Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

TEMPO.CO, JAKARTA – Penasihat Investasi PT Reliance Securitas Indonesia Reza Priambada menilai Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG awal pekan ini akan menguat dibandingkan pekan lalu.

“Untuk sepekan ke depan, aktivitas jual diperkirakan akan semakin melemah sehingga memberikan ruang bagi IHSG untuk menguat,” kata Reza, Minggu, 21 April 2024.

Namun, menurutnya, perlu adanya perbaikan sikap seiring dengan minimnya penjualan saham. Oleh karena itu, pertumbuhan IHSG akan lebih stabil.

Reza menjelaskan, pergerakan IHSG melemah lebih dari 1 persen pada pekan lalu. Hal ini membuat IHSG berada di batas bawah indikator Bollinger Bands, ujarnya.

Menurut Reza, hal ini menunjukkan tekanan jual pada pekan lalu cukup besar. “Pelaku pasar melakukan beberapa aksi jual, seringkali khawatir dengan sentimen yang ada. Akibatnya banyak saham yang melemah.”

Beberapa faktor masih disebut-sebut menjadi kekhawatiran para pelaku pasar. Mulai dari ketegangan geopolitik global, kenaikan harga komoditas tertentu, ketidakjelasan sikap Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) dalam memangkas suku bunga, melemahnya nilai tukar rupee, hingga ancaman inflasi global. , dan faktor terkait lainnya.

“Semoga kabar positif dari aksi korporasi beberapa emiten dapat mencegah pelemahan lebih lanjut.”

Dia mengutip emiten di sektor energi dan komoditas yang harus diperhatikan minggu ini. Emiten tersebut antara lain PT Elnusa (ELSA), PT Medco Energy International (MEDC), Adaro Energy Indonesia (ADRO), PT Delta Dumai Makmur (DOID), PT Barito Renewable Energy (BREN).

Reza juga merekomendasikan beberapa emiten di sektor perbankan dan konsumer. “Jika kondisi pasar mulai menguat, Anda bisa mempertimbangkan saham-saham perbankan seperti BBNI, bbCA, BNGA, BBRI, BJBR, BMRI atau konsumer ICBP, SIDO, CMRY.”

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Securitas William Surya Vijaya mengatakan pada awal pekan ini tekanan terhadap pergerakan IHSG tidak boleh terbatas. Ia mengatakan saat dihubungi Tempo, saham-saham yang melemah pasti bisa bangkit kembali atau “pasti rebound” yang disebut rebound.

Pilihan Editor: Terbaru: Strategi Pak Mulyani Kaji Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Melemahnya IHSG Dampak Rupee dan Geopolitik Timur Tengah

Direksi BRI kembali membeli saham BBRI senilai miliaran rupee. Dari Direktur Utama hingga Direktur. Baca selengkapnya

The Fed diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga satu kali saja. Menteri Keuangan Shri Muliani mengatakan pasar keuangan global saat ini sedang dalam kondisi shock

IHSG menguat hingga level 6.897 atau 0,24 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini. Saham GOTO menjadi yang paling banyak diperdagangkan dengan jumlah transaksi mencapai 13,7 juta lot. Baca selengkapnya

Pada pekan ini, IHSG diperkirakan masih melanjutkan rekor positifnya seperti pekan lalu yang menguat 0,89 persen. IHSG hari ini menguat hingga level 6.901,39 pada pukul 10.05 WIB. Baca selengkapnya

Analis mata uang Ibrahim Asuibi memperkirakan rupee akan ditutup melemah lebih lanjut pada kisaran Rp 16.440 hingga Rp 16.510 terhadap dolar AS hari ini. Baca selengkapnya

Dewan Nasional Syariah-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah melarang short sell pada perdagangan saham. Berikut beberapa petugas lainnya. Baca selengkapnya

Dewan Syariah Nasional MUI melarang transaksi short sell dalam perdagangan bursa. Sebenarnya sistem transaksi ini diatur oleh OJK. Baca selengkapnya

Rupee terdepresiasi terhadap dolar AS. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada banyak hal. Baca selengkapnya

Dewan Syariah Nasional MUI (DSN-MUI) telah melarang transaksi short sale. Jadi apa itu short-selling? Baca selengkapnya

Bank Indonesia (BI) dan pakar keuangan mengemukakan beberapa penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *