Ganjar Pranowo Bilang Pernyataan Megawati soal Kader ‘Goyang’ Bukan Sindir Jokowi

TEMPO.CO , Jakarta – Mantan calon presiden nomor urut 03 yang juga berasal dari Partai Demokrat Indonesia atau PDIP, Ganjar Pranu menanggapi ucapan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri yang menyinggung adanya partai labil. .

Menurut Ganjar, pernyataan tersebut tidak ditujukan kepada siapa pun secara khusus, termasuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang tidak main-main. “Tidak (bukan untuk Jokowi). Artinya, partai secara keseluruhan harus benar dan jujur. Tidak boleh ke kiri, ke kanan, kata Ganjar saat ditemui di Venue Raknas PDIP V, Stadion Internasional Coastal City, Ankol, Jakarta Utara, Jumat, 24 Mei 2024.

Ia mengatakan, Megawati hanya menilai proses pemilu 2024 saat meminta masyarakat menunggu posisi Partai Demokrat di dalam pemerintahan atau di luar.

“Kalau mau lihat bagaimana sikap PDIP, dengarkan dulu pidato Ibo (Mega). Kalau begitu, tidak perlu pakai analisa itu, sudah jelas apa yang terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya dalam pidatonya, Megawati menyinggung persoalan ketidakstabilan partai. Putri Presiden Sukarno ini mengatakan, seseorang yang bisa menjadi PDIP harus memiliki hati yang stabil.

Megawati dalam rapat nasional mempertanyakan campur tangan kekuasaan di Mahkamah Konstitusi, siapa yang harus disalahkan? Ketua Umum PDIP mengeluarkan Resolusi 90 pemberian karpet merah kepada Gibran Rakaboming Raka sebagai calon wakil presiden.

Peserta Rakernas V merayakan nama Jokowi dan menyebut Presiden Joko Widodo. Megawati menanggapi teriakan sekitar 5.000 orang yang hadir untuk menegaskan hal ini dengan percaya diri.

“Harus tegas. Yang bimbang jangan PDIP,” kata Megawati. Kalian tahu kan aku ini siapa, supaya aku tidak punya hati yang terbuka, aku hanya menulis.

Megawati mengatakan Mahkamah Konstitusi harus tetap berkuasa. Ia juga berharap hakim konstitusi memiliki sifat-sifat negarawan sehingga mampu menunjang seluruh hak masyarakat.

PDIP rupanya tak mengundang Jokowi ke Rakernas V di tengah ketegangan hubungan karena Pilpres 2024 diyakini tidak akan mendukung calon presiden pilihan PDIP Ganjar Pranu karena menerima Gibran Gibran. Prabowo Subianto, calon wakil presiden

Belakangan ini, PDIP tak menganggap Jokowi sebagai bagian dari partai banteng. Gibran memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo karena perbedaan pendapat atas putusan Mahkamah Konstitusi dan dugaan politisasi bantuan sosial.

Daniel A. Fajar

Pilihan Redaksi: Megawati Sebut Kompol Hogang Jadi Panutan Anggota Polri di Rakernas PDIP

Prananda Prabowo kembali absen dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V PDIP di Ankol, Jakarta Utara pada Sabtu 25 Mei 2024. membaca sepenuhnya

Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengaku sudah menghubungi Partai Golkar untuk membahas Pilkada Jabar 2024. Bacaan penuh

Pawan Maharani menolak godaan ibunya Megawati Sukarnoputri untuk mengubah posisinya sebagai Ketua Umum PDIP.

PDIP tak akan mengajukan nama calon gubernur Jabar pada Pilkada 2024

Menurut Saeed, masih sulit bagi Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk menggantikan posisinya dalam waktu dekat. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya dengan mengunjungi Candi Borobudur di Kecamatan Maglang.

PDIP Kota Solo telah menyelenggarakan pemaparan gagasan, visi, dan proyek calon direktur daerah pada Sabtu, 1 Juni 2024. Bacaan penuh

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan PDIP Sumut didaulat maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Sumut 2024.

Saeed Abdullah menanggapi pernyataan Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Kurdistan, yang meminta putrinya Powan Maharani menjadi ketua umum.

Pilpres 2024 disebut-sebut akan diwarnai permasalahan imparsialitas pejabat dan penyalahgunaan fasilitas pemerintah. PDIP tidak ingin masalah ini terulang pada Pilkada 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *