Donald Trump Optimis Bisa Akhiri Perang Ukraina Jika Jadi Presiden Amerika Serikat

TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan mengakhiri perang di Ukraina jika Abang Sam terpilih menjadi presiden pertama negara itu pada November 2024. Ia pun berjanji akan menghentikan dana tersebut.

Berbicara pada Konferensi Nasional Libertarian di Washington pada Sabtu, 25 Mei 2024, Trump berpendapat bahwa Amerika Serikat telah menjadi negara gagal di bawah kepemimpinannya saat ini dan berjanji untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas jika diberi kesempatan untuk kembali. Gedung Putih. Prioritas Trump antara lain adalah mengakhiri krisis perbatasan, mencegah penggunaan dana pajak Amerika untuk mendanai militer, dan melindungi kedaulatan AS dari pemerintah dunia.

“Sebut saja Kebebasan, Kemakmuran, dan Kapitalisme di Amerika Serikat.” “Segera setelah saya memenangkan pemilihan presiden, saya akan mengakhiri perang mengerikan antara Rusia dan Ukraina, kita bisa berhenti mengeluarkan ratusan miliar dolar untuk perang orang lain, dan kita bisa segera menghemat dan mendapatkan ribuan dolar,” kata Trump. bersalaman.

Trump berjanji memulihkan perdamaian, stabilitas, dan menghentikan jalan Biden menuju Perang Dunia III. Ia memperingatkan bahwa perang dunia mungkin terjadi karena banyaknya pengiriman senjata. Dia pun bersikeras bahwa dialah satu-satunya yang bisa menghentikan semuanya. Trump tidak menjelaskan secara rinci bagaimana ia akan mengakhiri perang di Ukraina. Sebelumnya, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán mengatakan bahwa dia memiliki rencana rinci dan mengatakan akan mengakhiri perang Ukraina-Rusia dalam waktu 24 jam.

“Jika Amerika Serikat tidak memberikan uang, Eropa tidak akan mampu membiayai perang ini sampai perang berakhir,” kata Orban dalam sebuah wawancara awal pekan ini. . .

Awal pekan ini, Pentagon mengumumkan tambahan dana bantuan sebesar US$275 juta ($4,4 triliun) ke Kiev sebagai respons terhadap serangan brutal Rusia di wilayah Kharkiv. Dana bantuan ini menjadi lampu hijau untuk melakukan serangan lebih lanjut ke wilayah Rusia dengan menyuplai senjata dari Amerika Serikat.

Pernyataan Pentagon dikritik oleh Moskow. Anatoly Antonov, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, mengatakan bahwa “Washington tidak ingin memulihkan perdamaian di Eropa, sebaliknya yang dilakukan Washington adalah memperpanjang konflik dan merugikan pihak Rusia dan Ukraina.”

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Sinopsis The Apprentice Pemutaran Biopik Donald Trump di Festival Film Cannes

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini

Rusia mengklaim bahwa Kiev telah kehilangan lebih dari 35.000 tentara Ukraina dan ribuan senjata bulan ini.

Bendera AS dikibarkan untuk memprotes keputusan tersebut, yang dikutuk oleh para pendukung Donald Trump.

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan mengajukan banding atas putusan terhadap Red

Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah menawarkan gencatan senjata tiga fase kepada Hamas

Vatikan telah memperingatkan bahwa setiap serangan yang dilakukan Ukraina terhadap Rusia melalui pengiriman senjata NATO dapat menyebabkan “eskalasi yang tidak terkendali”.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mengatakan bahwa konstitusi Italia tidak mengizinkan Roma mengirim pasukan ke Ukraina. Baca artikel

Rusia dan Ukraina menukar maksimal 75 tahanan dalam empat bulan. Baca artikel

Donald Trump dinyatakan bersalah sebelum pemilihan presiden AS. Dia sekali lagi akan menghadapi Joe Biden dalam pemilu AS. Baca artikel

Ali Khamenei, yang masuk tiga besar dunia kemarin, memuji langkah mahasiswa AS, keputusan mantan Presiden AS Donald Trump, dan perusahaan pengirim coklat ke Rusia. Baca artikel

Donald Trump akan menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan. Keputusan ini membuat marah para pendukungnya. Baca artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *