Harga Mobil Listrik Kini Setara Mobil Bensin, Simak Daftar Perbandingannya

TEMPO.CO, Jakarta – Kehadiran BYD di Indonesia membuat persaingan harga mobil semakin menarik. Tidak hanya pada mobil listrik saja, namun juga pada mobil dengan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE).

Mobil listrik BYD tersedia dengan harga mulai dari Rp 425 jutaan hingga Rp 729 jutaan. Berikutnya, pabrikan Vietnam VinFast yang akan menghadirkan kendaraan listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 diperkirakan akan meluncurkan produknya mulai dari Rp 300 jutaan.

Merek asal Inggris MG Motors juga meluncurkan mobil listrik MG 4 EV yang tersedia dengan harga mulai dari Rp 433 jutaan. Citroen juga punya mobil listrik murah e-C3 yang dibanderol Rp 377 jutaan. Mobil listrik lain dari China, Neta V tersedia dengan harga kompetitif Rs 378 crore.

Dari daftar di atas, harga BYD Dolphin lebih murah Rp 440,6 juta dibandingkan Toyota Yaris Cross Hybrid kelas bawah Rp 425 juta. Dolphin juga dibanderol Rp 424,6 juta dengan Honda HR-V Type E CVT.

Sedangkan model Honda HR-V SE dibanderol Rp 540,3 juta, jauh lebih mahal dibandingkan BYD Atto 3 (Rp 511 juta) atau Chery Omoda E5 (Rp 488,8 juta).

Sedangkan Citroen e-C3 dan Neta V lebih murah dibandingkan Honda City Hatchback RS CVT yakni Rp 382,5 juta.

Jauh sebelumnya ada Wuling Air ev Lite yang dijual dengan harga termurah Rp 199 jutaan. Mobil listrik asal China lainnya seperti Seres E1 dijual dengan harga lebih murah, berkisar Rp 189 hingga 219 jutaan.

Harga Air ev Lite dan Seres E1 bisa dibilang dekat dengan pasar mobil di Indonesia seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya dan Suzuki S-Presso. Harga Air ev dan E1 bahkan lebih murah dibandingkan model Agya GR-S yang dijual Rp 237,5 juta dengan transmisi manual.

Pembina Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yann Martinus Pasaribu mengungkap alasan harga mobil listrik di Indonesia kini mirip dengan mobil bensin atau ICE. Menurut dia, hal tersebut erat kaitannya dengan dominasi pabrikan China di pasar mobil listrik Indonesia.

Dominasi kendaraan listrik China dan masuknya Vietnam ke pasar Indonesia dapat mendorong produsen lokal dan merek global lainnya meningkatkan inovasi dan menawarkan produk yang lebih kompetitif, kata Jannes kepada Tempo, 19 Februari 2024.

Yann juga mengatakan, harga mobil listrik di Indonesia bisa semakin turun jika infrastruktur dan layanan 3S (penjualan, servis, dan suku cadang) meningkat. Dicky Kurniawan | WAWAN PRIYANTPilihan Redaksi: Ganjar: Insentif mobil listrik tidak tepat sasaran, pembeli berpikiran terbuka

Ingin mendiskusikan artikel di atas dengan editor? Bergabunglah dengan kami di tempo.co/komunitas dan pilih grup GoOto

Biden telah mengambil langkah untuk menaikkan tarif impor produk Tiongkok, termasuk mobil listrik dan baterai. Baca selengkapnya

Polri mengumumkan siap menggunakan kendaraan listrik pada World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. Baca selengkapnya

Selain Indonesia, negara lain sudah meyakinkan Tesla untuk berinvestasi. Baca selengkapnya

Presiden Joko Widodo dan saudaranya Jokowi telah memilih untuk melanjutkan rencana pemerintah untuk mendorong mobil hibrida. Baca selengkapnya

Kecelakaan itu terjadi di Universitas Indonesia. Honda HR-V milik seorang mahasiswa bertabrakan dengan bus berwarna kuning. Baca selengkapnya

BYD berkomitmen berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang di Indonesia

Keputusan untuk mendirikan pabrik EV di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD terhadap mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Baca selengkapnya

Penerapan program kendaraan listrik diyakini harus didukung oleh ekosistem yang tepat. Baca selengkapnya

Peningkatan transaksi di SPKLU tercatat menjelang H+7 Idul Fitri. Baca selengkapnya

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, berdasarkan platform kecil yang akan digunakan untuk kendaraan listrik berbiaya rendah Tesla. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *