Gejala dan Penyebab Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS

TEMPO.CO, Jakarta – Sindrom ovarium polikistik atau PCOS merupakan masalah kesehatan hormonal yang menyerang wanita usia subur. Kondisi ini mempengaruhi berbagai kondisi yang mempengaruhi kesehatan pasien.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang serius, karena sekitar 8 hingga 13 persen wanita di dunia menderita PCOS. Namun, banyak wanita yang tidak sadar atau sadar akan keadaan ini.

Berikut ini ikhtisar gejala dan penyebab PCOS, serta informasi bagaimana penyakit ini memengaruhi kehidupan sehari-hari wanita.

Ada banyak penyebab PCOS yang dimulai pada masa remaja, namun gejalanya bisa berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa gejala PCOS adalah sebagai berikut: Menstruasi Tidak Teratur: Wanita dengan PCOS memiliki siklus menstruasi yang sering atau tidak sama sekali. Hal ini disebabkan oleh ketidaksuburan atau infertilitas yang merupakan salah satu penyebab utama ketidaksuburan pada wanita Kadar Androgen: Tingginya kadar hormon androgen dapat menimbulkan gejala seperti tumbuhnya rambut di wajah dan tubuh, serta jerawat. Androgen adalah hormon pria yang kurang umum terjadi pada wanita penderita kista ovarium. Menurut NHS.uk, bayi ini memiliki kantung di sel telur yang belum matang. Wanita penderita PCOS mengalami kesulitan menurunkan berat badan dan memiliki kadar kolesterol tinggi: PCOS dapat menyebabkan masalah mental dan emosional seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Stigma sosial mengenai citra tubuh dapat berdampak negatif pada kesehatan mental

Penyebab pasti dari PCOS belum diketahui sepenuhnya, namun banyak faktor yang diketahui berkontribusi terhadap berkembangnya kondisi ini: Seperti yang diungkapkan oleh Mayo Clinic, PCOS adalah penyakit keturunan. Ini menunjukkan cara kerja faktor genetik. Jika ibu atau saudara perempuannya mengidap PCOS, wanita tersebut mungkin juga menderita Resistensi Insulin. Hal ini menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin, sehingga dapat meningkatkan produksi androgen dan mengganggu ovarium polikistik untuk memproduksi androgen. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan androgen dapat menyebabkan masalah kesehatan lain terkait produksi hormon PCOS: Produksi hormon yang tidak mencukupi oleh ovarium juga dapat menyebabkan PCOS. Kekurangan LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle growing hormone) dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.

Dengan mengetahui gejala dan penyebab PCOS, wanita akan lebih mampu mengenali gejala awal dan mencari pertolongan medis yang tepat. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

SIAPA | CNA LANGSUNG | MAYOKLINIK | Pilihan NHSEditor: Kesehatan Perkembangan Wanita, Cari tahu lebih lanjut tentang Sindrom Ovarium Polikistik, atau PCOS

Untuk kesehatan reproduksi wanita, PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan kelainan hormonal pada wanita yang mempengaruhi insulin dan hormon. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan bahwa diet vitamin D dapat membantu mengatasi semua gejala PCOS

Jerawat hormonal terjadi pada wanita lanjut usia, antara usia 25-30 tahun, akibat ketidakseimbangan hormon tubuh. Baca selengkapnya

PCOS adalah kelainan hormonal umum yang mengganggu siklus menstruasi wanita dan memengaruhi kesuburan. Berikut mitos dan faktanya. Baca selengkapnya

Jerawat di leher bisa terjadi karena berbagai alasan, namun yang paling umum terjadi pada wanita penderita PCOS. Baca selengkapnya

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama ketika wanita mengalami kesulitan untuk hamil. Baca selengkapnya

PCOS merupakan salah satu kelainan hormonal endokrin yang menyerang 8-20 persen wanita. Baca selengkapnya

PCOS merupakan kelainan hormonal yang menyebabkan sel telur tidak berkembang secara normal, yuk cari tahu penyebab dan gejalanya di bawah ini. Baca selengkapnya

Ada banyak penyebabnya, mulai dari masalah hormonal hingga kondisi medis

Keke Palmer didiagnosis menderita sindrom ovarium polikistik atau PCOS yang menyebabkan jerawat. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *