Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menilai pasangan Dharma Pongrekun dan R Kun Wardana Abyoto layak mendapat dukungan untuk maju di Pilkada DKI 2024 melalui jalur independen atau perseorangan. Dia juga satu-satunya kandidat yang berpeluang maju dengan cara ini.

Sekitar pukul 23.07 malam Minggu, 12 Mei 2024 malam, Dharma dan Kun mendatangi gedung KPU DKI untuk menyerahkan dokumen terkait perlunya dukungan calon gubernur dan wakil gubernur jalur Pilkada Jakarta Merdeka. Mereka menyerahkan dokumen beberapa menit sebelum batas waktu pengajuan.

Kepala Bagian Teknis KPU DKI Jakarta Dodi Wijaya mengatakan pihaknya memeriksa dokumen terkait permohonan dukungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Hasilnya, pasangan Dharma-Kun Vardana memenuhi syarat dukungan yang ditentukan.

Dari catatan yang terverifikasi, DKI telah menerima 749.298 bantuan yang disalurkan di 6 kota/kabupaten di Provinsi Jakarta, kata Dodi dalam keterangan resmi, Senin, 13 Mei 2024.

Dodi mengatakan, KPU DKI Jakarta memberi waktu 3×24 jam kepada duo Dharma-Kun Wardan untuk melengkapi dokumen dengan mengunggahnya ke Sistem Informasi Kandidat atau ke Ceylon.

Dharma Pongrekun menjadi perbincangan beberapa waktu lalu karena pernyataannya bahwa pandemi Covid-19 merupakan akibat konspirasi Rockefeller Foundation. Ini lihat.

Sebut Covid-19 dimulai oleh Rockefeller Foundation sejak tahun 2010

Pernyataan kontroversial tersebut diungkapkan Dharma Pongrekun dalam sebuah diskusi video. Sabtu, 27 Januari 2024 Richard Lee dalam siaran podcast di saluran YouTube.

Dharma mengatakan dalam video tersebut bahwa Covid-19 merupakan proyek yang diprakarsai oleh Rockefeller Foundation sejak tahun 2010. Ia mengklaim proyek ini direplikasi pada tahun 2015 dan kemudian mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 2020. Tujuannya untuk mempercepat program digitalisasi. .

Pernyataan tersebut sebenarnya merupakan informasi lama yang beredar luas pada Juli 2020. Informasi tersebut sebelumnya tergolong misinformasi. Berdasarkan arsip berita Tempo Fact Check, klaim bahwa Covid-19 merupakan hasil konspirasi Rockefeller Foundation adalah klaim yang tidak memiliki dasar bukti dan tidak sesuai fakta.

Rockefeller sendiri meninggal pada 20 Maret 2017 di usia 101 tahun. Sedangkan pandemi Covid-19 baru terjadi pada akhir tahun 2019 atau hampir tiga tahun setelah kematiannya. Rockefeller Foundation sendiri merupakan yayasan keluarga Rockefeller yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat dan mendukung pengembangan vaksin di abad ini, jauh sebelum merebaknya pandemi Covid-19.

Selain itu, berdasarkan arsip Tempo News 30 Maret 2020, hasil penelitian yang dipimpin Christian Andersen, profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Institute di California, AS, membantah rumor bahwa SARS-CoV-2 memang benar. sebuah virus. Dibuat dengan sengaja atau hasil rekayasa laboratorium. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine, SARS-CoV-2 adalah hasil proses evolusi alami.

Dikutip dari USA Today, media yang berbasis di Amerika Serikat tersebut mengklaim bahwa klaim bahwa COVID-19 adalah hasil konspirasi Rockefeller Foundation adalah klaim palsu yang meminjam skenario dari “Lock Step”, sebuah “rencana skenario untuk masa depan”. teknologi dan pembangunan internasional” diambil dari laporan Rockefeller Foundation. Laporan tersebut tidak menyebutkan vaksin untuk melawan penyakit tersebut, COVID-19, juga tidak berencana untuk membentuk negara polisi selama pandemi.

Snopes, organisasi pengecekan fakta yang berbasis di Amerika Serikat, bahkan menemukan klaim bahwa COVID-19 adalah hasil konspirasi palsu. Klaim tersebut didasarkan pada perspektif yang salah dengan menggunakan laporan Rockefeller Foundation yang berjudul “Skenario Masa Depan Teknologi dan Pembangunan Internasional”. Dokumen ini tidak dimaksudkan sebagai panduan untuk membuat virus jenis baru.

WUSA9 Fact Check yang berbasis di Washington DC juga berpendapat serupa. Dalam laporannya, tulisan Rockefeller yang menyebut dasar terjadinya COVID-19 adalah hasil konspirasi tidak dapat dibuktikan. Dokumen Rockefeller tidak membantah teori bahwa pandemi virus corona direncanakan pada tahun 2010.

Hasil pengecekan fakta Tempo menunjukkan klaim bahwa COVID-19 merupakan hasil konspirasi dan direncanakan adalah salah. Sebelumnya diberitakan, informasi terkait hal tersebut adalah palsu.

Dasar klaim bahwa COVID-19 adalah hasil konspirasi diambil dari “Skenario Masa Depan Teknologi dan Pembangunan Internasional” milik Rockefeller Foundation. Laporan tersebut tidak menyebutkan bahwa COVID-19 merupakan operasi manual yang sengaja dirancang untuk menciptakan virus jenis baru.

Hatta Muarabagja, Raden Putri, Tim Cek Fakta Tempo

Pilihan Editor: Salah, Covid-19 adalah hasil konspirasi Yayasan Rockefeller

Artis Irlandia Bella memberi tahu Air Roomie bahwa anaknya terlambat untuk wawancara. Apa itu keterlambatan bicara dan apa penyebabnya? Baca selengkapnya

Majelis hakim Pengadilan Tipikor memvonis Kungor Wibowo 6 tahun penjara karena penipuan bansos Covid-19. Baca selengkapnya

Habib Risiq alias Habib Risiq Shihab, pendiri Front Pembela Islam sekaligus mantan pimpinan FPI Risiq Shihab, bebas hari ini, Senin, 10 Juni 2024, setelah mendapat pembebasan bersyarat sejak Juli 2022. Di bawah ini adalah daftar kontroversi. Baca selengkapnya

Dua nama mantan Gubernur Jakarta, Anees Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dikabarkan kembali mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta pada November 2024. Ujang Komaruddin, pakar politik Universitas Al Azhar, menilai kedua nama tersebut punya kans berbeda. kesuksesan. Baca selengkapnya

Mantan pimpinan FPI Risik Shihab dibebaskan bersyarat pada 20 Juli 2022 dan resmi bebas pada Senin, 10 Juni 2024. Apa masalahnya? Baca selengkapnya

Nama Anees Baswedan santer dibicarakan bakal kembali mencalonkan diri di Pilgub Jakarta. Anis hanya menjawab singkat mengenai topik ini. Baca selengkapnya

Tanggapan Anees soal ketertarikan PDIP terhadap dirinya di Pilkada DKI. Baca selengkapnya

Puan Maharani mengatakan soal kesempatan yang diberikan kepada PDIP untuk membaca Anies Baswedan secara utuh

Budi Giwandono berpasangan dengan putra Jokowi, Kaesang, dalam foto di Jakarta 2024 adalah profil menantu Prabo. Baca selengkapnya

KPU DKI Jakarta hari ini akan menutup proses verifikasi dokumen permohonan dukungan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardan pada Pilgub DKI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *