TEMPO.CO, Jakarta – Kabupaten Gunungkidul yang terkenal dengan keindahan alam dan pantainya juga punya kuliner lezat yang patut untuk dicoba. Beragam hidangan khas dengan cita rasa unik tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menambah pengalaman wisata.
Kabupaten Gunungkidul mempunyai banyak kuliner yang nikmat. Dari Gudeg Manggar hingga Kipo, setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa yang unik. Berkunjung ke Gunungkidul belum lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya yang tentunya menambah kenikmatan perjalanan.
Dilansir Nagantour, berikut daftar delapan kuliner khas Gunungkidul yang wajib Anda coba:
1. Gudeg Manggar
Gudeg Manggar merupakan salah satu variasi gudeg yang unik karena menggunakan manggar atau bunga kelapa sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan gudeg kebanyakan yang berbahan dasar nangka muda, Gudeg Manggar memiliki tekstur yang lebih renyah dan cita rasa yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal krecek, telur, dan ayam kampung.
2. Suara serak
Tiwul merupakan makanan pokok masyarakat Gunungkidul yang terbuat dari daun kering. Setelah dikeringkan, singkong diolah menjadi tiwul yang memiliki rasa asin dan tekstur kenyal. Tiwul biasanya disajikan dengan parutan kelapa atau gula merah dan sering dijadikan alternatif pengganti nasi.
Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, tiwul menjadi pengganti beras karena kekurangan pangan. Saat ini nasi thiwul memiliki rasa dan tekstur yang lebih asin seperti tepung jagung, disertai dengan lauk sederhana namun mengenyangkan seperti urap, tempe, ikan asin, dan sambal. Harga nasi thiwul bervariasi, mulai dari Rp 7.000,00 hingga Rp 25.000,00 tergantung porsi dan lauk yang dipilih.
3. Serius
Makanan khas Jogja dari Gunungkidul lainnya adalah Gatot. Cemilan singkong yang enak. Proses pembuatannya cukup lama, mulai dari pengolahan singkong menjadi singkong, kemudian melalui proses perendaman dan pengukusan yang memberikan cita rasa khas pada gatot.
Gatot biasanya diberi taburan gula pasir, garam, dan kelapa parut sehingga cocok dijadikan camilan saat bersantai. Rasa khas gatot bisa disamakan dengan colenak dari Purwakarta.
Di Jogja, gatot bisa didapatkan di pasar tradisional dengan harga terjangkau sekitar Rp 5 ribu. Anda juga bisa mengunjungi Gathot Thiwul Yu Tum untuk mencoba versi instannya yang dijual sekitar Rp 19.000 per kotak.
4. Kambing Tenggleng
Thengklen adalah masakan yang mirip dengan kari kambing, namun kuahnya lebih encer dan rasanya lebih pekat. Potongan daging domba, tulang, dan jeroan ayam itik direbus dengan rempah-rempah yang kaya, menciptakan rasa yang lezat. Kambing Thengklen sering disajikan dengan nasi putih panas.
5. mie jawa
Mie khas Jawa Gunungkidul mempunyai cita rasa yang khas dengan kaya akan bumbu. Mie yang digunakan adalah mie kuning atau bihun yang dimasak dengan tambahan telur, ayam, dan sayuran. Mie ini biasanya direbus atau digoreng dan disajikan dengan kuah kaldu yang asin.
6. Sate Kambing Srunen
Sate Kambing Srunen merupakan sate khas Gunungkidul yang terbuat dari daging kambing muda. Dagingnya dipotong kecil-kecil lalu dibumbui dengan bumbu khusus dan dipanggang hingga matang. Sate ini terkenal dengan dagingnya yang empuk dan bumbu yang sempurna.
7. Saudara dan saudari
Sego Abang atau nasi merah merupakan makanan khas Gunungkidul yang biasa disajikan dengan lodeh atau sayur tumis. Nasi merah ini memiliki tekstur kenyal dan rasa asin. Hidangan ini sering dinikmati penduduk setempat sebagai santapan sehari-hari.
8. Belalang goreng
Masakan khas Gunungkidul yang terakhir ini paling nyentrik. Belalang goreng atau belalang merupakan makanan khas Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Hidangan ini tersedia di Pantai Wonosari, Paliyan, Semanu dan Indrayanti. Belalang tik dibumbui dengan garam dan rempah-rempah, lalu digoreng hingga asin dan renyah seperti kulit udang. Variasinya meliputi rasa original, pedas, dan manis.
Di Kabupaten Gunungkidul, belalang goreng biasanya disantap bersama nasi, sayur mayur, dan lauk lainnya di sawah. Selain digoreng, belalang ini juga bisa dimasak dengan cara direbus agar rasanya lebih manis. Dipercaya mengandung vitamin A dan protein, belalang goreng juga banyak dijual sebagai camilan.
Masyarakat Desa Morkoneng, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur terkenal gemar memakan belalang. Tradisi ini bermula dari kebiasaan para petani membakar belalang ketika kehabisan bahan pangan di ladang. Kini, belalang ada di pasar setiap pagi hingga siang hari di depan pasar Morkoneng.
TERIMA KASIH PUTRI | REZKY ALBIONITASARI | NAGANTAURE Pilihan Redaksi: Lika liku kelahiran di Kabupaten Gunungkidul
Tugu Bali Jogja berusia 39 tahun. Apa saja koleksi museum dan situs bersejarah di Yogyakarta? Baca selengkapnya
Festival seni rupa kontemporer ArtJog kembali digelar pada 28 Juni hingga 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Baca selengkapnya
Petugas gabungan menghentikan puluhan bus wisata saat memasuki Kota Yogyakarta karena masa uji KIR telah habis
Kawasan Sleman tempat ditemukannya patung Ganesha dikenal sebagai kawasan yang banyak memiliki situs candi bersejarah. Baca selengkapnya
Salah satu yang menarik dalam acara ArtJog tahun ini adalah program ArtJog Kids yang mendukung bakat-bakat seniman cilik. Baca selengkapnya
Kawasan karst di Gunungkidul merupakan bagian penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem pesisir. Bagaimana jika proyek klub pantai berakhir? Baca selengkapnya
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta telah mengeluarkan surat edaran pemilihan transportasi wisata sebagai pedoman pemilihan moda transportasi masyarakat pada masa liburan sekolah kali ini. Baca selengkapnya
Pameran seni unik di Jogja National Museum bisa menjadi referensi liburan Anda di Yogyakarta minggu ini. Baca selengkapnya
Di Puncak Widosari Kulon Progo terdapat sebuah batu besar yang menyerupai wajah manusia jika dilihat dari barat. Baca selengkapnya
Mengangkat tema Bantul Dowe Gawe, pameran budaya Mataram menghadirkan atraksi mulai dari reog muda wayang manggala, wayang Getong royong hingga karawitan. Baca selengkapnya
