Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

TEMPO.CO, Jakarta – Jenazah enam pekerja bantuan asing dari organisasi bantuan pangan World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza, diperkirakan akan diangkut dari wilayah Palestina pada Rabu, 3 April 2024.

Rencana pemulangan mereka dilakukan ketika Israel menghadapi kemarahan global atas kematian mereka.

Pemboman di Israel menewaskan tujuh pekerja di badan amal makanan AS, World Central Kitchen, pada Senin malam, dalam serangan yang disebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “tidak masuk akal”.

Jenazah enam pekerja asing yang terbunuh bersama rekan-rekan Palestina mereka akan dibawa keluar dari Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir, kata Marwan Al-Hams, direktur rumah sakit Abu Youssef Al-Najjar di kota tersebut.

Panglima militer Israel Herzi Halevi menyebut serangan itu sebagai “kesalahan besar”, yang menurutnya disebabkan oleh “kurangnya kesadaran” dalam semalam. Dia menambahkan dalam pesan video bahwa “kami meminta maaf atas segala kerugian yang tidak disengaja terhadap anggota WCK.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya berjanji bahwa “kejahatan keji” ini akan diselidiki “sampai akhir.”

Tujuh kematian tersebut menambah tekanan terhadap Israel, yang perangnya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa di Gaza, dimana PBB memperingatkan bahwa 2,4 juta orang berada di ambang kelaparan.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia “marah dan sedih” dengan kematian tersebut dan menuduh Israel “tidak berbuat cukup untuk melindungi pekerja bantuan yang berusaha memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan orang-orang”.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menulis tanda X kepada Netanyahu dan duta besar Israel, mengatakan kematian tersebut merusak hubungan antara kedua negara dan bahwa “serangan menyedihkan yang dilakukan oleh para sukarelawan dan reaksi mereka menyebabkan kemarahan yang dapat dimengerti.”

Paus Fransiskus mengungkapkan “kesedihan yang mendalam” dan memperbarui seruannya untuk memberikan bantuan bagi “warga Gaza yang lelah dan menderita” dan untuk segera membebaskan mereka yang ditawan oleh Hamas.

Badan amal tersebut mengatakan bahwa mereka berduka atas hilangnya tujuh “pahlawan” dan “jiwa yang baik”. Dikatakan bahwa mereka terbunuh dalam “serangan yang ditargetkan”, meskipun kelompok tersebut mengoordinasikan gerakan mereka dengan tentara Israel.

Pekerja pendukung Australian World Central Kitchen (WCK) Lalzawmi “Zomi” Frankcom (kiri), yang termasuk di antara pekerja asing WCK yang tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, dalam tangkapan layar video yang dirilis pada 25 Maret 2024. Israel sedang melakukan tinjauan ekstensif pada tingkat tertinggi untuk memahami keadaan yang disebut sebagai insiden tragis tersebut. Dapur Pusat Dunia/Mandala melalui REUTERS

Mereka yang tewas adalah Saifeddin Issam Ayad Abutaha, 25, dari Palestina; Lalzawmi (Zomi) Frankcom dari Australia, 43; John Chapman dari Inggris, 57, James (Jim) Henderson, 33, dan James Kirby, 47; Tiang Damian Sobol dari Polandia, 35; dan Jacob Flickinger, 33, dari Kanada.

Setelah kematian mereka, badan amal tersebut menghentikan operasinya dan sebuah kapal yang membawa bantuan makanan dari Siprus ke Gaza kembali ke pulau Mediterania dengan sekitar 240 ton kargo belum diturunkan.

Perang paling berdarah yang pernah terjadi di Gaza meletus dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka resmi Israel.

Pasukan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober. Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diyakini tewas akibat penembakan dan penembakan Israel.

Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 32.916 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Pada Selasa malam, serangan Israel menewaskan sedikitnya 60 orang lagi, kata kementerian itu.

Pilihan Editor: Bellingcat: Israel Sengaja Menargetkan Pekerja Bantuan WCK di Gaza

PERANCIS24

Israel menggerebek sebuah kamar hotel di Yerusalem yang digunakan sebagai kantor media Al Jazeera, setelah menutup operasional stasiun televisi tersebut. Baca selengkapnya

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas Israel. Baca selengkapnya

Kemungkinan berakhirnya konflik antara Israel dan Hamas lebih jauh dari perkiraan karena kedua belah pihak bungkam mengenai masalah mereka. Baca Selengkapnya

Tiga di seluruh dunia, tersiar kabar tentang pemerintah Israel yang menyerang Rafah. Baca selengkapnya

Dalam pemungutan suara parlemen Israel, operasi Al Jazeera di Israel resmi dilarang karena dianggap mengancam keamanan.

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza guna membebaskan para sandera.

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin bahwa pengakuan internasional terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel.

Ribuan warga Israel melakukan protes di Tel Aviv menuntut agar Benjamin Netanyahu menerima tawaran Hamas untuk menarik para sandera.

Retno Marsudi mengingatkan, seluruh negara anggota OKI berhutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Baca selengkapnya

Hamas tidak memiliki banyak harapan untuk perundingan damai kali ini karena Israel tetap bersikukuh tidak ingin mengakhiri perang di Gaza. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *