Ditanya Soal Teknologi 6G, Kominfo: Akses Internet Saat Ini Masih Baik

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta masyarakat tidak acuh terhadap kemajuan teknologi. Apalagi saat inovasi layanan jaringan 6G di luar negeri mulai berkembang.

“Jangan sampai teknologi baru diperkenalkan, tapi setelah dibangun tidak ada dampaknya. Kalau ada perkembangan, kita bicara, kita butuh, kita butuh,” kata Dirjen Sumber Daya, Perangkat Pos, dan Informatika. (SDPPI) Cominfo, Ismail, saat jumpa pers di gedung Cominfo, 20 Mei 20.

Menurut Ismail, pengembangan layanan jaringan 6G merupakan teknologi baru yang membutuhkan biaya tinggi. Tentu saja pemerintah harus mengeluarkan banyak uang untuk mengembangkan infrastruktur tersebut. Ia juga mengapresiasi layanan internet saat ini yang sudah bagus.

Meski pemerintah mampu mengembangkan jaringan 6G di Indonesia, Ismail mengatakan biaya layanan internet juga mahal dan meningkat dibandingkan masa lalu. Hal ini dapat mengganggu. “Bahkan ada yang percaya bahwa teknologi saat ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mereka,” kata Ismail.

“Yang penting infrastruktur dibangun sesuai kebutuhan, ini skenario penting, kita belum familiar dengan perkembangan teknologi,” tambah Ismail.

Perangkat 6G pertama telah hadir di Jepang, begitu pula manfaatnya

Sebuah konsorsium Jepang telah meluncurkan perangkat prototipe 6G berkecepatan tinggi pertama di dunia. Gizmochina melaporkan bahwa perangkat 6G dapat mengirimkan data hingga 100 gigabyte per detik (Gbps) pada jarak 300 kaki. Dikatakan 20 kali lebih baik dari teknologi 5G.

Prototipe perangkat tersebut merupakan hasil kerja sama perusahaan telekomunikasi ternama asal Jepang seperti DOCOMO, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu. Konsorsium mengumumkan hasil tes yang berhasil pada 11 April 2024. Hasilnya, perangkat prototipe menggunakan pita 100 Gigahertz (GHz) dan 100 Gbps di udara terbuka menggunakan pita 300 GHz.

Cominfo menjamin keamanan data pengguna dan pemerintah meskipun menggunakan layanan jaringan internet satelit Starlink. Baca selengkapnya

Pada tahun 2024 hingga 2030, layanan jaringan 5G diperkirakan memberikan kontribusi lebih dari 643 triliun terhadap PDB bagi perekonomian Indonesia. Baca selengkapnya

Pernyataan Anggota BPK Achsanul Kosasi saat sidang korupsi BTS 4G Cominfo. Dituduh mengambil Rp 40 miliar. Baca selengkapnya

Satelit Starlink terletak di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan satelit Raya Indonesia atau Satria-1. Baca selengkapnya

Kementerian Komunikasi dan Informatika harus memantau iklan game online karena setiap iklan harus mencantumkan nomor kontak. Baca selengkapnya

Jokowi akhirnya angkat bicara soal UKT seragam biaya kuliah di beberapa perguruan tinggi yang dikeluhkan mahasiswa dan orang tua. Baca selengkapnya

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan layanan internet satelit Starlink berpotensi berfungsi di perkotaan di Indonesia. Baca selengkapnya

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika belum membaca rancangan UU Penyiaran DPRK yang telah diperbarui.

Cominfo Starlink menjamin kajian lengkap mengenai kantor operasional di Indonesia

Perwakilan masyarakat sipil mengkritik rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membentuk Dewan Media Sosial, yang menurut mereka tidak sesuai dengan konsep yang diusulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *