Fakta Lebaran 2024: Arus Mudik Lancar, Balik Tersendat, Kecelakaan Maut sampai Bonus WFH 2 Hari

TEMPO.CO, Jakarta – Idul Fitri 2024 diwarnai sejumlah peristiwa penting, mulai dari arus repatriasi yang relatif lancar, namun arus pulang terhambat, sehingga pemerintah mengantisipasi kemacetan parah dengan memberikan kesempatan WFH bagi ASN selama dua hari, hingga Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, termasuk mereka yang berada di balik KM58.

Jumlah orang yang dipulangkan semakin meningkat

Yasa Marga mencatat kenaikan jumlah kendaraan mudik yang melewati empat plaza tol Chikampek Utama, Kalihurip Utama, Chawi dan Chikupa sebesar 0,4% dari H-7 hingga H+2 pada 3-12 April 2024 dibandingkan Lebaran 2023 menjadi 1,76 juta. kendaraan.

Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Kementerian Perhubungan memperkirakan sekitar 28,4 juta penduduk Jabadetabek akan mudik tahun ini. Gerakan sosial nasional dapat menjangkau 71,7% penduduk Indonesia, atau 193,6 juta orang, pada Idul Fitri 2024, menurut survei tersebut.

Mulus di Jawa, dangkal di Sumatera

Meski jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi mengalami peningkatan, namun rekayasa lalu lintas yang dilakukan pemerintah, dengan sistem counter flow di Tol Chikampek dan sistem satu arah Tol Chipali ke Kalikangkung, Tol Semarang, serta sistem distribusi. Dari jadwal pemberangkatan umum tanggal 5 hingga 12 April 2024, perjalanan Trans Jawa relatif lancar.

Menurut Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabov, penumpang mudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah hanya membutuhkan waktu 6-7 jam, lebih cepat 1 jam dibandingkan mudik 8 jam pada tahun 2023.

Kemacetan parah terjadi di Jalan Raya Sumatera Timur ruas Palembang-Betung sejak Jumat, 5 April 2024 lalu. Namun, menjelang Minggu, 7 April 2024 malam, arus lalu lintas sudah mulai mereda.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes M Pratama Adhyashastra menjelaskan, ada sejumlah penyebab jalanan Tanah Air macet hingga berjam-jam. Selain banyaknya kendaraan yang melintas menjelang Idul Fitri, kemacetan juga disebabkan oleh sikap penumpang yang sering ketahuan.

“Kami juga menemukan adanya penyempitan jalur lalu lintas sehingga menghambat laju kendaraan,” ujarnya.

Aliran balik yang beragam. Puncak arus balik terjadi pada Minggu dan Senin, 14-15 April 2024. Jalan Tol Trans-Jawa menghadapi kemacetan meski penerapan sistem manajemen lalu lintas satu arah mulai dari Kalikangkung, Semarang, dan Chikampek.

Pada Minggu 14 April 2024, terjadi antrian hingga 5 km bahkan di luar pintu Tol Cikampek Utama.

PT Jasa Marga mencatat sebanyak 961.852 kendaraan kembali masuk wilayah Jabatabek melalui jalan tol selama periode H1 hingga H+3 Idul Fitri 2024 atau Rabu hingga Minggu (10-14 April 2024). Sebanyak 520.043 kendaraan (54,1 persen) datang dari arah timur (Trans-Jawa dan Bandung), 239.316 kendaraan (24,9 persen) dari arah barat (Merak) dan 202.493 kendaraan (21,1 persen) dari arah selatan (Punchak).

Kecelakaan: 2419 kasus dengan 358 kematian

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, terjadi 2.419 kecelakaan selama libur Idul Fitri 2024 hingga Minggu, 14 April 2024. Terjadi penurunan sebesar 18 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 2.968 kejadian. Kerugian juga turun dari 449 menjadi 358 atau 20 persen.

Pada hari Senin tanggal 8 April 2024, terjadi kecelakaan lalu lintas serius di km 58 Tol Chicompeque ketika sebuah minibus meninggalkan jalan dan memasuki jalur berlawanan. Akibatnya mobil menabrak bus dari sisi timur dan terbakar. Sebanyak 12 penumpang tewas di tempat.

Mobil lain dari timur terlibat dalam kecelakaan itu, yang juga terbakar. Tidak ada korban jiwa pada ketiga mobil tersebut, namun dua penumpang bus mengalami luka berat.

Pada hari Kamis tanggal 11 April 2024 pukul 06.35 terjadi kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa di Jalan Tol Semarang-Batang KM 370 tepatnya di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Wilayah Batang. Bus Rosalia Indah diduga keluar jalur dan masuk ke dalam selokan karena pengemudinya mengantuk. Total tujuh orang tewas dalam satu kecelakaan dan 20 penumpang lainnya luka-luka.

Pemerintah memberlakukan WFH selama 2 hari untuk mengurangi beban kerja berupa Fasilitasi Bekerja dari Rumah atau WFH pasca libur panjang Idul Fitri 2024 yang dilaksanakan pada Selasa hingga Rabu, 16-17 April 2024, untuk memperkuat penanganan backlog. aliran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada hari kerja pertama menyarankan pejabat melakukan WFH pada 16-17 April 2024 karena melihat potensi kemacetan ekstrem di hari-hari terakhir libur Idul Fitri, 14-15 April.

Pilihan Editor: Rupee berada pada level terendah dalam 4 tahun karena libur Idul Fitri yang terlambat?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah. Baca selengkapnya

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kesesuaian kendaraan yang digunakan, bukan larangan perjalanan edukasi. Baca selengkapnya

Polisi dan Kementerian Perhubungan telah membuka setidaknya lima kasus pidana terkait kecelakaan yang melibatkan bus yang membawa siswa SMK Ling Kenchan. Baca selengkapnya

Peristiwa maut di Subang dan banjir bandang di Sumatera Barat menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat dan kesiapsiagaan bencana. Baca selengkapnya

Kecelakaan maut di Subang menambah daftar kecelakaan yang melibatkan rombongan pelajar yang sedang berlibur atau berwisata sekolah. Baca selengkapnya

Pengelola SMK Ling Kenchan, Depok, tetap fokus menangani korban kecelakaan fatal di Subang

Ayah siswa tersebut mengaku melihat ban bus Orkes SMK Ling Kenchan sesaat setelah meninggalkan Depok menuju Bandung. Baca selengkapnya

Salah satu wali siswa SMK Ling Kenchana mengatakan, dirinya meminta pihak sekolah memastikan kelayakan bus sebelum berangkat.

Platform akomodasi OYO mencatat Jakarta dan Makassar menjadi dua kota dengan jumlah pemesanan akomodasi terbanyak selama Idul Fitri 2024. Baca selengkapnya

Menteri Perhubungan Budi Karya menyebutkan 242 juta orang mudik pada Idul Fitri tahun ini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *