Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Sedunia. Kebidanan sering disamakan dengan beberapa profesi lainnya, namun nampaknya sangat berbeda. Seringkali masyarakat menganggap bidan, perawat, dan asisten perawat merupakan profesi yang sama, padahal ketiganya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda.

Pada mulanya kata biarawati digunakan oleh masyarakat pada zaman Belanda. Ketika Belanda menetap di Indonesia, orang Belanda yang mempunyai misi kesehatan biasanya berasal dari para biarawan atau biarawati Katolik yang juga merupakan perawat.

Saat itu rata-rata perawat sedang menempuh pendidikan di seminari (lembaga pendidikan calon imam). Setelah itu, orang-orang yang mengikuti konferensi disebut biarawati perempuan dan bidan laki-laki.

Selama pelatihannya, bidan mengkhususkan diri dalam penanganan masalah persalinan atau obstetri secara umum. Bidan biasanya dapat menyelesaikan pelatihan formal dan dapat bekerja di rumah sakit atau panti jompo.

Selain itu, bidan mempunyai akses terhadap semua tahap persalinan, mulai dari kehamilan hingga perawatan nifas. Bidan juga dapat menjadi tenaga kesehatan yang dapat menggantikan dokter. Bidan lulusan sekolah keperawatan biasanya melanjutkan pendidikannya sebagai bidan.

Dilansir dari Avitaliahealth, perawat merupakan salah satu profesi yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Perawat biasanya membantu dokter dalam memberikan prosedur atau pengobatan kepada pasien.

Untuk menjadi seorang perawat, harus menyelesaikan pendidikan keperawatan minimal Diploma III di Akademi Keperawatan. Dahulu untuk menjadi perawat cukup mempunyai ijazah SMP (SPR = Sekolah Manajemen Keperawatan), kemudian harus menyelesaikan jenjang SMA (SPK = Sekolah Keperawatan Kesehatan).

Namun, saat ini jika ingin menjadi perawat minimal harus berpendidikan Diploma III. Selain itu, pemerintah juga merekomendasikan untuk mengejar gelar sarjana keperawatan ditambah pengalaman profesional 1 tahun.

Yolanda Agane |: Pilihan Editor RINDI ARISK: Tanggal 5 Mei Ditetapkan Hari Kebidanan Sedunia, Begini Ceritanya

Hari Bidan Nasional diperingati setiap tanggal 24 Juni. Persyaratan untuk menjadi bidan serta keterampilan dan pengalaman adalah kualifikasi. Baca selengkapnya

Tanggal 24 Juni diperingati sebagai Hari Bidan Nasional sekaligus hari jadi Ikatan Bidan Indonesia atau IBI. Baca selengkapnya

Seorang perawat Palestina dipecat dari rumah sakit AS setelah menerima penghargaan karena menyebut serangan Israel di Gaza sebagai “genosida”. Baca selengkapnya

Hermina Health Institute menyelenggarakan kuliah oleh para ahli internasional mengenai inovasi digital dan sistem informasi kesehatan. Narasumber, Dr. Sudo dari Jepang, baca semuanya

Eddie mendesak Kementerian Kesehatan segera bertindak menangani ratusan bidan yang tertunda wisudanya. Baca selengkapnya

Bidan biasanya hanya membantu kelahiran normal tanpa komplikasi, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika terjadi kelahiran tidak normal atau berbahaya. Baca selengkapnya

Hari Bidan Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Mei sebagai penghormatan kepada tenaga kesehatan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pelayanan. Baca selengkapnya

Polres Prabumulihi mengusut dugaan penganiayaan terhadap bidan yang viral di media sosial. Baca selengkapnya

Sebelumnya diumumkan ratusan calon D4 Pendidikan Kebidanan lolos seleksi PPPK 2023, namun pada April 2024, PPPK NI dibatalkan oleh Kementerian Kesehatan. Baca selengkapnya

Posko Kebidanan OPOR diciptakan untuk mendekatkan pelayanan kebidanan kepada para pemudik khususnya para ibu, calon ibu dan calon ibu Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *