Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat hamil umumnya berisiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. “Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa wanita dengan hasil kehamilan yang buruk memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari,” kata penulis utama studi kami, Dr. Frank Qian, dikutip dari Medical Daily, Jumat 22 Maret 2024. Para peneliti menggunakan data dari UK Biobank pada hampir 500.000 catatan kesehatan orang dewasa, termasuk 2.263 wanita yang sebelumnya telah didiagnosis dengan hasil kehamilan yang merugikan dan 107.260 wanita. JSSV. Tidak ada riwayat komplikasi selama kehamilan.

Studi tersebut mengamati komplikasi kehamilan, termasuk solusio plasenta, diabetes gestasional, ukuran kehamilan yang kecil untuk usia kehamilan, kelahiran prematur, dan gangguan hipertensi selama kehamilan, seperti preeklamsia atau hipertensi gestasional. Studi ini menguji hubungan antara skor Life’s Essential 8 dengan risiko penyakit jantung pada partisipan, termasuk mereka yang mengalami komplikasi dan yang tidak. Life’s Essential 8 merupakan faktor penting yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, antara lain pola makan yang baik, tetap aktif, berhenti merokok, tidur yang nyenyak, serta menjaga berat badan, kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Berdasarkan faktor-faktor ini, skor kesehatan kardiovaskular dihitung dari 0 hingga 100, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan kesehatan kardiovaskular. Setelah kehamilan, wanita dengan skor kesehatan kardiovaskular yang baik, atau skor Life’s Essential 8 di atas 76, memiliki risiko penyakit kardiovaskular 57 persen lebih rendah dibandingkan wanita dengan skor di bawah 67. Ukuran kesehatan kardiovaskular setelah kehamilan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular sebesar 148 persen. Di antara wanita dengan riwayat komplikasi kehamilan, mereka yang mencapai atau menjaga kesehatan jantung setelah kehamilan memiliki risiko yang sama,” kata laporan tersebut. dan menjaga tingkat kesehatan kardiovaskular yang tinggi setelah kehamilan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di masa depan. Mereka memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang sama dengan wanita tanpa komplikasi kehamilan, bahkan setelah kehamilan tanpa riwayat penyakit kardiovaskular dan juga memiliki kesehatan kardiovaskular yang tinggi Temuan ini penting untuk pengembangan intervensi dan kebijakan kesehatan. “Kami mengidentifikasi perempuan berisiko tinggi dan penyakit jantung mereka.” kata peneliti.

Pilihan Editor: Pakar Jantung: Hasil tes kesehatan yang baik tidak menjamin perokok sehat

Gangguan jiwa pada ibu hamil patut dikenali karena menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Baca selengkapnya

18 orang, termasuk 14 anak-anak, tewas dalam serangan brutal Israel di Rafah pada Sabtu malam. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari tubuh ibu hamil

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI ini menjelaskan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Situasi ini memerlukan penantian dini. Baca selengkapnya

Sifilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Tes kehamilan dapat membantu mencegah infeksi. Baca selengkapnya

Dokter menghilangkan beberapa mitos tentang pneumonia, termasuk tidur di lantai dan kipas angin menghadap ke badan. Baca selengkapnya

Peradangan merupakan salah satu penyakit kronis yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan sering kita abaikan dampaknya. Baca selengkapnya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama setelah usia 35 tahun. Baca selengkapnya

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa gejala penyakit jantung biasanya muncul di pagi hari. Di bawah ini adalah penjelasannya. Baca selengkapnya

OPOR Pasca Kebidanan didirikan untuk mendekatkan pelayanan kebidanan kepada para pemudik khususnya bagi ibu hamil dan menyusui.

Setiap orang bisa merasa mual karena alasan yang berbeda-beda. Kapan Anda harus memberikan perhatian khusus dan menemui dokter? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *