihan Umum Partai Demokrat (Bappilu).

Menurut Andi, suasana mulai berubah pada 2014-2024, ketika Presiden Jokowi beberapa kali bertemu dengan SBY, meski pertemuan tersebut dilakukan Jokowi sebagai pengurus partai. Ia mengatakan, saat itu keduanya tak leluasa membicarakan banyak hal karena dipermalukan oleh Megawati Soekarnoputri.

“Saya kira ide Pak Prabov ini murni untuk memastikan keberlangsungan perjalanan negara ini ke depan mempunyai arah yang jelas. Menurut saya, keanggotaannya tidak mengikat dan bersifat sukarela,” ujarnya.

Pidato Prabowo mengenai pembentukan klub presiden disampaikan oleh Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia mengatakan, Prabowo ingin para mantan presiden terus bertemu secara rutin dan membahas isu-isu strategis nasional.

Dia mengatakan, semua presiden Indonesia saat ini dan mantan presiden bisa bergabung dengan klub presidensial. Saat ini Indonesia mempunyai dua mantan presiden yang masih hidup, yakni Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Joko Widodo atau Presiden ke-7 Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Pensiunnya Jokowi menandai dimulainya masa pemerintahan Prab. dilihat,” ujarnya. Meninggal dunia pada Jumat, 3 Mei 2024.

Presiden Jokowi pun menyambut positif pembicaraan pertemuan Prabowo dengan beberapa mantan presiden untuk membahas persoalan nasional atau yang disebut dengan Presidential Club. Dia mendukung rencana tersebut.

Bagus..bagus..bagus, kata Presiden Jokowi usai ditemui usai meninjau Pameran Kendaraan Listrik Periklindo di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.

Dan kepala negara turut andil dalam kegiatan yang diadakan dua hari sekali ini. “Iya, dua hari sekali, tidak apa-apa,” kata Jokowi.

EKA YUDHA SAPUTRA | DANIEL A. PERI | DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Redaksi: Kukuhkan 7 Guru Besar Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

Denny Indrayana mengatakan, dirinya akan memberikan bantuan hukum kepada saksi kontroversi pemilu legislatif jika dilaporkan ke aparat penegak hukum. untuk mengetahui lebih lanjut

Partai Demokrat optimistis Wali Kota Medan Bobby Nasution akan memenangkan Pilkada Sumut, meski lawannya Ahok. untuk mengetahui lebih lanjut

Anggota DPR RI Herman Khaeron melontarkan sederet catatan soal kebijakan iuran Tapera yang menuai kontroversi. untuk mengetahui lebih lanjut

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, partainya tidak menutup kemungkinan mengusung Budi Djiwandono-Raffi Ahmad untuk Pilkada Jakarta. untuk mengetahui lebih lanjut

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan DPR tidak akan menutup mata dan telinga terhadap suara masyarakat terkait kontroversi Taper

Bamsoet mendapat dukungan dari Presiden keenam RI Susil Bambang Yudhoyono (SBY) terkait revisi UUD NRI 1945 yang sudah empat kali diamandemen dan sistem demokrasi pemilu langsung. untuk mengetahui lebih lanjut

Partai Demokrat sedang menjajaki koalisi dengan partai lain di Pilkada Semarang 2024 Baca artikel selengkapnya

Mantan anggota parlemen Maruarar Siahaan menjadi ahli dalam sidang kontroversi pemilu legislatif hari ini. Ia menilai permintaan Partai Demokrat tidak konsisten. untuk mengetahui lebih lanjut

Pada tanggal 27 Mei 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menetapkan tanggal ini sebagai Hari Kebangkitan Jamu Indonesia.

Partai Demokrat menilai kriteria calon gubernur Pilgub Jakarta adalah orang yang benar-benar peduli terhadap warga Jakarta. untuk mengetahui lebih lanjut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *