ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai rencana pembentukan Komite Eksekutif KPK atau Pansel KPK untuk menyeleksi calon pimpinan dan calon Dewan Pengawas KPK tidak ideal. “Anggota Pansel KPK akan berjumlah sembilan orang, anggota pemerintah lima orang, dan anggota masyarakat sipil empat orang,” kata Peneliti ICW Diky Anandya dalam diskusi jelang pembentukan KPK. “Hal ini bisa menimbulkan potensi konflik kepentingan.” Pansel periode 2024-2029, Minggu 12 Mei 2024.

Diky mengatakan, Presiden Jokowi harus memastikan anggota Pansel KPK tidak memiliki konflik kepentingan atau campur tangan terhadap keputusan yang sudah diputuskan. Katanya: “Potensi konflik kepentingan besar jika didominasi oleh unsur pemerintah. Ini taruhan terakhir pemerintahan Jokowi, jangan sampai didaftarkan sebagai pemerintahan anti korupsi, koruptor.”

Ia juga mengatakan, setiap anggota Pansel KPK perlu memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menyadari sepenuhnya situasi antikorupsi. Dengan begitu, kata Diky, Dewan KPK bisa mengevaluasi peserta mana saja yang merupakan calon pimpinan dan Dewas KPK, yang kemudian bisa memajukan KPK. “Mengingat aspek integritas merupakan kriteria terpenting dan penting untuk memastikan proses seleksi dapat berjalan secara bertanggung jawab dan partisipatif,” ujarnya.

Peneliti ICW merujuk pada kerja panitia panel lima tahun lalu ketika anggota panel cenderung enggan menerima masukan dan kritik dari organisasi masyarakat sipil. Menurut dia, hal itu berpengaruh pada pemilihan komisioner yang bermasalah usai bertugas di KPK.

Misalnya saja soal Firli Bahuri, Pimpinan KPK menyurati langsung Presiden dengan mengatakan Firli punya masalah, tapi masukan itu dinilai hanya pemikiran sepintas lalu. ditetapkan sebagai tersangka pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujarnya.

Menurut Diky, Presiden Jokowi harus memperbaiki keadaan di KPK sebelum masa jabatannya berakhir, karena pemberantasan korupsi di bawah Presiden Jokowi mengalami kemajuan. “Alat ukur yang paling obyektif adalah skor Indeks Korupsi Indonesia yang stagnan selama sembilan tahun terakhir,” ujarnya.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, pembentukan komite KPK masih terus dilakukan. Istana Kepresidenan memastikan komite tersebut akan diumumkan pada Mei 2024. Dewan bertugas menyeleksi calon-calon pimpinan Komite Pemberantasan Korupsi sebelum menyerahkannya ke DPR untuk diperiksa Akurat dan Relevan: Pilihan Redaksi: Pernyataan dari SMK Negeri Lingga Kencana Depok terkait kecelakaan maut di Subang

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menilai ucapan Ketua Umum PDIP Jenderal Megawati Sukarnoputri untuk kepentingan internal. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi membagikan sembako kepada masyarakat di sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta pada hari Jumat.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyinggung soal ‘goncangan’ kader. Baca selengkapnya

PDIP menyatakan tidak mencampuri urusan Bobby Nasution yang bergabung dengan Gerindra. Baca selengkapnya

Budi Arie mengatakan pemerintah masih menunggu rancangan resmi undang-undang penyiaran. Baca selengkapnya

Momen Puan Maharani mengantar Megawati bersiap memasuki ruang utama Rapat Kerja Nasional PDIP sebelum acara dimulai pukul 14.00. Baca selengkapnya

Rakernas V PDIP digelar pada Jumat, 24 Mei 2024. Absennya Jokowi dan Gibran menjadi sorotan publik. Mari kita lihat kembali Konferensi Kerja Nasional PDIP ke-4? Baca selengkapnya

Presiden Jokowi memerintahkan pembentukan Satgas Pemberantasan Judi Online sebagai langkah solid memberantas perjudian online yang omsetnya Rp 300 triliun

Menteri Jokowi diundang sebagai peserta eksternal untuk menghadiri rapat kerja nasional PDIP. Baca selengkapnya

Ketum PDIP Megawati dijadwalkan menyampaikan pidato kebijakan pada hari pertama Rakernas V PDIP di Ancol, Jumat 24 Mei 2024. Demikian isi Rakernas tahun lalu. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *