TEMPO.CO , Jakarta – Satuan Khusus Polri atau Densus 88, kelompok anti-Semit, menangkap tujuh orang di Sulawesi Tengah (Sulteng) karena diduga anggota kelompok teroris Jama’ah Islamiyah (JI).
Benar (dilakukan penangkapan), kata Komisaris Besar Polisi Kontra Terorisme Densis 88 Kombes Asun Segar di Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Tujuh orang akhirnya ditangkap pada Selasa.
Kini, kata Aswin, penyidik 88 kontraterorisme Polri masih melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka.
Karena penyidikan dan penyidikan sedang berjalan. Saat ini penyidik masih melakukan analisa mendalam, kata Aswin.
Sebelumnya, Kapolda Sulteng Jenderal Agus Ngroho pada Rabu, 17 April 2024 membenarkan bahwa Unit Perlindungan Khusus (Densus) 88 Anti Terorisme Polri yang beranggotakan Jamaat-e-Islamiyya/JI berjumlah tujuh orang ditangkap karena dicurigai memiliki hubungan. .
Dari informasi yang kami terima, empat orang warga Kota Palu, dua orang warga Kabupaten Sigi, dan satu orang warga Kabupaten Poso, kata Agus.
Agus mengungkapkan, empat warga Kota Palu bernama AR, BS, GN dan BK merupakan anggota JI, kemudian dua warga Sigi MH dan HR serta warga Posu bernama SK.
Dokumen berhasil diamankan dari dua rumah pertama yang digeledah di Jalan Lagarto, Kelurahan Thales Velangoni, Kota Palu, disusul barang bukti berupa laptop dan telepon seluler dari dua rumah lainnya.
Usai penggeledahan di Kota Palu, tim bersenjata Densis 88 dibantu tim Gigana Polda Sulteng menggeledah sebuah rumah di Desa Kalokubola, Kabupaten Sigi.
Langkah ini diambil polisi sebagai upaya meredam tren ekstremisme dan terorisme yang semakin meningkat di Tanah Air.
Penangkapan terhadap anggota kelompok teroris Jamaat al-Islamiyya juga dilakukan pada Sabtu, 27 Januari, di Boyoli, Jawa Tengah, satu orang ditangkap. Tersangka lainnya ditangkap dua hari kemudian, Senin, di kawasan Megitan, Jawa Timur.
Pada 25 Januari 2024, 10 teroris Jamaat al-Islamiyya (JI) juga ditangkap di wilayah Sulu Raya Jawa Tengah.
Pilihan Editor: Timur Tengah Memanas, Polisi Imbau Waspada atas Meningkatnya Kekerasan Sel di Indonesia
Indonesia mengumumkan resolusi penahanan anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris di Forum CCPJ
World’s Top 3, 18 Mei 2024, sumber berita pertama tentang daftar orang terpintar di dunia. Baca selengkapnya
PBB melalui UNODC mengadopsi resolusi yang diusulkan Indonesia tentang penahanan anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris. Baca selengkapnya
Polisi Malaysia telah menangkap lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaat al-Islamiyya (JI). Baca selengkapnya
Wakil Presiden Bidang Operasi dan Pengembangan BNPT Ibnu Sahindra mengatakan, pemerintah harus hadir untuk melindungi WNI dari terorisme. Baca selengkapnya
Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk menemukan bukti-bukti yang mengarah pada pembunuhan. Baca selengkapnya
Badan Nasional Penanggulangan Kejahatan dan Peradilan Pidana (BNPT RI) mewakili Indonesia pada pertemuan Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) ke-33.
Pada tanggal 13 Mei 1981, Muhammad Ali Agka membunuh Paus Yohanes Paulus II di Gereja Santo Petrus. Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik ke tempat kejadian. Baca selengkapnya
Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menabrak Humvee suaminya harus dijatuhi hukuman 40 tahun penjara. Baca selengkapnya
Program deradikalisasi merupakan upaya pelatihan untuk mendorong reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat. Baca selengkapnya