Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

YOGYAKARTA TEMPO.CO – Pada Minggu, 21 April 2024, peringatan Hari Kartini di Kota Yogyakarta dirayakan dengan berbagai acara. Acara tersebut antara lain kompetisi khusus perempuan bernama Mbok Melayu dan pameran lukisan bertajuk Kimaya Art Exhibition 2024 yang keduanya diikuti oleh perempuan.

Ratusan perempuan dari berbagai komunitas mengikuti acara khusus perempuan Mbok Melayu yang dipusatkan di sekitar Lapangan Sewandanan, Candi Pakuaraman Yogyakarta.

Acara ini memiliki tiga divisi: divisi lari 10K (kilometer), divisi lari 5K, dan jalur jalan kaki 2K. Pada kategori 10K, peserta diajak melintasi lintasan di kawasan Kebun Binatang Gembira Roka.

“Pada jalur kategori 2K, peserta diajak berkeliling Paku Araman. Jalur ini dirancang ramah lansia,” ujar Gusti Kanjen, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Daerah Istimewa Yogyakarta – Pak Alam Uman Bendala Raden Ayu Adipati (GKBRAA) mengatakan.

Dikatakannya, Mbok Melayu merupakan ajang lari yang diperuntukkan bagi perempuan dari berbagai latar belakang dan usia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh perempuan yang terus berkarya dan merasakan kebahagiaan melalui ajang lari. Setiap perempuan berhak untuk sehat dan bahagia,” ujarnya.

Ajang ini dipilih karena lari merupakan olah raga paling mudah bagi perempuan.

“Kami ingin membuat sebuah acara yang bagus, menarik dan tentunya memberikan dampak positif bagi teman-teman perempuan kita di seluruh dunia,” ujarnya.

Ajang ini terbilang sebagai ajang olah raga baru di kota Jogja yang berfokus pada perempuan dari berbagai usia untuk berpartisipasi dan menjaga kesehatan bersama.

Seniman perempuan akan berangkat ke Yogyakarta untuk memamerkan lukisannya di Pameran Seni Kimaya di Hari Kartini tahun 2024. Dermaga. pameran lukisan khusus

“Kimaya Art Exhibition 2024”, pameran lukisan lima seniman perempuan asal Yogyakarta, akan menampilkan lebih dari 25 karya mulai 19 April hingga 18 Juli 2024 untuk dinikmati pengunjung.

Pameran bertajuk “Infinity” yang digelar di Hotel Kimaya Sudirman Yogyakarta menampilkan seniman Febrita Justina, Hani Santana, Ika Lia Ernawati, Indira Bunyamin, Retno Aris dan penulis karya Karen Hardini yang dipamerkan.

Dia Angraeni, General Manager Kimaya Sudirman Yogyakarta, mengatakan kelima seniman yang berpartisipasi adalah perempuan dengan latar belakang, minat, dan profesi berbeda.

“Pameran ini juga menunjukkan bahwa hotel dapat menjadi wadah bagi para seniman untuk memamerkan karyanya dan menjadi sarana menarik wisatawan di bidang seni,” ujarnya.

Di sisi lain, penulis pameran Karen Hardini mengatakan bahwa “Infinity” telah ditafsirkan sebagai titik awal bagi sebagian seniman, dan sebagai kelanjutan dari perjalanan yang berulang dan tidak pernah berakhir bagi seniman lainnya.

“Pameran ini dimaknai sebagai pengingat akan peran perempuan yang terpancar dalam karya seni. Tema ini mengungkap segala sesuatu tentang kegembiraan, pendamaian kegelisahan dan menciptakan gambaran yang tidak terduga.”

Pilihan Editor: Puluhan pelajar berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia

Dunia perfilman dan teater Indonesia akan selamanya mengenang prestasi Teg Kariya, pendiri teater populer. Ini adalah profilnya. Baca selengkapnya

Pada pemungutan suara Pilkada Kota Yogyakarta 2024, banyak nama muda yang memperoleh suara dalam jumlah besar. Baca selengkapnya

Secara khusus, wilayah Poros Filsafat mempunyai kondisi geografis, geologi, hidrologi, dan demografi yang menjadikannya rawan terhadap bencana.

UNESCO mengakui Poros Filsafat Yogyakarta, yaitu garis khayal yang dimulai dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta dan Pangun Krapyak dan berakhir di Laut Selatan. Baca selengkapnya

Puncak pergerakan mahasiswa di Gejayan terjadi setelah salat Jumat pada tanggal 8 Mei 1998. Korbannya, Moses Gatutkaka, mengalami luka parah. Siapa yang bertanggungjawab? Baca selengkapnya

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. apa alasannya? Baca selengkapnya

Fou van der Wyk berperan penting dalam pengamanan irigasi di Sleman, Igjakarta. Didirikan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamenku Bwono VIII. Baca selengkapnya

Yogyakarta sebagai destinasi wisata juga dirugikan dengan permasalahan sampah yang belum terselesaikan pasca penutupan TPA Piyungan. Baca selengkapnya

Sultan Hamenku Bwono Baca selengkapnya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Jalur Gaza akan semakin memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *