Gambar All Eyes on Rafah Sudah Dibagikan 47 Juta Kali secara Online

TEMPO.CO , Jakarta – Gambar bertajuk “Semua Mata tertuju pada Rafah” telah dibagikan lebih dari 47 juta Instagram Stories sejak Senin, menyusul serangan Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Kota Gaza, Gaza.

Gambar yang dibuat dengan kecerdasan buatan, atau AI, ini menunjukkan deretan tenda padat yang tersebar di lanskap gurun yang tertutup pegunungan, mengacu pada ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi di sana selama perang Israel melawan Hamas.

Aktor Chili-Amerika Pedro Pascal, model top Palestina Bella dan Gigi Hadid, dan bintang sepak bola Prancis Ousmane Dembele termasuk di antara selebritas yang berbagi di Instagram.

Ungkapan “Semua Mata Tertuju Rafah” telah beredar luas di publikasi dan media sosial lain, X, di mana tagar #alleyesonrafah telah mendapat lebih dari 1 juta hits, menurut situs Visibrain.

Platform tersebut, sebelumnya bernama Twitter, juga memuat 27,5 juta pesan dalam tiga hari tentang serangan di kota selatan Gaza, yang berbatasan dengan Mesir, yang memicu kemarahan internasional.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 45 orang tewas dan 249 orang terluka dalam kebakaran yang terjadi Minggu lalu dalam serangan Israel di kamp tersebut. Video di media sosial menunjukkan skala serangan yang mengerikan, di mana seorang ayah dan anaknya ditemukan tewas tanpa kepala. ditemukan

Militer Israel mengatakan dua pejuang Hamas tewas dalam serangan itu. Setelah kritik internasional. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya sedang menyelidiki “kecelakaan mengerikan” tersebut.

Kematian di Rafah awal pekan ini mendorong orang untuk mempublikasikan foto Richard Pieperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah pendudukan Palestina, yang berbicara pada bulan Februari.

Dia mengatakan kepada wartawan pada saat itu bahwa “semua mata tertuju pada Rafah”, dan menentang pasukan Israel yang menyerang kota tersebut.

Berbicara pada konferensi dengan wartawan di markas besar PBB di Jenewa, Peppercorn khawatir akan terjadi “bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya” jika pasukan Israel mengancam akan menyerang.

Para pejabat dan aktivis mengulangi komentar Peeperkorn untuk mengungkapkan keprihatinan dan ketidaksetujuan terhadap operasi militer Israel di Rafah, yang dimulai tiga minggu lalu.

Serangan terburuk Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, dengan serangan Hamas di Israel selatan yang menewaskan 1.139 orang, menurut angka Israel.

Tentara juga menahan 252 orang, 121 di antaranya masih berada di Gaza, dan militer Israel mengatakan 37 orang tewas.

Serangan balasan Israel, yang dituduh melakukan genosida massal terhadap warga Palestina, telah menewaskan sedikitnya 36.171 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut departemen kesehatan wilayah tersebut.

Pilihan Editor: Israel Membuat Hashtag Counter Semua Mata Tertuju Rafah di Media

Saluran yang luar biasa

Israel menolak mengakhiri operasi militernya di Gaza tanpa mengembalikan tahanan Hamas. Baca selengkapnya

Serangan Israel mengusir 32.000 orang dari Rafah dalam dua hari. Baca selengkapnya

Israel dan ICC berselisih sejak Statuta Roma mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Baca selengkapnya

Foto Rafah Banyak Dilihat di Internet, Kenapa Bisa? Baca selengkapnya

Israel kembali melancarkan serangan udara di Rafah. Sebanyak 12 warga Palestina tewas saat mencari keluarga almarhum dan ada pula yang luka-luka. Baca selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji para mahasiswa Amerika Serikat yang berdemonstrasi membela Palestina. Baca selengkapnya

Tujuh pejabat AS secara terbuka mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan Presiden Joe Biden terhadap serangan militer Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Hamas mengatakan mereka tidak akan melanjutkan perundingan sampai Israel menghentikan kekerasannya di Gaza. Baca selengkapnya

Dua tahun lalu, seorang jurnalis Haaretz diancam dengan “konsekuensi” jika dia melaporkan upaya pimpinan Mossad untuk memeras mantan jaksa ICC. Baca selengkapnya

Seorang perawat Palestina dipecat oleh sebuah rumah sakit Amerika setelah menerima penghargaan karena menyebut serangan Israel di Gaza sebagai “genosida.” Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *