Hujan Jabodetabek dan Bibit Siklon Baru, Waspada yang Mau Perjalanan Mudik

TEMPO.CO, Batavia – Tingginya intensitas curah hujan yang akhir-akhir ini mencapai wilayah Jabodetabek tak lepas lagi dari pengaruh terbentuknya pilin di Laut Banda yang Rabu, 3 April 2024 lalu tumbuh menjadi cikal bakal sesuatu. dalam siklon tropis di selatan Nusa Tenggara.

Peningkatan ini juga menarik awan dari Samudera Hindia ke Laut Jawa. Sebelumnya, awan konvektif terbentuk kembali dan menyebar ke lautan akibat gerakan siklon yang merusak.

Pergerakan atau perambatan awan dari Samudera Hindia ke Laut Jawa kembali aktif, kata ahli klimatologi Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer Brin, Erma Yulihastin, pada Kamis malam, 5 April 2024.

Kini pusaran tersebut telah berkembang menjadi bibit Siklon Tropis 96S, Erma menyatakan, dampaknya bisa terulang di banyak tempat di Pulau Jawa dengan curah hujan terus menerus hingga 20 hari, seperti yang terjadi baru-baru ini. Ia mengatakan hal tersebut merupakan sebuah kemungkinan karena sistemnya diperkirakan akan semakin kuat pada Sabtu, 6 April 2024 besok.

“Inilah yang diharapkan pemerintah karena kita sudah mendekati kembalinya minggu ini,” katanya, seraya menambahkan: “Betapa sulitnya perjalanan jika disertai dengan angin topan yang dapat menyebabkan hari-hari hujan.”

Secara terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengumumkan telah mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S pada Kamis, 4 April 2024. BMKG melaporkan, butiran siklon tersebut berlokasi di kawasan Laut Sawu.

Menyebutnya kemungkinan akan terjadi penguatan yang lambat dalam beberapa hari ke depan, BMKG menyebut munculnya bibit siklon baru akan mengakibatkan kondisi cuaca ekstrem. Secara khusus, BMKG juga mengimbau para pemudik untuk aktif mengecek data dan kondisi cuaca sebelum berangkat pulang.

“Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati dan waspada,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Kamis.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, bibit Siklon Tropis 96S bergerak dari arah selatan ke selatan dari perairan selatan NTT. Menurut BMKG, kemungkinan bibit siklon berkembang menjadi siklon tropis dalam 2-3 hari ke depan cukup tinggi.

“Saat itu, sistem tersebut diperkirakan berada di sekitar Samudera Hindia, tenggara Nusa Tenggara.”

Pilihan Redaksi: Tanggapan Unair atas Berbagai Reaksi Terhadap Video Permintaan Maaf Kepada Korban Plagiarisme Safrina

Sistem trace water meter yang dikembangkan oleh Telkom University yang rencananya akan diperkenalkan ke pasar bersama dengan hardware dan software. Baca selengkapnya

Tim BRIN menyelidiki beberapa kondisi geologi yang dapat memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya mengenai sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya. Baca selengkapnya

BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang di perairan Indonesia. Operator pelayaran harus berhati-hati. Baca selengkapnya

Saat ini terdapat sekitar 24.000 keping sampah luar angkasa. Peneliti BRIN melakukan kajian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan lapangan di Indonesia. Baca selengkapnya

Menurut Weather Monitor, cuaca di kota Batam hampir tidak dapat diprediksi selama seminggu

Top 3 Berita Tekno Terbaru pagi ini, Jumat 10 Mei 2024, diakhiri dengan artikel informatif Aturan Penghitungan Jarak Zona PPDB 2024/2025. Baca selengkapnya

Lingkaran siklon dan kondisi cuaca terkini terjadi. Di wilayah manakah hujan bisa terjadi? Baca selengkapnya

Prakiraan cuaca BMKG wilayah Batavia memperkirakan tidak akan turun hujan pada hari ini, Jumat 10 Mei 2024. Tidak ada potensi hujan di wilayah tersebut. Baca selengkapnya

Ganjar menyatakan, oposisi di rezim Prabowo bisa menjadi penegas arah politik PDIP. Baca selengkapnya

Suhu tinggi diperkirakan akan terjadi di Indonesia hingga Agustus 2024. Baca artikel selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *