Gunung Semeru Terus Erupsi Sebanyak 20 Kali Selasa, Awan Panas dan Guguran Lava Mengancam

TEMPO.CO, Lumajang – Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi terus menerus sebanyak 20 kali pada Selasa, 11 Juni 2024, mulai pukul 00.08 WIB hingga 20.11 WIB. WIB. .

Letusan Gunung Semeru sebagian besar tidak dapat diamati secara visual karena tertutup kabut, seperti letusan pertama yang terjadi pada pukul 00.08 WIB dan letusan yang tidak dapat diamati secara visual, namun hanya letusan yang terjadi pada pukul 16.30 WIB yang dapat diamati. . pada puncak letusannya.

Letusan Gunung Semeru terjadi pada Selasa, 11 Juni 2024 pukul 16.30 WIB dengan ketinggian kolom lahar sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut, kata Sigit Rian, inspektur. . Observatorium Gunung Semeru. Alfian dalam keterangan tertulisnya dikutip Antara.

Menurut dia, kolom abu terlihat berwarna abu-abu dan tebal di bagian barat daya dan barat. Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 109 detik.

Sementara itu, Kepala Departemen Geologi Kementerian Energi dan Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengatakan awan panas dan aliran lahar terang masih terus turun di Gunung Semeru, namun jarang terlihat secara visual karena cuaca berkabut.

Berdasarkan hasil analisis dan penilaian, aktivitas Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Waspada dengan rekomendasi disesuaikan dengan potensi ancaman terkini, ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di wilayah tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 kilometer dari puncak (pusat letusan).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) di Besuk Kobokan, karena dapat terkena dampak meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga jarak tertentu. 17 km dari puncak.

Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak gunung berapi Semeru, karena berisiko menimbulkan lemparan batu (roket).

Masyarakat juga diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya awan panas, aliran lahar, dan lahar pada sungai/lembah puncak Gunung Semeru, khususnya di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. kemungkinan terjadinya lahar di sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Pilihan Editor: Berikut tanda-tanda ponsel Anda mengalami bug

Survei Geologi menurunkan status Gunung Ibu dari level peringatan menjadi peringatan karena berkurangnya aktivitas vulkanik. Baca selengkapnya

Survei Geologi mencatat letusan Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter sekitar pukul 20.10 WIB. Baca selengkapnya

Kolom abu terlihat condong ke utara dari puncak kawah aktif Gunung Ibufjall. Baca selengkapnya

Gunung Ibu kembali meletus. Kolom abu berwarna abu-abu dan hitam, dengan ketinggian sekitar 2 km di langit. Baca selengkapnya

Letusan Gunung Lewotobi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 4 menit 7 detik. Baca selengkapnya

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat letusan Gunung Lewotobi Laki. Baca selengkapnya

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer. Baca selengkapnya

Banjir lahar dilaporkan terjadi di Gunung Karangetang pada Kamis 13 Juni 2024. Baca selengkapnya

Gunung Marapi sudah terpantau dua kali meletus pada 11 Juni dengan ketinggian kolom 500 hingga 1.000 meter. Baca selengkapnya

Gunung Semeru kembali meletus Senin dini hari, 10 Juni 2024. Aliran lahar terang terlihat ke arah Besuk Kobokan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *