Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

TEMPO.CO, Jakarta – Israel meminta warga Palestina meninggalkan Rafah, selatan Gaza. Perintah tersebut menandakan bahwa Israel akan melancarkan lebih banyak serangan militer di wilayah tersebut.

Tentara Israel juga meminta warga dan pengungsi dari wilayah Yabalia di utara Gaza untuk meninggalkan wilayah tersebut. Tentara Israel mengatakan Hamas terus melakukan operasi untuk mencoba merebut wilayah tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 37 warga Palestina, termasuk 24 orang dari Gaza tengah, tewas dalam serangan udara di wilayah tersebut kemarin, termasuk di Rafah. Ini adalah kota paling selatan di Jalur Gaza, yang berbatasan dengan Mesir. Dia tidak menyebutkan jumlah warga sipil atau pejuang.

Dia berkata, “Mereka bergegas ke Rafah dan berkata, ‘Apakah aman dari Rafah ke Al-Zawaida, orang-orang harus mengungsi ke sana, dan mereka melakukannya, dan apa yang terjadi pada mereka?’ Tubuh yang terpisah? “Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Qblak Al-Khatib. Ia mengatakan, ia kehilangan 10 saudara laki-lakinya akibat serangan udara terhadap rumah keluarganya pada Sabtu pagi, 11 Mei 2024.

Al-Zawaida adalah kota kecil di tengah Gaza yang dipenuhi ribuan pengungsi dari wilayah tersebut.

Militer Israel telah melakukan beberapa serangan udara di Gaza dalam beberapa hari terakhir, dengan pesawat tempurnya menewaskan hingga 30 pejuang Hamas di Zeitun, menurut Israel.

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya tujuh orang di sebuah rumah di kota Beit Lahiya, Gaza utara. Semua korban berasal dari keluarga yang sama. Menurut warga, tank Israel ditempatkan di kota tersebut.

Di Rafah, di mana kementerian kesehatan mengatakan 16 orang tewas, kantor berita Inggris Reuters melaporkan bahwa tentara Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru di pusat kota, dan bahwa Israel berencana untuk memperluas serangannya di lapangan.

“Keadaannya sangat sulit, orang-orang meninggalkan rumah mereka karena ketakutan,” kata Khalid, seorang warga Shabura berusia 35 tahun.

Tentara Israel menyatakan terus memerangi militan Hamas di Rafah Timur dan penyeberangan Rafah di sisi Gaza.

Pada hari Jumat, tank-tank Israel berpatroli di jalan utama yang memisahkan Rafah timur dan barat. Tentara dikepung di sisi timur, sehingga mencegah Washington mengirimkan bantuan militer ke Sekutu.

Pilihan Editor: Hamas kembali melaporkan kematian tahanan akibat luka-luka yang diderita akibat pemboman Israel

Pada tanggal 23 Mei 2024, peringkat 3 besar dunia didominasi oleh berita bahwa sebagian besar negara akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Baca selengkapnya

Kamis, 23 Mei 2024. Serangan udara Israel menewaskan 35 warga Palestina di Jalur Gaza. Bacalah secara keseluruhan

Yair Lapid, tokoh penentang Benjamin Netanyahu di Israel, diminta untuk mengakui negara Palestina. Baca selengkapnya

Kolombia menyebut tindakan Israel sebagai genosida. Kolombia memutuskan untuk membuka kedutaan besar di Palestina. Baca selengkapnya

Pada 22 Mei 2024, peringkat 3 dunia didominasi oleh laporan turbulensi ekstrem pada penerbangan Singapore Airlines yang menewaskan satu penumpang. Baca selengkapnya

Pemerintah Israel menyita kamera dan peralatan Associated Press, dan menghentikan siaran langsung dari Gaza. Baca selengkapnya

Pendistribusian bantuan pangan yang hendak masuk ke kota Rafah saat ini terhenti akibat serangan Israel di Rafah dan logistik masih berjalan.

Kementerian Luar Negeri Israel telah memerintahkan penarikan duta besarnya untuk Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas pengakuan negara Palestina. Baca selengkapnya

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Netanyahu. Norwegia menyatakan siap menangkap Netanyahu jika dia menerima surat dari ICC. Baca selengkapnya

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Yabaila, selatan Gaza. Pasien rumah sakit dievakuasi dari jalan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *