Hari Musik Sedunia: Kenali Tokoh-tokoh Musik Indonesia dari WR Supratman, Ismail Marzuki, hingga Tonny Koeswoyo

TEMPO.CO, Jakarta – Hari Musik Sedunia merupakan perayaan untuk mempromosikan musik dan bahasa universalnya, menurut Indianaexpress. Pada hari istimewa ini, musisi dari seluruh dunia berkumpul di tempat umum untuk berbagi bakat musik mereka. Dalam penciptaan musik, ada satu orang penting yang menciptakan karya tersebut, yaitu komposer. Indonesia mempunyai beberapa komposer legendaris yang akan selalu dikenang.

WR Supratman

WR Supratman lahir pada tanggal 19 Maret 1903 di Sumongari, Purworejo. Karir musiknya didukung oleh kakak laki-lakinya, W.M. Van Eldick menyediakan biola. Keahlian bermusiknya sebagian besar disorot melalui Indonesia Raya.

Menurut jurnal elektronik UNESA, Supratman menciptakan Indonesia Raya sebelum Kongres Pemuda Kedua pada tahun 1928. Lagu kebangsaan Indonesia ini dinyanyikan pertama kali pada tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda Kedua. Selain itu ia menciptakan lagi lagu nasional Indonesia My My. Ibu dan Bendera Kitamera Puti. Bahkan setelah memberikan pengabdian yang luar biasa kepada negaranya, kesehatannya terus memburuk. Beliau meninggal dunia di Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1938 karena penyakit jantung.

Ismail Marzouki

Ismail Marzouki lahir di Batavia pada 11 Mei 1914. Ia bermain musik selama lima jam setiap hari, menguasai delapan alat musik sekaligus. Salah satu lagu paling terkenal ciptaan Ismail Marzuki adalah Rayuan Pulau Kelapa dan Halo-Halo Bandung. Namun lagu Halo-Halo Bandung menuai kontroversi keasliannya. Meski penuh kontroversi, Ismail Marzouki akan selamanya dikenang sebagai komposer dan pahlawan nasional yang berjasa besar bagi negaranya.

Hadiah

Gesang Martohartono lahir di Surakarta pada tanggal 1 Oktober 1917 dan merupakan penyanyi dan pencipta lagu terkenal berkat Bengawan Solo. Bahkan ia dikenal sebagai jagoan keronkong Indonesia. Selain Bengawan Solo, ia juga menciptakan beberapa lagu lain seperti Jembatan Merah, Pamit dan Caping Gunung. Sebagai rasa syukur atas kontribusinya terhadap musik Keronkong, Jepang mendirikan Taman Gesang dekat Bengawan Solo pada tahun 1983. Ia kemudian meninggal pada 20 Mei 2010 pada usia 92 tahun.

Ibu Pedang

Pembawa nama asli Saridjah Niung Bintang ini lahir pada 26 Maret 1908 di Sukabumi. Beliau merupakan penggagas lagu-lagu anak dan nasional seperti Leluhur, Naik Delman, Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku. Dengan kepiawaiannya itu, ia mengiringi Indonesia Raya ke Konferensi Ketenagakerjaan Muda pada 28 Oktober 1928. Tak hanya menciptakan lagu, ia juga menciptakan batik Terang Bulan yang berhasil meraih Anugerah MURI. Dia kemudian meninggal pada tahun 1993 pada usia 85 tahun.

Tony Koswo

Tonny Koeswoyo lahir pada tanggal 19 Januari 1936. Saat remaja, kakak laki-lakinya Jon Koeswoyo membelikan alat musik untuk adik laki-lakinya Nomo, Yok, Yon dan Tonny. Nama Tony melejit sebagai musisi saat ia tergabung dalam Koes Brothers bersama kakak dan adiknya. Bersama band ini Tonny menciptakan beberapa lagu seperti If You Came Back, School Bus dan Why.

Pada tanggal 27 Maret 1987, Tony meninggal karena kanker usus besar. Meski telah tiada, karya Tony akan selalu dikenang. Bahkan, beberapa lagunya kerap di-cover oleh musisi masa kini dalam rangka merayakan Hari Musik Sedunia. Pasalnya, lagu-lagu tersebut merupakan kesaksian Tonny Koeswoyo, seorang musisi revolusioner musik rakyat Indonesia.

Rachel Paradiva R | Mutiara Ruhatul Janna | BANGKITNYA ADHI WIGUNA | Warna Valmai Algena | Penggemar Ramadhan

Pilihan Editor: Hari Musik Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Juni. Asal usulnya adalah sebagai berikut.

Menurut laporan terbaru, Google berupaya meningkatkan Circle to Search dengan kemampuan mengidentifikasi lagu dan klip audio populer. Baca selengkapnya

Setiap tahun pada tanggal 21 Juni, kita merayakan Hari Musik Sedunia, yang dimulai beberapa dekade lalu. Inilah sejarahnya. Baca selengkapnya

Aplikasi pemutar musik Winamp belakangan ini menarik perhatian di media sosial sehingga menimbulkan rasa nostalgia di kalangan penggunanya.

Musik Iwan Fals bisa menjangkau segala usia, mulai dari generasi tua hingga saat ini. Baca selengkapnya

Morrissey dijadwalkan kembali konser di House of Blues di Las Vegas pada 26 dan 27 Juli 2024.

Band Angkatan Darat Inggris The Colchester bekerja sama dengan Royal Yogyakarta Orchestra menggelar konser mini di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada Selasa, 4 Juni 2024.

Kita mengenang musisi Pance Pondaag yang meninggal 14 tahun lalu. Lagu dan suaranya merajai belantika musik Indonesia pada tahun 1990an

Festival Komposer Wanita Wrdhi Cwaram yang berlangsung selama tiga hari akan digelar di Singaraja Sasana Budaya, Bali mulai 31 Mei hingga 2 Juni 2024. Baca selengkapnya

BAALE adalah perjalanan panjang yang ditempuh Ikhbaal Ramadhan untuk menemukan dirinya. Baca selengkapnya

Meski sudah lebih dari 50 tahun berlalu sejak kematiannya, karya-karya P. Ramlee akan selalu dikenang oleh masyarakat Malaysia, Indonesia, dan negara lainnya. Simak artikel ini untuk mengetahui profil dan karya seniman legendaris Malaysia ini! Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *