Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

TEMPO.CO, Jakarta – Batu empedu dan batu ginjal merupakan dua masalah kesehatan yang sering dibingungkan karena sama-sama melibatkan pembentukan kristal atau batu di dalam tubuh. Namun keduanya memiliki perbedaan besar dalam bidang pembentukan, komposisi, penyebab, gejala dan pengobatan.

Batu empedu

Menurut Healthline, batu terbentuk di kantong empedu atau saluran empedu. Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir yang terletak di bawah hati. Organ ini berfungsi menyimpan dan mengeluarkan empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati yang diperlukan untuk pencernaan lemak.

Batu empedu biasanya terbentuk dari kolesterol yang mengeras atau pigmen bilirubin (batu pigmen). Kolesterol adalah komponen utama dari sebagian besar batu empedu. Pada beberapa kasus, batu empedu juga bisa terbentuk dari kombinasi kalsium dan bilirubin atau zat lainnya.

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan batu empedu. Ini termasuk obesitas, pola makan tinggi lemak dan kolesterol, kurang aktivitas fisik, kehamilan dan kondisi medis lainnya seperti sirosis hati.

Faktor genetik dan usia juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu empedu. Wanita lebih rentan terkena batu empedu dibandingkan pria, salah satunya karena hormon estrogen dapat meningkatkan kolesterol dalam empedu.

Gejala batu empedu bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Sakit parah di perut kanan atas, yang mungkin menjalar ke punggung atau bahu kanan, merupakan salah satu gejala utamanya. Selain itu, pasien juga mungkin merasakan ingin muntah dan muntah, serta demam jika terjadi infeksi. Gejalanya seringkali disebabkan oleh makanan berlemak yang menyebabkan kandung empedu berkontraksi.

Perawatan batu empedu berbeda-beda, tergantung ukuran dan lokasi batu. Untuk batu berukuran kecil yang tidak menimbulkan gejala, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun, jika gejalanya menetap atau batu menyebabkan penyumbatan, pengobatan mungkin termasuk pengobatan, prosedur non-bedah seperti Endoskopi Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), atau pembedahan untuk mengangkat kandung empedu (kolesistektomi).

Itu adalah batu ginjal

Menurut Klinik Cleveland, batu ginjal terbentuk di ginjal atau sistem saluran kemih, termasuk ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan organ yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan air dari darah menjadi urin. Batu ginjal bisa berada dimana saja di saluran kemih.

Batu ginjal dapat terbentuk dari berbagai macam zat, antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan struvite (magnesium amonium fosfat). Batu kalsium adalah yang paling umum, namun faktor makanan dan kondisi kesehatan lainnya dapat memengaruhi pembentukan batu ginjal.

Penyebab batu ginjal antara lain dehidrasi, pola makan tinggi garam, protein dan gula, kondisi medis tertentu seperti infeksi saluran kemih dan gangguan metabolisme, serta penggunaan berbagai jenis obat. Genetika juga berperan penting dalam risiko pembentukan batu ginjal.

Gejala batu ginjal biasanya berupa nyeri hebat di punggung bagian bawah atau samping, yang bisa menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan. Penderitanya juga mungkin mengalami darah pada urinnya, urinnya keruh atau berbau busuk, sering ingin buang air kecil, dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Mual dan muntah juga bisa terjadi, terutama jika batu tersebut menyebabkan kerusakan parah.

Pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan lokasi batu serta tingkat ketidaknyamanan yang dialami pasien. Untuk batu berukuran kecil, minum banyak air mungkin cukup untuk membantu melarutkan batu. Namun, untuk batu berukuran besar atau yang menimbulkan gejala parah, penanganannya mungkin berupa obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan melarutkan batu, prosedur non-invasif seperti lithotripsy (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy – ESWL), atau prosedur bedah seperti ureteroskopi atau bedah terbuka.

Pilihan Editor: 5 Minuman Alami yang Dapat Menghancurkan Batu Ginjal

Pada usia 55 tahun, pria sering kali mengalami gangguan saluran kemih yang dapat berujung pada masalah prostat. Baca selengkapnya

Ahli urologi mengatakan gaya hidup sedentary dan obesitas bisa menyebabkan batu ginjal karena kurang gerak. Baca selengkapnya

Dokter menjelaskan, ada banyak obat yang bisa digunakan untuk mengatasi batu empedu, tergantung situasi dan kebutuhan masing-masing pasien. Baca selengkapnya

Batu empedu terbentuk ketika zat seperti kolesterol, garam empedu, atau zat lain menjadi tidak seimbang di dalam empedu. Baca selengkapnya

Berikut beberapa minuman alami yang dipercaya berpotensi menghancurkan batu ginjal. Baca selengkapnya

Ginjal merupakan bagian penting dari tubuh. Mencegah penyakit ginjal sangat penting karena organ ini berfungsi mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Baca selengkapnya

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien Parkinson, yaitu melalui pengobatan, terapi fisik, dan prosedur pembedahan. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan remisi pada lupus tidak sama dengan menghentikan pengobatan. Berikut penjelasan dari dokter penyakit dalam. Baca selengkapnya

Seorang pria yang menjalani transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal dua bulan setelah operasi. Bagaimana bisa; Baca selengkapnya

Dokter menekankan pentingnya tidak minum air bahkan ketika melakukan pekerjaan internal karena tubuh terus menerus mengeluarkan cairan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *