Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

TEMPO.CO, Jakarta – Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Indika Raspati, menjelaskan banyaknya budaya olahraga di Indonesia yang perlu diubah masyarakat, terutama dari segi pemikiran dan besaran porsi, sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap orang

“Kalau saya lihat dalam konteks Jakarta, saya melihat Jakarta terbagi menjadi dua kubu. Ada kubu bagi yang malas berolahraga dan ada kubu bagi mereka yang terlalu banyak berolahraga,” ujarnya. kata Indika Raspati pada Malam Pecha Kucha Jakarta 2024. Kamis, 16 Mei.

Andika menuturkan, sebagai seorang konten kreator di bidang kesehatan, ia kerap mendapat banyak komentar atas konten-konten yang diunggahnya di media sosial. Dari komentar tersebut, sebagian masyarakat mengaku terlalu malas untuk berolahraga dan memandang olahraga hanya sebagai salah satu langkah pengobatan suatu penyakit.

Hal ini mengakibatkan seseorang baru mulai berolahraga ketika mengalami kelebihan berat badan (cepat), memiliki pemeriksaan kesehatan (MCU) yang buruk, menderita kolesterol, diabetes, atau penyakit lainnya.

Temuan lainnya, terdapat kelompok yang berolahraga lebih intensif. Biasanya ditemukan pada masyarakat yang mengalami persaingan yang beracun.

Ia mencontohkan, sering terlihat ada anggota yang merasa ingin mencapai hasil yang sama dengan anggota lainnya, padahal mereka tidak menyadari kemampuan pribadinya dan kualitas peralatan yang digunakan selama latihan jenis.

“Kalau di komunitas balap sepeda, kita suka berkelompok, walaupun sepedanya beda-beda. Rangkanya ada yang ringan, ada pula yang berat. Tentu kondisi orang juga berbeda-beda, mungkin ada yang kurang sehat dan terpaksa. menderita selama tiga hari,” kata dokter bersepeda nasional Indonesia itu. Pada akhirnya, dia tidak ingin kalah dan memaksakan diri, jadi ketika Anda melihat grupnya, banyak hal yang terjadi.” Tim

Sedangkan akibat lainnya adalah adanya orang tua yang terlalu bersemangat sehingga mendorong anaknya untuk berprestasi pada cabang olahraga tertentu sehingga berujung pada kegagalannya. “Saya berharap semua orang yang kondisinya sedang, malas, paham bahwa olah raga bukan hanya obat, tapi investasi pencegahan penyakit, dan bagi yang serius jangan berlebihan, karena ada aturan latihannya.” “Jadi semua orang bisa berolahraga dengan pola makan yang benar.” dia berkata.

Edstra Bemo, pendiri RunHood dan Running Rage, menambahkan budaya olahraga lain yang perlu diubah adalah pola pikir bahwa olahraga adalah hukuman yang harus dijalani. “Seperti yang saya bilang, waktu saya SMA, olah raga masih berupa hukuman,” ujarnya.

Menurutnya, tingkat akses dan pengetahuan olahraga di masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat perlu menjadikan olahraga sebagai hobi dan profesi.

Selain itu, beberapa orang memiliki kapasitas sensorik motorik yang lebih tinggi dibandingkan kemampuan kognitifnya.

“Jadi olahraga itu seperti belajar matematika atau fisika dan itu bisa sangat menyenangkan bagi anak-anak.” Jadi daripada dijadikan sebagai masa kanak-kanak atau hukuman, kalau anak punya kemampuan, motoriknya tinggi, kenapa tidak diperhatikan, karena olah raga bisa menjadi karir. “Ini yang ingin saya lihat di Indonesia,” ucapnya yang juga menjalankan otak One Track sang pelatih.

Pilihan Editor: Ariel Noah mengungkap rahasia kesehatan dan awet muda

Bengkuang merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit. Apa itu nutrisi? Baca selengkapnya

Daun kelor dikenal sebagai tanaman yang hidup di daerah tropis. Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa daun kelor memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Salah satu manfaatnya adalah sifat anti inflamasinya membantu mengatasi insomnia. Baca selengkapnya

Untuk kesehatan yang optimal, kami merekomendasikan minum air putih. Baca selengkapnya

Orang tua harus mewaspadai dampak konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan anak. Penambahan gula dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Baca selengkapnya

Gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis kelainan yang terjadi. Baca selengkapnya

Obesitas pada masa kanak-kanak terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara berat badan dan tinggi badan anak. Kenali faktor risiko dan komplikasinya. Baca selengkapnya

Dokter berbagi beberapa tips makan sehat untuk mengurangi lemak tubuh dan mengalahkan obesitas. Baca selengkapnya

Kebugaran dan kesehatan tubuh bukan hanya soal olahraga teratur, tapi juga istirahat yang cukup

Kementerian Kesehatan meminta jamaah mewaspadai virus MERS-CoV selama musim haji. Berikut gejala dan risiko tertular virus ini. Baca selengkapnya

Menurut Kementerian Kesehatan, tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, dengan 90-95 persen kasusnya merupakan hipertensi primer. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *