Harga Kopi Naik, Kedai Kopi di Palembang Ini Padukan Kopi dan Rempah-rempah

NEWS24.CO.ID – Rata-rata harga kopi di Sumatera Selatan atau Sumsel mengalami kenaikan signifikan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentunya memberikan dampak yang cukup besar bagi para pengusaha kopi di Palembang. Salah satunya adalah Mahesa Jenar pemilik Mibar Coffee yang berlokasi di Jalan Semeru, Plaju, Kota Palembang.

Mahesa mengaku harus menambahkan bumbu pada kopi yang disajikan di kedainya. Untuk menekan harga yang sangat tinggi antara harga kopi yang mencapai Rp 60-70 ribu per kilogram. Selain itu, ia juga sebelumnya telah mengurangi anggaran kopi untuk kedainya sebesar Rs 18-20 lakh.

“Kami menjual kopi dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar kedai kopi lainnya. Ketika harga kopi naik dua kali lipat, kami mencoba merombak menu bumbu kami. Sebenarnya ini inovasi yang sudah kami lakukan sejak setahun lalu, tapi sekarang kami jadikan daftar prioritas, Mahesa saat ditemui Tempo di tokonya, Sabtu, 15 Juni 2024 malam.

Daripada menaikkan harga, Mahesa memilih mencoba menciptakan kopi-kopi baru yang dipadukan dengan rempah-rempah tradisional Indonesia yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kayu manis, kapulaga, kapulaga, dan adas bintang. Alasan mereka tidak menaikkan harga karena pembelinya adalah pelajar.

Rempah-rempah digunakan untuk campuran minuman di Kopi Mibar. Dokter. Kafe Mibar

“Menunya masih sama, tapi kami akan selalu memberikan kopi yang terbaik dibandingkan kopi-kopi lainnya. Karena walaupun menggunakan kopi yang berbumbu, namun yang digunakan lebih banyak bumbunya. Selain menyehatkan, kami juga bisa berhemat dengan harga hanya 25. ribu reais per cangkir.” kata pria berambut panjang.

Mibar Coffee Shop sebenarnya banyak menyajikan menu kopi. Untuk espresso, kedai ini menawarkan kopi berbumbu, kopi gula, kopi susu, dan Americano. Sedangkan untuk minuman tangan ada V60, Japan, Vietnam Drip dan Sanger. Menunya juga enak yaitu Petang Ari, Teh Kaco, Putik Embun, Teh Nanas, dan Teh Bumbu Asam.

Mahesa, mahasiswa pengangguran UIN Raden Fatah Palembang, mengatakan, sebelum harga kopi naik, ia bersama rekan-rekannya bisa membeli 30-50 kilogram kopi dalam sebulan dari petani di Semende, Kabupaten Muara Enim. Namun setelah harga kopi naik, bulan ini ia menimbun 15-30 kilo kopi di kedainya.

“Penjualan kopi sekarang sedikit turun, jadi kami sedikit berhemat,” katanya.

Sebelumnya, untuk biji kopi 30-50 kilogram dan harga lama Rp 30 ribu, Mahesa bisa memproduksi 1.400 cangkir dengan omzet kotor Rp 2,5 juta dalam satu bulan. Namun semenjak harga kopi naik, ia terpaksa mengurangi jumlah kopinya dan tentunya juga mengurangi produksinya pada bulan ini.

“Penjualan bulan ini turun karena jumlah kopi yang kami konsumsi lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun yang kami soroti sebelumnya, kami masih yakin tidak akan menaikkan harga jualnya. Karena sampai saat ini meski penjualannya tidak seperti biasanya, teman-teman bisa ngopi bareng, harganya tidak berubah,” jelas pria 23 tahun itu.

Menu minuman di Kopi Mibar, Palembang. Dokter. Kafe Mibar

Sebagai pengusaha muda, Mahesa memang tak peduli dengan harga kopi yang mulai naik. Karena baginya hal ini adalah hal yang lumrah. Ibarat roda, petani dan pengusaha seolah berada di ambang untung dan rugi.

“Kami tidak mempermasalahkan kenaikan harga kopi karena kemarin petani merugi akibat berkurangnya kopi dan pengusaha bisa mendapatkan keuntungan lebih. Kalau sekarang ada perbedaan, itu bagus sekali menurut saya,” ujarnya.

Selain itu, dengan naiknya harga kopi, ia dapat memanfaatkan kesempatan untuk menimbun minuman pedas yang membuatnya tetap segar. Bahkan, di dalamnya juga terdapat ramuan yang sering digunakan untuk menyusun menu.

“Kami sampaikan ini berkah, di satu sisi berkah bagi para petani, di sisi lain berkah bagi toko kami dan untuk terus mempromosikan minuman yang mengandung rempah-rempah.” Ketika Anda menggabungkan yang namanya kopi dengan rempah-rempah, saya merasa itu adalah kemitraan yang tepat.”

Pilihan Editor: Minum ala biji kopi Semendo Muara Enim, dengan aman

Setelah singgah di Dumai, kapal pesiar Spice Route Cultural Goodwill tiba di Sabang pada Minggu, 23 Juni 2024. Baca selengkapnya

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menargetkan bisnis Sriwijaya Festival 2024 mencapai Rp 2 miliar. Baca selengkapnya

Inspektur II Kementerian Dalam Negeri Abdulrauf Damenta diangkat menjadi Pj Wali Kota Palembang menggantikan Ratu Deva. Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyampaikan hal tersebut. Baca selengkapnya

Seperti pantai pada umumnya, Pantai Bidadari juga memiliki hamparan pasir putih untuk bermain sepak bola, berjemur. Baca selengkapnya

Dinas Sumber Daya Manusia Kota palembang membuka bursa kerja atau job fair dalam rangka HUT Kota palembang yang ke 1341. Baca selengkapnya

Penumpang KAI Divre III Palembang tercatat sebanyak 22.057 penumpang, meningkat 1.394 penumpang atau meningkat 7 persen dibandingkan Idul Adha 2023. Baca selengkapnya

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni melantik Inspektur II Kementerian Dalam Negeri Abdulrauf Damenta sebagai Pj Gubernur Palembang menggantikan Ratu Dewa. Baca selengkapnya

Direktur Keselamatan Lalu Lintas AKBP Yeni Diarti mengatakan, sekitar 10.000 warga Kota Palembang memadati Masjid Raya dan Jembatan Ampera. Baca selengkapnya

KAI Divre II Palembang mencatatkan jumlah penumpang terbanyak dalam empat hari terakhir yakni. 11 ribu penumpang menjelang Idul Adha 2024 Baca selengkapnya

Gisele Bundchen mengungkap makanan yang menyehatkan tubuhnya dan membuatnya tetap sehat dan awet muda. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *