Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

TEMPO.CO, Jakarta – Menurut Food Allergy Research and Education (FARE), lebih dari 6 juta orang di Amerika Serikat menderita alergi kacang. Sekitar 1,6 juta di antaranya adalah anak-anak.

Dr. Rani Maskatia, dokter anak sekaligus spesialis alergi dan imunologi di California, mengungkap beberapa fakta menarik seputar alergi kacang, dilansir Fox News Digital.

Reaksi Sistem Kekebalan Tubuh Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap protein penting dalam kacang tanah dan salah mengiranya sebagai penyusup yang berbahaya. Gejala dapat terjadi pada banyak sistem tubuh, seperti kulit, pencernaan, pernapasan, atau kardiovaskular.

Penyebab alergi kacang tanah masih belum jelas, akhir-akhir ini kasus alergi kacang terus meningkat, hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan makanan atau gaya hidup. Namun, alasan pasti mengapa hal ini begitu umum masih belum jelas.

Reaksi alergi terhadap kacang tanah bisa menimbulkan banyak gejala, mulai dari yang ringan hingga parah dan mengancam jiwa. Gejalanya mungkin berupa gatal-gatal, kulit merah dan bengkak, tenggorokan atau mulut gatal, hidung berair, mata berair, lidah atau bibir bengkak, mata bengkak, hidung tersumbat, kram atau nyeri perut, diare, mual atau muntah, kesulitan bernapas.

Anak-anak dan orang dewasa berisiko terkena anafilaksis Alergi kacang sering dikaitkan dengan anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa. Gejalanya meliputi kulit pucat atau biru, tenggorokan tersumbat, sesak napas, kesulitan bernapas, kebingungan atau pusing, dan denyut nadi cepat dan lemah.

Pengujian dan diagnosis dapat dimulai sejak masa bayi dengan pengujian alergi kacang pada bayi berusia 4 bulan termasuk tes darah dan kulit.

Tidak semua jenis kacang tanah harus dihindari karena merupakan tanaman umbi-umbian yang buahnya ada di dalam tanah. Bukan berarti jika Anda alergi terhadap kacang, Anda tidak boleh mengonsumsi jenis kacang lain seperti kenari, almond, hazelnut, dan kacang mete — jenis kacang yang buahnya ada di pohonnya, seperti pecan – buah yang enak.

Maskatiya mengatakan alergi kacang dapat diobati dengan imunoterapi oral (OIT), yang 85 persen efektif untuk satu atau lebih alergi makanan dan aman untuk orang-orang dari segala usia.

Pilihan Redaksi: 5 Penyebab Mata Merah, Alergi Hingga Infeksi

Suplemen yang diklaim dapat meningkatkan kekebalan tubuh sebaiknya dihindari pada pasien lupus. Baca selengkapnya

Di bawah ini 10 penyebab bersin yang paling umum, bukan hanya alergi atau flu, hasil penelitian terhadap 2.000 orang. Baca selengkapnya

Paparan parfum pada kulit bayi dapat menyebabkan iritasi dan juga dapat memicu infeksi saluran pernafasan. Baca selengkapnya

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak jika mengalami gejala berikut ini. Simak penjelasan dari pakar kesehatan anak. Baca selengkapnya

Selain faktor alergen, termasuk faktor keturunan dan genetik, ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya alergi pada anak. Baca selengkapnya

Kenali empat gejala khas rinitis alergi pada anak, seperti sering bersin, hidung gatal, pilek, dan hidung tersumbat. Baca selengkapnya

Jika tidak diobati, peradangan dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk menghindari hal ini. Baca selengkapnya

Peradangan yang sering terjadi merupakan bahaya kesehatan dan seringkali kita mengabaikan dampaknya, yaitu penyakit kronis. Baca selengkapnya

Malnutrisi adalah penyebab paling umum dari lemahnya sistem kekebalan tubuh. Berikut 10 makanan yang mudah dikonsumsi dan sangat membantu kesehatan kekebalan tubuh. Baca selengkapnya

Guru Besar FK Unir ini mengatakan, anak sering sakit, bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang tidak diketahui orang tuanya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *