Indahnya Bentangan Alam Karst Gunungsewu, Lokasi Dibangunnya Beach Club yang Kontroversial

TEMPO.CO , Jakarta – Kontroversi pembangunan beach club di dekat Pantai Krakal Yogyakarta, Gunongkidul kian memanas karena dinilai berpotensi merusak lingkungan. Lokasi pembangunan beach club ini berada di Kawasan Alam Karst Gunungseu (KBAK) yang merupakan kawasan lindung. 35.000 orang telah menandatangani petisi yang disebarkan melalui change.org.

Beach club bernama Bekizart ini rencananya akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Daya tarik utama dari beach club ini adalah pemandangan laut dan pantai Krakal yang indah. Selain ratusan vila, beach club ini memiliki restoran dengan kuliner lezat dan suasana romantis dengan latar indahnya matahari terbenam di atas laut.

Selebriti Rafi Ahmed awalnya terlibat sebagai investor dalam proyek tersebut. Dia mengunjungi lokasi konstruksi akhir tahun lalu. Namun pada Rabu 12 Juni 2024, ia memutuskan mundur karena kontroversi tersebut.

Skema Beach Club awalnya melibatkan Rafi Ahmed di Gunongkidul, DI Yogyakarta. Kontroversi Pembangunan Klub Pantai Doc Instagram

Lembaga swadaya masyarakat atau LSM yang fokus di bidang lingkungan hidup, Walhi menilai proyek tersebut melanggar Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2012 tentang KBAK. Dalam keterangan pers akhir tahun 2023, Walhi menyebutkan, beach club dengan luas rencana 10 hektare tersebut akan dibangun di sebelah timur Kawasan Lanskap Karst Gununseu (KBAK). Kawasan lindung nasional.

“Dalam Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2012, kawasan bentang alam karst merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian dari kawasan lindung nasional. Artinya, pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst,” demikian bunyi keterangan pers tersebut.

Walhi menilai pembangunan beach club berpotensi merusak kawasan batuan karst serta kapasitas dan kapasitas airnya. Apalagi KBAK merupakan wilayah rawan banjir dengan dataran tinggi

Dilansir dari geoparkjogja.jogjaprov.go.id, karst merupakan bentang alam alam yang berkembang terutama pada batuan karbonat sebagai hasil proses pelarutan. Kawasan karst merupakan ekosistem yang unik ditinjau dari aspek fisik manusia, biologi, dan sosialnya.

Sebagai kawasan ekosistem karst, KBAK Gununsew telah banyak diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Karst tropis Gunungsewu dinilai unik karena berbeda dengan karst di iklim lain. Pemetaan Karst Gunungseu Mac Donald menunjukkan bahwa kawasan karst ini memiliki sungai bawah tanah yang berfungsi menyediakan air bagi masyarakat, terutama pada musim kemarau UNESCO Geopark

Kawasan karst ini merupakan bagian dari Geopark Gunungseu yang luasnya sekitar 1.500 kilometer persegi di tiga kabupaten dan tiga provinsi, yakni Kabupaten Gunung Kidul DIY, Kabupaten Onogiri, Jawa Tengah, dan Kabupaten Pasitan, Jawa Timur.

Menurut Profesor Dr. Sari Bahgiarati Kusumayudha, dosen teknik geologi kawakan UPN, dalam artikelnya di laman geoparkgunungsewu.com, kawasan tersebut mengandung beragam batuan, sedimen dan batuan beku yang berusia jutaan tahun, berbagai fosil yang berasosiasi dengan biota laut dangkal, dan lain sebagainya. geologis. Struktur yaitu kekar, sesar, dan sinklin. Keanekaragaman geologi dari skala kecil hingga skala mega merupakan hasil pahatan alam, berupa kerucut gunung, kubah, dan bebatuan.

Gunung Seow bagian selatan menjadi favorit wisatawan karena keindahan alamnya yang merupakan perpaduan antara pantai berbatu, karang lurus, pantai pasir putih, dan kehidupan karang. Sejak tahun 2015, Geopark Gununseu telah tercatat sebagai Geopark Global oleh UNESCO atau GGN (Global Geopark Network). Pengelolaan Geopark Gunungsewu diarahkan untuk melindungi, melestarikan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Benny Suharsono menjelaskan, proyek beach club di tebing pantai Krakal yang mencakup hotel dan 300 vila mewah itu baru dalam tahap perencanaan.

Banyak artis Indonesia yang merayakan Idul Adha 1445 H di Tanah Suci. Baca selengkapnya

Dengan garis pantai yang panjang dan formasi geologi yang unik, setiap pantai di Gunungkidul menawarkan pengalaman keindahan dan sensasi yang berbeda. Baca selengkapnya

Menunggu implementasi janji Rafi Ahmed dan mendesak investor lain untuk mengikuti sehingga rencana resor di kawasan karst Gunongkidul dibatalkan. Baca selengkapnya

Walhi menilai rencana pembangunan beach club berpeluang merusak kawasan Karst Gunongkidul. Baca selengkapnya

Gunongkidul menambahkan, koalisi oposisi masih menunggu realisasi janji Rafi Ahmed mundur dari proyek Bekizart Resort and Beach Club. Baca selengkapnya

Koalisi khawatir proyek Beach Club dapat mempengaruhi kapasitas air dan daya dukung warga yang rawan kekeringan. Baca selengkapnya

Rafi Ahmed menghindari proyek di wilayah pesisir yang luas karena potensi kerusakan lingkungan. Berikut detailnya. Baca selengkapnya

Pernyataan Rafi Ahmed mundur dari proyek pembangunan Gunongkidule Resort, Villa dan Beach Club mendapat respon positif dari beberapa organisasi. Baca selengkapnya

Proyek Beach Club mendapat sorotan dari organisasi lingkungan hidup karena akan menciptakan kawasan lindung, Kawasan Alam Karst Gunungkidul (KBAK). Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *