Gejala Gangguan Kognitif yang Bisa Berujung Demensia. Cek Juga Pencegahannya

TEMPO.CO, Jakarta – Manusia akan mengalami penurunan kognitif dan daya ingat seiring bertambahnya usia. Beberapa orang mungkin mengalami kondisi ini segera setelah mengalami masalah ingatan dan berpikir yang ringan namun nyata.

Kondisi ini disebut gangguan kognitif ringan (MCI). Berbeda dengan penderita demensia, penderita gangguan kognitif ringan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian menemukan bahwa dua dari 10 orang yang berusia di atas 65 tahun menderita gangguan kognitif ringan, menurut Alzheimer’s Research UK.

Satu dari sepuluh orang yang didiagnosis dengan gangguan kognitif ringan nantinya akan menderita demensia. Menurut laporan di Sun, gejala gangguan kognitif ringan antara lain lemahnya daya ingat, seperti lupa di mana harus meletakkan sesuatu atau kesulitan mengingat percakapan baru-baru ini. Berikut lima tanda lainnya.

Masalah perhatian Kesulitan berkonsentrasi, misalnya saat menonton televisi atau mengerjakan tugas di tempat kerja.

Kebingungan Kebingungan tentang waktu, tanggal atau tempat.

Kemampuan berpikir Masalah dalam merencanakan atau menyelesaikan tugas, misalnya mengelola uang atau memasak makanan.

Masalah komunikasi Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat dalam percakapan.

Suasana hati dan perilaku lebih mudah berubah ketika kita marah, cemas, atau malu.

Semua gejala di atas selalu dialami oleh penyandang disabilitas ringan atau gejalanya mungkin hilang. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental tetap optimal.

-Jangan merokok -Olahraga teratur -Jaga aktivitas mental dan sosial. -Makan makanan yang sehat dan seimbang. -Kurangi konsumsi minuman beralkohol. -Selalu pantau kesehatan pendengaran Anda. -Jaga kadar normal tekanan darah, gula darah dan kolesterol .

Pilihan Editor: Memahami tahapan Alzheimer, kapan waktu serangannya?

Para ahli saraf meminta untuk tidak meremehkan fakta bahwa orang lanjut usia seringkali kehilangan energi karena ini bisa menjadi tanda demensia. Baca selengkapnya

Demensia mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan berpikir jernih. Baca selengkapnya

Demensia dan amnesia adalah dua kondisi yang memengaruhi fungsi otak, namun keduanya berbeda dalam banyak hal. Baca selengkapnya

Kelupaan adalah hal yang normal, namun beberapa bentuk kehilangan ingatan mungkin dianggap tidak biasa dan merupakan tanda masalah serius. Baca selengkapnya

Pola makan bergizi kaya nutrisi baik untuk kesehatan mental dan emosional. Baca selengkapnya

Para ilmuwan telah menemukan bahwa banyak hal dan kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya dapat mempercepat penuaan otak. Baca selengkapnya

Pola makan Mediterania yang mencakup biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun membantu mengurangi risiko demensia. Baca selengkapnya

Merawat orang tua penderita demensia memang melelahkan, apalagi jika harus mengasuh anak yang disebut juga dengan generasi sandwich. Dengarkan saran ahli. Baca selengkapnya

Dengan menerapkan tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat dan mengurangi kecenderungan untuk lupa. Baca selengkapnya

Meski biasanya menyerang orang lanjut usia atau orang yang berusia di atas 65 tahun, orang yang lebih muda juga bisa menderita Alzheimer. Ketahui tahapannya agar Anda bisa mengenali gejalanya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *