Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

TEMPO.CO, Jakarta – Aktor Epy Kusnandar ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan narkoba. Kapolres Jakarta Barat M Syahduddi membenarkan penangkapan bintang sinetron “Preman Pensian” pemeran Kang Mus itu. “Iya benar, kami menangkap orang terkait penyalahgunaan narkoba,” kata Syahduddi saat dikonfirmasi di Jakarta. Jumat, 10 Mei 2024. Ketua Tim Reserse Narkoba (Kasat) Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawini Panjioga mengatakan, Kang Mus ditangkap bersama pesinetron lainnya. “EK ditangkap bersama lawan mainnya di sinetron Primeman’s Pension,” kata Pangioga seraya menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan sehingga belum bisa menjelaskan waktu dan tempat penangkapan AP Kusanander. “Silakan luangkan waktu,” ujarnya kepada Epy Kusnandar, penderita kanker otak dan glaukoma

AP Kusanander didiagnosis menderita kanker pada tahun 2010, yang menyerang otaknya. Setelah menjalani serangkaian pengobatan medis dan alternatif, ia dinyatakan sembuh. Pada tahun 2018, mata kirinya menderita glaukoma yang tidak hanya menyebabkan penglihatan kabur. Pada bulan September 2020, AP Kusanander kembali mengalami stroke ringan. Bahkan, hal itu mengakibatkan mata kirinya menjadi buta. AP mengobati penyakitnya melalui terapi alternatif dan sembuh AP Kusanander adalah aktor kelahiran Garut, Jawa Barat, 1 Mei 1964. Ia memulai karirnya dengan membintangi sinetron “1 Saudara 7 Ponakan” (1996). . AP memiliki dua orang anak dari pernikahan pertamanya. Pada tahun 2008, ia menikah lagi dengan Kareena Ranau. Dia memiliki satu anak dari pernikahan ini.

Rekomendasi Redaksi: AP Kusanander menderita glaukoma dan sering menangis kesakitan

Polda Metro Jaya menangkap tiga orang asal Maluku Utara anggota Aparatur Sipil Negara (ASN) karena diduga mengonsumsi narkoba di Sempaka Putih Baca Selengkapnya

Direktorat Reserse Kriminal Polri disebut akan terus menelusuri keberadaan gembong narkoba Freddy Pratama. Jalin kontak dengan polisi Thailand. Lanjut membaca

Polisi Resor Lamandao Kalimantan Tengah berhasil mengungkap operasi peredaran 33,8 kilogram narkoba. Jumlah ini diyakini merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Lanjut membaca

Narapidana di Jakarta merupakan pelaku yang menguasai pabrik farmasi yang memproduksi ekstasi dan pil kopro di Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Ini semua adalah fakta. Lanjut membaca

Polisi menemukan pabrik farmasi PCC dan Heximer di Desa Legok Ratih, Kabupaten Bogor. Dua ratus lima puluh ribu pil disita. Lanjut membaca

BNN menangkap seorang pengedar narkoba jenis ganja di sebuah kampus di Jakarta Timur. Enjot alias J.L.Lanjutkan membaca

Penjara telah menjadi tempat berkembang biaknya para pengedar narkoba. Ada beberapa kasus yang terjadi, yang terbaru adalah pengendalian produksi ekstasi dan pil kopro di sebuah rutan di Jakarta.

Berikut daftar WNI yang tergabung dalam Organisasi Kepolisian Internasional atau DPO INTERPOL. Salah satunya adalah Freddy Pratama, pimpinan jaringan peredaran narkoba. Lanjut membaca

Polisi mendapat informasi adanya dugaan penjualan narkoba jenis ganja di sebuah rumah di Agarpura, distrik Jaipura Selatan. Lanjut membaca

Polisi usulkan BNN rehabilitasi penuh terhadap Epy Kusnandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *