Gaya Komunikasi: Apa yang Tidak Dipahami Pria dan Wanita Tentang Satu Sama Lain

TEMPO.CO , Jakarta – Hubungan antara pria dan wanita seringkali penuh dengan miskomunikasi dan kesalahpahaman, termasuk gaya komunikasinya. Meski banyak kesamaan di antara mereka, namun seringkali perbedaan biologis, psikologis, dan sosial menyebabkan perbedaan pandangan dan cara berpikir.

Budaya kita sering kali meyakini bahwa persamaan adalah kunci keberhasilan dalam suatu hubungan, sedangkan perbedaan adalah penyebab masalah. Pasangan sering kali menganggap bahwa perbedaan dalam hubungan mereka terletak pada perbedaan, seperti perbedaan kebiasaan atau minat. Namun, seringkali mereka tidak menyadari bahwa perbedaan gender juga berkontribusi terhadap dinamika hubungan mereka. Laki-laki dan perempuan seringkali mempunyai sikap, perilaku dan emosi yang berbeda, yang terutama dipengaruhi oleh faktor pembelajaran dan sosial lingkungan, namun tetap mempunyai pengaruh yang signifikan.

Untuk lebih memahami dinamika ini, artikel ini mengeksplorasi apa yang sering tidak dipahami oleh pria dan wanita tentang satu sama lain dan menawarkan wawasan yang dapat meningkatkan pemahaman dan komunikasi dalam hubungan mereka

Apa yang wanita tidak mengerti tentang pria.

Salah satu hal terbesar yang tidak dipahami wanita tentang pria adalah pria terkadang takut pada wanita dalam hubungan intim. Ini mungkin tampak tidak masuk akal, tetapi ketakutan itu nyata. Misalnya:

1. Takut didominasi dan dikendalikan: Laki-laki seringkali takut didominasi dan dikendalikan oleh perempuan. Mereka mungkin saling menggoda tentang bagaimana pria tertarik pada kebutuhan wanita.

2. Takut akan Ketidakmampuan: Pria sering kali takut dianggap tidak mampu secara emosional, interpersonal, dan seksual. Bertentangan dengan stereotip bahwa pria adalah pecinta yang egois, survei menunjukkan bahwa pria menganggap sangat penting untuk menyenangkan pasangannya. Menyenangkan pasangan tidak hanya berarti murah hati, tetapi juga menunjukkan perlunya validasi dari jenis kelamin laki-laki.

3. Takut ditinggalkan: Beberapa pria secara fisik lebih stres karena konflik intim dibandingkan wanita dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Hal ini karena mereka takut pasangannya akan meninggalkannya. Oleh karena itu, setelah putus cinta, sebagian pria langsung merasa perlu mencari pasangan baru.

Apa yang pria tidak mengerti tentang wanita

Sementara itu, seperti dikutip dalam Psychology Today, pria seringkali gagal memahami bahwa sebagian besar tindakan wanita dalam suatu hubungan adalah upaya untuk semakin dekat dan terhubung. Wanita sering mengeluh tentang tingkat keintiman dalam hubungan mereka dan menyarankan cara untuk menjadi lebih dekat, seperti “Kita harus menghabiskan lebih banyak waktu bersama” atau “Saya harap Anda lebih terbuka tentang apa yang Anda lakukan.

Masalahnya, pria diajarkan untuk merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan wanita. Jadi, ketika seorang wanita mengungkapkan ketidaksenangannya, pria sering kali mendengarnya sebagai kritik terhadap kemampuannya sendiri sebagai pria. Tidak mengherankan jika laki-laki sering merespons dengan mundur untuk melindungi diri mereka sendiri.

Wanita sering mengartikan penarikan diri pria sebagai bukti bahwa pria tidak tertarik pada keintiman, sehingga mereka menjadi lebih emosional dan mengejar pasangannya, sehingga menyebabkan pria semakin menarik diri, hingga ia menemukan dirinya dalam situasi yang mengarah ke sana. mengecewakan mereka. dan sendirian.

Jika keduanya bersedia memainkan peran mereka, pasangan dapat keluar dari pola ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan memuaskan satu sama lain. Bagi wanita, menyadari bahwa pasangannya takut melakukan kesalahan, bukan karena kurangnya minat, dapat membuat perbedaan besar dalam suatu hubungan.

Sebaliknya, pria harus menahan godaan untuk menarik diri dan belajar menjadi emosional dan terbuka dengan pasangannya. Untuk menghindari penggunaan penarikan diri sebagai mekanisme pertahanan, pria harus belajar untuk merasa lebih nyaman dengan konflik dalam hubungan mereka dan melihatnya sebagai peluang untuk menjalin hubungan, bukan sebagai ancaman. Dengan demikian, ketakutan mereka terhadap konflik tidak menyebabkan ketakutan mereka akan ditinggalkan dan tidak menyebabkan mereka menarik diri.

Psikologi Saat Ini | PILIHAN EDITOR AMAZONE: Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Tidak Direkomendasikan Psikolog

Pria dan wanita mungkin berbicara dalam bahasa yang sama, namun hal itu tidak selalu berarti mereka memahami satu sama lain, termasuk gaya komunikasinya. Baca selengkapnya

Hindari cara berkomunikasi yang agresif atau pasif dengan anak. Psikolog memberi contoh. Baca selengkapnya

Pengamat menilai bagaimana gaya komunikasi para calon presiden dapat mempengaruhi generasi muda dalam memilih di pemilu 2024.

Sejak Hirobudi menjadi penjabat Gubernur DKI Jakarta, hubungan antara kementerian yang dipimpin Bahlil dan Pemprov DKI berjalan baik. Baca selengkapnya

Saat ini, pentingnya ilmu komunikasi semakin meningkat. Empati harus diutamakan dalam komunikasi. Baca selengkapnya

Komunikasi adalah hal yang paling penting Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *