Dikuntit Densus 88, Jampidsus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah: Sudah Diambil Alih Jaksa Agung

TEMPO.CO Jakarta – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Fabri Adriansyah tak banyak berkomentar terkait kabar yang diburu anggota Detasemen Khusus atau Dansus 88 beberapa pekan lalu. Febrie Adriansyah mengatakan, garis besarnya menjadi persoalan bagi Kejaksaan Agung dan Polri.

“Ini adalah masalah kelembagaan; Bukan saya sebagai pribadi. Jaksa Agung telah mengambil alih. “Ini urusan kelembagaan,” ujarnya pada 29 Februari di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. kata Fabri Adriansyah pada Rabu 2024.

Oleh karena itu, Fabri mendapat arahan dari Jaksa Agung ST Burhanuddin yang memintanya untuk menyampaikan pertanyaan tersebut kepada Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung. Laporan penyerangan terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Fabri Adriansyah yang dilakukan oknum Datasemon Khusus Anti Terorisme atau Densus 88 beredar di masyarakat sejak Jumat, 24 Mei.

Melalui media sosial Instagram, Kepolisian Militer TNI menyatakan akan meningkatkan pengawasan di Kejaksaan Agung untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Pengamanan Kejaksaan Agung dipimpin oleh Lettu Andrey. Namun postingan yang diunggah pada Sabtu 25 Mei 2024 sudah tidak tersedia lagi.

Berbagai ancaman terhadap Kejaksaan Agung; Teks dicuri dalam konvoi sepeda motor.

Usai Dense 88, kedatangan Jampidsus Fabri Hadriansiah, Kejaksaan Agung mendapat laporan adanya berbagai serangan teroris. Sebuah foto memperlihatkan gedung dengan dua jendela besar di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Di atas kedua jendela tersebut terdapat teleboard atau running text. Daripada menulis informasi tentang layanan tersebut. Dewan berkata, “Maaf, saya telah diretas.”

Tempo pada hari Sabtu; Foto diterima pada 25 Mei 2024 pukul 21.41 WIB. Ketut Sumedana, Kepala Bidang Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi. Dua petugas keamanan yang ditemui Tempo di Kejaksaan Agung “kemarin tidak melihat SMS”.

Mereka tidak mengizinkan kami memeriksa tempo secara langsung. Jurnalis diperbolehkan masuk selama mereka melaporkan dari luar pagar, kata seorang pejabat.

Di papan teks bergerak dengan lampu neon hijau. Kata-kata “Maaf, saya diretas” muncul berulang kali. Pada jendela berikut, menampilkan informasi penerimaan pengaduan masyarakat dan layanan informasi publik. Informasi mengenai saluran kontak untuk pelaporan juga disertakan.

Selain itu, Kejaksaan Agung pada Senin malam, 20 Mei 2024 mencurigai adanya terorisme. Kecurigaan ini didasari oleh video mencurigakan yang beredar di kalangan jurnalis.

Kendaraan roda dua di dekat Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, berdasarkan video pendek berdurasi 16 detik yang diperoleh Tempo. kendaraan roda empat; Terlihat konvoi puluhan sepeda motor dan mobil. Puluhan kendaraan membunyikan sirene di depan gerbang utama Kejaksaan Agung.

Beberapa saat kemudian, kendaraan perlahan berangkat di bawah bimbingan dua orang yang mengendarai sepeda motor. Dalam kejadian tersebut, sekitar 15 sepeda motor dan dua mobil berukuran besar dikendarai oleh orang-orang berpakaian serba hitam. Dua mobil membunyikan sirenenya.

Di dalam video Belum ada informasi tambahan yang menjelaskan tujuan kegiatan tersebut. Belum diketahui juga alasan puluhan kendaraan berhenti di depan pintu gerbang Kejaksaan Agung dengan sirene yang menggelegar. Namun rombongan kendaraan itu mengelilingi Gedung Kejaksaan Agung sebanyak 8 kali.

Pilihan Editor: Jampidsus Konfirmasi Pelacakan; Kejaksaan Agung menyebut profil Fabri Adriansyah ada di ponsel Densus 88.

Sehari setelah Idul Adha, Kejagung membagikan daging kurban kepada warga sekitar dan petugas luar. Baca selengkapnya

Pengacara Surya Darmadi, Maqdeer Ismail, mengatakan upaya Jaksa Agung mengeksekusi properti Surya Darmadi tidak sejalan dengan putusan MA. Baca selengkapnya

Faldari Yerevan, buronan, divonis 10 bulan penjara dan denda Rp 18 juta atas tindak pidana pemilu 2024. Baca selengkapnya

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memuji aktifnya penegakan hukum Densus 88 A/T Polari dalam menangkap gerilyawan teroris di Sicampek.

Wakil Jaksa Agung Sunrata telah menginjak usia 60 tahun. Ia mempunyai pilihan untuk pensiun atau menunggu dua tahun lagi tergantung keputusan Mahkamah Konstitusi.

Tim kontrateror Densus 88 menggerebek sebuah rumah yang disewa terduga teroris di CIkampek.

Kejaksaan Agung telah memberikan perlindungan khusus kepada 30 jaksa penuntut umum yang ditugaskan menangani kasus korupsi.

Sebanyak 36 ekor sapi dan 3 ekor kambing dikumpulkan dari Kejaksaan Agung pada Idul Adha 1445 H. Baca artikel selengkapnya

Kejaksaan Agung masih berupaya menyelesaikan kasus pembelaan dugaan korupsi Harvey Moise Tin. Baca selengkapnya

Harris Arthur Hader, pengacara tersangka korupsi timah Harvey Moyes, mengatakan Kejaksaan Agung tidak akan memanggil Sandra Davey. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *