Di World Water Forum Bali, AHY Usul Pembentukan Badan Air Nasional

TEMPO.CO , Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mengusulkan pembentukan Badan Air Nasional. AHY, demikian sapaan akrabnya, memaparkan hal tersebut pada acara World Water Forum atau WWF ke-10 di Bali.

AHY mengatakan, sebaiknya pemerintah pusat membentuk badan yang mempunyai kewenangan dan kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengoordinasikan kebijakan, rencana, dan program terkait pengelolaan air. “Kemakmuran, akses yang adil dan berkelanjutan,” kata AHY, Rabu 22 Mei, dikutip dari keterangan tertulis.

Putra sulung presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan Badan Air Nasional berniat mengatasi ancaman serius krisis air. Oleh karena itu, Badan Air Nasional perlu tangkas dan mampu menyelesaikan permasalahan pengelolaan air.

Ia juga mengatakan Badan Air Nasional dapat memperkuat koordinasi dan kerja sama antarsektor untuk mencapai tujuannya. “Air adalah barang publik,” katanya.

Selain itu, AHY mengatakan Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain yang memiliki organisasi serupa. Misalnya Kanada, Arab Saudi atau Afrika Selatan.

KTT Forum Air Dunia adalah konferensi yang didedikasikan untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan internasional untuk mencapai hasil dan mengatasi tantangan air dan sanitasi. Pertemuan tingkat tinggi tahun ini dihadiri oleh para pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof. dan John Rosso, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini.

Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loic Fauchon, Presiden Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hongaria Janos Aders, Utusan Khusus Perancis Barbara Pompili dan Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken menghadiri acara ini bersama-sama. .

Saat membuka WWF 10, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya air dalam kehidupan. Jokowi menegaskan, kelebihan atau kekurangan air bisa menjadi masalah global.

“Kekurangan air bisa memicu perang dan bisa menjadi penyebab bencana,” kata Jokowi saat membuka World Water Forum ke-10 di Bali, Senin, 20 Mei 2024.

Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa menurut perhitungan Bank Dunia, kekurangan air dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada tahun 2050.

RIRI RAHAYU | DANIEL A.FAJRI

Sebelumnya, rombongan di Bali, Patriot Garuda Nusantara, telah menyelesaikan acara Forum Air Rakyat. Hal ini diselenggarakan bersama Forum Air Dunia. Baca lagi

Patriot Garuda Nusantara menuntut pada tahun 2024 Pembukaan Forum Air Rakyat dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). Baca lagi

Ecoton meminta Forum Air Dunia ke-10 di Bali untuk mengatasi pencemaran di Indonesia. Mikroplastik di sungai merupakan masalah kesehatan. Baca lagi

BRIN memelopori penggunaan Sistem Informasi Danau atau SI Danau. Portal ini dirancang untuk menjadi tempat penyimpanan semua data inspeksi internal. Baca lagi

Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi dan Puan Maharani sedang melakukan pekerjaan umum. Baca lagi

Ada dua hasil spesifik dari konferensi Forum Air Dunia ke-10 ini. Baca lagi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencermati dampak meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi terhadap perekonomian Indonesia. Baca lagi

Pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, para panelis mendorong kerja sama dan kolaborasi internasional untuk menerapkan “Peringatan Dini untuk Semua”. Baca lagi

Hakim pertama Mahkamah Konstitusi dan Pelapor Khusus PBB yang tiba di Hotel Oranjje diusir oleh massa pejabat dan kelompok masyarakat. Baca lagi

Forum Air Rakyat 2024 kembali dihadapkan pada ancaman dan pengungsian. Ancaman dari organisasi pesaing Forum Air Dunia. Baca lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *