TEMPO.CO, Jakarta – Harga obligasi emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk. atau Harga emas Antam turun hari ini Sabtu 13 April 2024.
Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per gramnya Rp 1.310.000. Dibandingkan perdagangan sebelumnya pada Jumat 12 April 2024, harga emas Antam turun Rp14 ribu dari Rp1.324.000 per gram.
Sedangkan harga jual kembali atau pembelian kembali emas Antam per gramnya adalah Rp 1.201.000. Harga pembelian kembali emas harus sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali obligasi emas PT Antam Tbk. dengan nilai nominal lebih dari Rp 10 juta akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi 22. Besarannya sebesar 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.
Berikut daftar lengkap harga pohon Antam di website Logam Mulia hari ini:
0,5 gram : Rp 705.000.
1 gram : Rp 1.310.000.
2 gram : Rp 2.560.000.
3 gram : Rp 3.815.000.
5 gram : Rp 6.325.000.
10 gram : Rp 12.595.000.
25 gram : Rp 31.362.000.
50 gram : Rp 62.645.000.
100 gram : Rp 125.212.000.
250 gram : Rp 312.765.000.
500 gram: Rp 625.320.000.
1000 gram : Rp 1.250.600.000.
Pilihan Redaksi: Jumlah Pengunjung Beberapa Destinasi Wisata Saat Lebaran 2024
Inggris dan ASEAN berkolaborasi dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antar negara ASEAN. Baca selengkapnya
Harga emas batangan kemarin Rp 1.320.000 per gram. Baca selengkapnya
Kementerian Keuangan memperkirakan dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Baca selengkapnya
Harga Obligasi Emas Antam Rp 1.320.000. Baca selengkapnya
Anda perlu tahu cara cek NPWP online. NPWP kini sudah terintegrasi dengan KTP sehingga lebih mudah dalam melakukan tes. Baca selengkapnya
PT Profit Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat rupee ditutup menguat pada akhir pekan. Baca selengkapnya
Harga emas Antam hari ini 23 April 2024 turun menjadi Rp 18 ribu dibandingkan harga pada transaksi sebelumnya. Baca selengkapnya
BPS memperkirakan dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel belum memberikan dampak signifikan terhadap dunia usaha Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya. Baca selengkapnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan lonjakan harga komoditas disebabkan oleh meningkatnya tekanan geopolitik di Timur Tengah. Baca selengkapnya
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor minyak sawit dan mengimpor kurma. Baca selengkapnya