Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

TEMPO.CO, Jakarta – Positions: Positions adalah film horor psikologis yang diangkat dari film Prancis Positions, disutradarai Andrzej Żuławski dan dirilis pada 27 Mei 1981. Film yang diputar di Festival Film Cannes 1981 ini diputar di Festival Film Cannes 1981. Pemeran terbaik untuk tokoh utama, Isabelle Adjani, ditulis oleh Żuławski dan Frederick Totten.

Positions juga diklaim sebagai film yang sangat berpengaruh dan terlaris di berbagai negara seperti Prancis dan Amerika Serikat. Karena ketenaran dan makna film ini, Falcon Black Production House menggandeng sutradara muda, Rizka Ruby Eterno, untuk menciptakan film yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia dan Leila Leila atau Leila Noraziza: Occupy akan dirilis pada 8 Mei. , 2024.

Film yang tergolong 21+ atau 21 tahun ke atas ini akan dirilis serentak di bioskop seluruh Indonesia pada Rabu, 8 Mei 2024.

Informasi tersebut diumumkan Rizka Ruby Artento dan produser Falcon Pictures, Frederica, saat grand premiere Possession: Possession pada Jumat malam, 3 Mei 2024 di Cinema XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Film ini menawarkan beragam simbol dan makna, mulai dari horor hingga sedikit thriller. Kapong: Kapong menggunakan definisi horor Indonesia, yaitu pokong dihadirkan sebagai bantal yang kuat karena dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia: isu patriarki di lingkungan keluarga.

Film tersebut juga mengangkat isu patriarki atau sistem sosial yang memposisikan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial untuk menguasai properti, dan bahkan dalam rumah tangga. Berawal dari kisah Ratna dan Haris yang merupakan sepasang suami istri.

Ratna yang diperankan Carissa Parsett tidak terima jika dirinya dimanfaatkan hanya untuk memuaskan hasrat suaminya, Faris (Darius Sanatria), yang berprofesi sebagai marinir. Ratna menilai perempuan tidak bisa menerima ajakan suaminya berhubungan seks karena tidak mau. Sebab sebagai perempuan, ia berhak mengirimkan surat cerai kepada Faris.

Feminisme Ratna yang bercampur dengan pemikiran patriarki membuat Faris marah dan menganggap Ratna selingkuh. Hal inilah yang membuat film ini bernilai, unsur patriotisme terlihat jelas ketika suara kelompok Rahra bersama Daniela Math digunakan dalam film berjudul “Sabda Alam” ini.

Diciptakan oleh komposer besar Indonesia Ismail Marzuki, lagu tersebut memuat lirik yang tepat menggambarkan budaya patriarki yang kerap menimbulkan kesenjangan gender di Indonesia. Lirik lagunya berbunyi, “Perempuan sudah terlalu lama dijajah oleh laki-laki, menjadikannya hiasan sarang.”

Hal ini menimbulkan banyak spekulasi mengenai film tersebut. Namun produser Falcon Pictures, Frederica, mengatakan bahwa film tersebut memang akan mendapat banyak reaksi. “Mudah-mudahan setelah film ini tayang bisa menjadi bahan perbincangan kita semua,” kata Rika menggunakan nama samarannya.

PILIHAN EDITOR: Film Occupy: Pemutaran selama empat hari, membahas isu-isu pendudukan, ekstremisme lokal, dan kesetaraan

Bam Wong memulai debut penyutradaraannya dengan film bergenre horor thriller Lembyong, berdasarkan kisah nyata yang viral di media sosial. membaca sepenuhnya

Film Do You See What I See merupakan episode ke-64 dari podcast horor populer bertajuk Read Full

Sutradara Kimo Stamboel mengatakan bahwa film Dreadout memberikan cita rasa baru bagi industri film khususnya film horor. Baca selengkapnya

Film horor Do You See What I See akan rilis di bioskop pada 16 Mei 2024. membaca sepenuhnya

Film Tarot disutradarai oleh Spencer Cohen dan Anna Hallberg Baca selengkapnya

Mike Tyson lebih dari sekadar petinju hebat. Dia juga seorang aktor. Baca selengkapnya

Film Taro akan tayang di bioskop Indonesia pada Rabu 15 Mei 2024. membaca sepenuhnya

Film Veena: Before 7 Days banyak dibicarakan. Tiga hari setelah penayangannya, jumlah penontonnya pun mencapai 10 lakh. Demikianlah ringkasan film Veena. Baca selengkapnya

Film Paku Tanah Java rencananya tayang pada 6 Juni 2024 mengangkat urban legenda Tanah Jawa. Baca selengkapnya

Dijelaskan Padi Baik, Dilan 1983: Wu Yi Ni akan menceritakan kisah masa muda Dilan saat tinggal di Timor Timur dan bekerja sebagai tentara bersama ayahnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *